15

0 0 0
                                    


Beberapa minggu ini,Jessica dan Gerald menjadi sangat dekat.berangkat dan pulang sekolah pasti selalu bersama,murid-murid disini mengira bahwa Jessica dan Gerald telah berpacaran.bahkan ada yang lebih parah,ada yang mengira mereka berdua bertunangan sebab beberapa hari yang lalu saat teman-teman Gerald ke rumahnya untuk kerja tugas kelompok,mereka mendapati Jessica yang keluar dari kamar tidur dengan piyama tidur serta wajah bantalnya.
Jessica dan Gerald sudah seperti layaknya keluarga.mungkin letak rumah yang dekat,dan hubungan persahabatan antara kedua nyokap mereka membuat mereka terlihat seperti keluarga.
Rita-bunda Gerald,ia hanya mempunyai seorang anak cowok sehingga ia begitu menyayangi Jessica dan begitu pun dengan Tesa-bunda Jessica,ia sangat menyayangi Gerald.sering kali jessica dan Gerald seperti tertukar,jessica sering bersama keluarganya Gerald.sementara Gerald bersama keluarganya jessica.
Jessica merasa senang karena seakan dirinya merasakan kembali kasih sayang dan kehangatan dari seorang ayah.walau itu adalah bokapnya Gerald,tetapi Gala memberikan perhatian dan kasih sayang pada Jessica seperti kasih sayang terhadap putri kecilnya.

Selepas bel pulang,Jessica dan Gerald langsung pulang ke rumah tanpa singgah kemana-mana.walau diawal sempat ada cekcok,Gerald yang ingin makan diluar sedangkan Jessica yang kekeuh untuk hari ini makan makanan rumah.sudah bisa dipastikan kalo soal adu argumen,sudah pasti Jessicalah yang menang untuk soal mempertahankan dan memenangkan argumen,jessica jagonya.sistem kinerja otaknya seperti bekerja dua kali lipat lebih cepat dari biasanya saat ingin memenangkan debat dengan Gerald.

“nih nasi gorengnya”Jessica membawa sebuah piring berisi nasi goreng seafood plus dibuat memakai olive oil.manusia yang tengah berbaring disofa menghadap ke Tv itu sangatlah menjaga kesehatannnya.

“thanks”Gerald beranjak bangun kemudian melahap habis nasi goreng buatan Jessica.katanya,masakan Jessica itu tidak pernah mengecewakan layaknya makanan hotel bintang lima yang dimasak oleh chef ternama.namun,anggapan itu menurut Jessica itu adalah sebuah kutukan karena Gerald biasanya membangunkan dirinya ditengah malam hanya untuk memasak sesuatu yang sedang diinginkan oleh cowok itu.

“ntar malam sahabat-sahabat gue kesini buat main play station dan gue nyuruh Johan buat ajak Jihan biar lo ada teman”
“kalo gitu gue buat kue apa yah buat mereka”Jessica tampak seperti berpikir keras seraya membolak-balik sebuah buku resep yang entah kapan sudah ada dalam genggamannya
“gak usah repot kenapa sih”
“tamu itu nomor satu.tau!”
“tamu kayak mereka disuguhi aer putih aja udah paling terbaik”
“sttt... gue bakal buat pudding sama martabak”ujar Jessica kemudian,berjalan menuju sebuah ruangan yang terletak disamping didapur.ruangan itu digunakan untuk menyimpan stok bahan-bahan masak.Semenjak kehadiran jessica ditengah keluarga wijaya,Rita tidak begitu banyak ngestok snack karena hobi Jessica yang menyukai kegiatan memasak.
Jika pada umumnya orang yang bad mood akan uring-uringan dan emosian tidak jelas,beda hal dengan Jessica yang memilih memasak apa saja sesuai dengan bahan yang tersedia.hal itu sudah menjadi kebiasaannya dari kecil, lebih tepatnya sejak ia kehilangan seorang sosok yang selama ini dirindukan.karena pada waktu itu ia tidak punya teman untuk bermain akhirnya ia sering pergi ke dapur untuk membantu bibinya memasak dengan niat agar ada kegiatan yang dilakukan namun lama-kelamaan itu menjadi sebuah kebiasaan.
.
.
.
Dibawah langit yang dihiasi taburan kerlap-kerlip bintang serta bulan purnama dengan pancaran cahaya cantik ikut berkonspirasi menghiasi acara kumpul-kumpul bersama Sahabat-sahabat Gerald dan jihan-sahabatnya Jessica.
Chamy yang paling gila,Johan yang paling aneh,dan Glen yang paling banyak ngomong tentang berbagai topik.ketiga makluh itu sedang berdiskusi dengan ide-ide yang jauh dari akal sehat.Gerald sedari tadi hanya mendengus dan berdecak mendengar ocehan ketiga makhluk hidup didepannya ingin sekali ia pentokin ke tembok agar mereka diam.
“kalo misalnya gue ke mars.gue bakal bawa bibit berbagai macam sayur dan buah biar gue tanam disana”
“gue bakal bawah komputer-komputer kesana biar gue bisa menciptkan teknologi terbaru,termenarik,terbaik,dan terkeren sejagat raya biar gue jadi bintang kayak Bill gates,Steve jobs”ujar chamy cengar-cengir membayangkan keadaannya jika menjadi kaya.
“kalo gue udah di mars terus tuh planet udah gue bangun sedemikian rupa buat gue tempati,gue bakal membunuh setiap pendatang yang datang”
“anjir psikolog amat elu dah”ucap Chamy
“PSIKOPAT GOBLOK”
“eh iya maksud gue psipokat”
“PSIKOPAT KUDA NIL”tegas Glen
“iya kan psipokat”
“iyain aja dah”
“nyerah gue sama nih buyut buldog”

Jessica mengeja kata psikopat lalu diikuti oleh chamy
“psikopat”ucap Jessica dengan harapan chamy bica mengucapkan kata tersebut dengan benar namun hasilnya nihil

“ayo makan!nih jessica udah buatin buat kalian pudding sama martabak terus nih gue beliin kalian kopi sama boba. terserah mau yang mana tinggal ambil aja”ucap Gerald mempersilahkan mencicipi hidangan yang ada.daripada berdebat tidak jelas.

Rencananya mereka ingin main play station tapi entah kenapa mereka malah berakhir seperti ini,bercanda gurau dibawah langit malam.

Mereka makan bersama diselingi canda tawa,terlihat ikatan persahabatan mereka begitu hangat
Dibawah langit gelap dengan pancaran cahaya indahnya bersama angin malam yang dingin keenam orang itu terlihat sangat bahagia.senyuman yang dilemparkan terhadap satu sama lain terlihat begitu tulus,tawa yang menggelegar terlihat begitu lepas tanpa menyembunyikan apapun diantara satu sama lain.
Sahabat  bukan soal keseringan kita bersama tetapi soal kenyamanan dan kesetiaan.kita merasa nyaman saat bersama mereka bahkan saat berbuat kesalahan sekalipun karena sahabat yang sesungguhnya akan selalu menerima baik burukmu layaknya cinta tanpa syarat.
Sahabat juga akan selalu bersamamu saat suka maupun duka.

Amor FatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang