Chapter 25 : Warfare

29 15 13
                                    

(Olivia Oxley)

Aku menunggu kedatangan mereka di balkon kastil Mrs.Ilona. Tidak tahu dimana Nicholas dan yang lainnya, aku yakin mereka pasti sudah mengetahuinya. Dan Been Rowley sudah aku pindahkan di tempat yang nyaman dan aman.

Aku mendongak ke atas, melihat langit hitam pekat serta burung gagak yang hinggap di sekitar pepohonan kastil. Peperangan ini pasti akan terjadi, aku sudah menduganya sejak lama.

Dari kejauhan tampak Artamus beserta kelompoknya sedang berjalan menuju kastil. Cih, menggelikan. Bahkan ia membawa ratusan Lophura, apa tidak bisa menghadapiku seorang diri saja.

Di bawah sana ada Nic, Mrs.Ilona, Mr.Dawn, Mr.Ainsley, dan Elena. Mereka menatapku, aku memberi isyarat untuk jangan khawatir. Kita akan baik-baik saja.

"Menungguku Olivia? Ha ha ha." Artamus sudah tiba di kastil.

Aku hanya menyunggingkan senyum kecil di ujung bibirku, namun mataku tidak lepas dari sorot matanya.

"Wah ada Artair Dawn, si penghianat kementerian yang sedang melindungi putri Albert, padahal kau bisa dengan mudah membawanya kepada petinggi, bodoh sekali."

"Jangan samakan aku dengan dirimu, Artamus."

"Berhenti melontarkan kalimat yang tidak ada artinya itu, Artamus." kali ini aku yang berbicara.

Ini pertama kalinya aku melihat wujud seorang Artaax Artamus, pemimpin bangsa penyihir hitam yang licik dan keji. Aku masih memindai wujud penyihir gila ini. Pria berjubah hitam itu memiliki dua taring, bahkan tidak terlihat seperti penyihir pada umumnya. Ah, jangan lupakan sorot mata kuning yang diwariskan kepada pengikutnya.

Kalau aku boleh berkomentar, ia terlihat seperti drakula bodoh dengan mata kuning. Ah baiklah, terserah dia seperti apa. Aku tidak peduli.

"Kau memang ingin sekali banyak orang berkorban untukmu ya ." Falconia berbicara ke arahku.

"Tidak usah banyak biacara, aku menyanggupi permintaan perangmu."

"Wah sombong sekali, bahkan kalian tidak memiliki pasukan." ejek Falconia.

"Bukan masalah besar." jawabku dengan remeh.

Langit semakin Gelap pekat dan suhu udara semakin dingin.

Bau busuk khas Lophura sudah mulai tercium, artinya mereka sudah mulai menyerang. Aku segera memantrai kastil dengan mantra pelindung, lalu segera turun bergabung dengan Nicholas Wilson.

"Losgadh a mach"

Serangan pertamaku meluncur lebih dulu saat Falconia bersiap merapal mantra. Nicholas menghadang Falconia, aku memahami maksud Nicholas, aku harus berhadapan dengan Artamus. Inti sihir Black Swan sudah disiapkan untuk menghabisinya.

******

Di sebuah loteng bangunan kastil, pria bermata abu terang itu membuka matanya. Seketika menyadari bahwa dia berada di tempat yang menurutnya asing. Melihat langit-langit mengerucut di atasnya, ia dapat menyimpulkan bahwa ia ada di bagian teratas kastil.

Been Rowley berdiri sambil memegangi kepalanya yang masih berdenyut. Matanya mengintip keluar melalui jendela yang sangat kecil di depannya. Yang ia lihat pertama kali adalah sebuah kekacauan.

Ada Olivia dan Artamus yang saling menyerang, membentuk bola sihir berkekuatan besar. Mrs.Dawn sedang bertarung dengan Lophura yang berterbangan di sekitar kastil.

"Astaga, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri."

Been mulai mencari cara untuk keluar dari loteng, namun loteng ini tidak memiliki pintu.

Olivia Oxley : Rosewood (Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang