13

0 0 0
                                    

Gerald dan Jessica berjalan beriringan menuju parkiran dengan anak-anak geng Ronix yang mengekori dari bekakang.saat di tikungan koridor mereka berpaspasan dengan Angel yang baru saja keluar dari kelas.
Ia tersenyum pada Jessica.dibalik senyuman lebar Angel,tebersit rasa iri dan sedih.
“ka Angel mau ikut ke rumahnya Ka Glen nggak?”tawar Jessica
Jessica langsung mendapatkan tatapan samar-samar tidak suka.Gerald yang memutar bola mata malas.
“nggak jes soalnya gue ada urusan”jawab Angel kemudian,gadis itu melenggang pergi dengan menahan sakit dihati yang berkecambuk dengan sakit dipahanya.ia merasa sangat lelah dengan masalah yang menggelayuti hidupnya.mulai dari orang tua yang tidak mempedulikan dirinya,kerabat yang tidak menganggap dirinya sebagai keluarga,hingga cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Binar mata Jessicaa menatap Angel dengan sendu.ia seperti tahu bagaimana rasanya di posisi Angel saat ini.karena beberapa tahun yang lalu,hal yang sama dirasakan oleh Jessica.namun,Jessica merasa beruntung.sebab,saat itu ia memiliki sosok laki-laki yang selalu siap sedia untuk dirinya,sosok yang selalu menghiburnya,memberi perhatihan kepadanya,hingga mendengarkan ocehan tidak jelas dari dirinya.

8 tahun yang lalu
Seorang gadis kecil berambut hitam legam sedang duduk meringkuk dipojok kamar dengan nuansa abu-abu sama seperti hidupnya jauh dari warna-warni tetapi tidak gelap juga.hidupnya datar saja.
Makan,tidur,sekolah,dan bermain bersama anak cowok yang umurnya lebih diatasnya sedikit.
saat pertama kali bertemu di taman bermain.Gadis kecil bernama Jessica atau biasa dipanggil ica itu ingin sekali bermain dengan anak-anak sepertinya.bukan hanya bermain dengan sopir dan bibinya.sehingga ,ia langsung mendekati anak cowok itu.karena,ia tidak tahu nama anak tersebut dengan polosnya ia memanggil anak tersebut kakak ica yang artinya kakaknya ica yaitu kakaknya sendiri.yang dipanggil terima-terima saja dan tidak komplain.mereka mulai berteman dan dekat dari situ.

Saat ini gadis kecil bertubuh mungil sedang menutup kedua telinga,berusaha menghiraukan suara-suara keras dari luar kamar.mulai dari suara dua manusia yang cekcok hingga suara barang-barang berjatuhan.
Tiba-tiba dari balik jendela kamar,muncul anak cowok seraya memegang boneka dan mainan robot.
“ICA”
“kakak ica”terlihat senyum bulan sabit terukir diwajah putihnya
“ayo main!tadi kakak beliin buat kamu boneka”anak cowok tersebut menunjukkan boneka kelinci berwarna pink.
Gadis kecil itu beranjak keluar dari kamar melalui pintu jendela dengan bantuan oanak cowok tersebut
“ica masih ingat yang kakak bilangin ke kamu nggak?”
“ica gak sendirian.ica punya kakak yang selalu siap sedia”ia mengulangi pesan yang biasa diberikan padanya.

Kedua anak itu berpelukan.
Umur anak cowok itu sangat kecil tapi dia selalu melindungi dan menjaga Jessica.sampai suatu kali ia memaksa mamanya untuk memindahkan ia ke sekolah yang sama dengan Jessica agar ia bisa menjaga Jessica.
Sejak mengenalnya,hidup Jessica lebih terasa hidup.ia merasakan kasih sayang,dan mendapatkan perhatian.

“Jessica lo kenapa”suara berat milik Gerald terdengar.
Jessica tersentak.peristiwa dulu yang terputar ulang diotaknya berhenti.
“nggak kok.gue hanya tiba-tiba keinggat masa lalu”Jessica  memijit pelipisnya sembari tersenyum kecut
Rasa rindu itu tak pernah pudar sejak dari awal mereka berpisah.ia pernah bertanya-tanya pada dirinya sendiri"kenapa saat diawal ia tidak menanyakan nama anak cowok itu".Jessica berpikir mungkin dengan mengetahui nama asli dari cowok itu,bisa membantu ia mencari sosok yang selalu dirindukan.

Amor FatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang