3

0 0 0
                                    


Anggota inti geng Ronix dan beberapa anggota lain sedang dijemur layaknya ikan kering di lapangan oleh pak Maman selaku guru bk. karena mereka  kedapatan  tawuran. sinar matahari yang panas membuat keringat mengucur.

Aksi penjemuran sudah 20 menit berlalu,membuat anak -anak Ronix mengeluh kepanasan.

“Gerald! Ini air sama tisu gue taruh disini”pekik Angel dari tepi lapangan sembari merunduk meletakkan air dan tisu dengan notes bertulis Gerald.kemudian Angel berjalan menjauh dari lapangan.

Gerald masih bergeming.

“enak yah jadi orang cakep,diperhatiin mulu”Glen mengaduh nasibnya sebagai jomblo level atas.
“Gerald. lo beneran gak ada rasa gitu sama si Angel?”Johan merasa heran dengan sahabat satunya ini karena sejak mereka bersahabat dari smp,ia tidak pernah melihat Gerald mendekati cewek dan kalo dipiki-pikir Angel cantik,ketua cheerleaders,otak lumayan,baik juga tapi Gerald seperti acuh tak acuh pada Angel yang sudah berjuang selama satu tahun untuk mendapatkan hatinya. Namun, hasilnya nihil.

“lagi panas kayak gini lo malah tanya pertanyaan gak berfaedah mendingan lo berdoa biar pak maman ijinin kita kembali ke kelas”sergah Gerald.

“siap pak bos”ucap Johan.

Setelah hampir 30 menit mereka dijemur tanpa rasa iba oleh pak Maman.akhirnya mereka diijinkan untuk kembali ke kelas.bukannya ke kelas mereka malah pergi ke perpustakaan.

Mungkin karena dua ac yang berada dalam perpustakaanlah yang menarik para cowok itu kesana.

“buset gue udah kayak kepiting rebus”ngeluh chamy.

Saat ini di pojok ruang perpustakaan yang jauh dari penjaga perpustakaan dan para murid yang sedang mengikuti pelajaran membuat anak-anak Ronix seperti sedang memonopoli ruangan tersebut.
Gerald memilih menelungkupkan kepala diatas meja sedangkan Johan membuka baju seragam menyisakan kaus dalaman.chamy, Glen,dan anak-anak Ronix lainnya  sudah berselonjoran tepat didepan ac,Johan meraih remote ac kemudian menaiki suhu ruangan  agar dapat mendinginkan suhu tubuh yang kelewat panas akibat sengatan sinar matahari yang  mampu membuat mereka bermandi keringat beberapa menit yang lalu.

Tiba-tiba dari balik rak buku muncul seorang wanita dengan senyuman kikuk.

“maaf kak bisa gak turunin suhu ruangan soalnya dingin banget”keluh Jessica.

Dilihat dari nilai raport dan prestasi-prestasi dari sma sebelumnya membuat jessica dipilih menjadi perwakilan sekolah dalam cerdas-cermat Fisika dihari pertama ia masuk sekolah, sma Mercusuar.

Jadi disinilah Jessica belajar diperpustakaan untuk mempersiapkan dirinya namun kegiatan belajar yang harus terganggu karena suhu ruangan yang dingin.

“eh ada neng geulis,dingin yah?sini abang hangetin”goda Johan.

Gerald beranjak bangun,merampas remote ac dari johan lalu menurunkan suhu ac menjadi suhu normal.

“udah,sana!”ucap Gerald dengan nada halus.
“makasi kak”jessica tersenyum kikuk lalu ia kembali ke tempat duduk untuk lanjut belajar.

“woi!lo pada mau buat nih ruangan jadi kutub selatan”ucap Gerald dengan nada yang berbanding terbalik dengan sebelumnya.

Semua anak-anak Ronix melongo melihat Gerald berbicara lemah lembut dengan Jessica sedangkan saat sama mereka kayak preman pasar.

“tumben lo peduli sama cewek”ucap chamy.

“Angel yang kejar lo dari dulu,gue gak pernah tuh lihat lo ngomong sama dia satu kata”ujar cowok berrambut gondrong,salah satu anak geng Ronix.

Gerald tidak peduli dengan teman-temannya,ia kembali ke posisi semula,tidur.

Jessica dari tadi bergelut dengan beberapa buku tebal didepannya yang membuat ia kadang-kadang mendengus kesal.

“bisa?”suara bariton terdengar

Jessica sontak menoleh kesamping,Matanya menangkap sosok Gerald yang sudah duduk disamping kemudian ia  menarik buku milik Jessica.Ia tampak menulis beberapa rumus dan mulai mengerjakan satu soal.

Setelah menyelesaikan satu soal Gerald mendekatkan tubuhnya kearah jessica.

“mau ngapain?”jessica menyembunyikan kepanikannya saat jarak antara ia dan Gerald mulai terkikis.

“lo mau gue jelasin dari  jarak jauh?”tanya balik Gerald

“eh iya!gimana gimana?”jessica seketika menjadi sangat antusias.

Gerald mulai menjelaskan pada jessica lalu mereka mengerjakan beberapa soal bersama yang diselilingi canda tawa.entah kenapa Gerald menjadi nyaman dan senang saat seperti ini bersama Jessica.

Amor FatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang