4

0 0 0
                                    

Jessica dan Jihan sedang berbelanja di salah satu mall di jakarta.sebenarnya kemarin mereka akan ke mall tapi mamanya Jessica menelpon ia secara mendadak untuk pulang cepat agar membantu menata rumah baru yang baru saja dibeli.

jihan sedang berada di tempat jual Pakaian,sedangkan Jessica memilih untuk pergi kebagian mainan anak kecil.

Entah kenapa jessica sekarang berdiri didepan rak mainan.
Rindu sepucuk senyum mengingat seseorang yang kini entah dimana .

“jes, kamu mau ini atau ini?”tanya seorang bocah laki-laki imut.

“pink”pekik jessica dengan senyum mengembang.

Memori-memori  itu terputar kembali.

setelah membayar belanjaan.jihan mencari keberadaan Jessica.ia melihat orang yang dicari sedang berdiri Memandang lurus kearah rak mainan.entah ekspresi senang atau sedih yang terpancar dari raut wajah jessica.

“jessica”panggil jihan sambil berlari kecil kearah jessica.

Kemudian jessica dan jihan menuju ke salah satu tempat makan didalam mall.mereka berjalan hingga melewati tikungan yang akan membawa mereka ke tempat tujuan.tetapi,saat di tikungan jessica bertabrakan dengan seseorang,ia hampir terjungkal kebelakang namun jihan dengan sigap menahannya.

“Sorry,lo gak apa-apa kan?”seorang cowok dengan jas hitam yang membalut tubuh proporsionalnya bertanya memastikan cewek didepannya baik-baik saja.

Jessica masih bergeming,mendengar suara bariton milik cowok itu membuat ia merasakan sesuatu yang aneh.jihan yang mengerti keadaan,ia menepuk-nepuk lengan jessica.

“jes,jessica”

Jessica mendongak menatap jihan lalu menatap netra cowok didepannya.

Deg

Jessica dan cowok didepan saling bertatapan seolah-olah ada sesuatu yang tersirat disana.
Jihan bingung melihat dua manusia didepannya,mereka seperti sedang berbicara lewat mata batin.

“ehmm”
Dehaman dari jihan kontan membuat jessica menoleh kearahnya.lalu,seolah sadar akan sosok didepan ia memberikan senyum terbaiknya kepada sosok didepannya,kemudian menarik Jihan menjauh.Jihan yang ditarik pergi,hanya mengikuti walau ia merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi.

Jessica berusaha menepis semua praduga dalam benaknya.

“jes.are you okay”jihan ingin memastikan kalau sahabatnya baik-baik .
"Okay"jessica menyengir

---------------------

“ica tolong anterin kue ini ke rumah tanta Rita,dong!”

Nama ica merupakan nama panggilan dari mamanya untuk Jessica dari ia kecil.

Jessica mengernyit,ia tampak bingung .seolah mengerti ekspresi sang anak,wanita paruh baya itu membuka suara.

“selain tanta Tasya mama juga punya sahabat namanya tanta Rita.kebetulan rumahnya pas didepan rumahnya kita,jadi kamu tolong anterin.yah!”

Jessica melangkah pelan memasuki halaman rumah besar bercat putih,ia berjalan menuju pintu lalu ditekan bel rumah tersebut.

Beberapa saat kemudian pintu terlihat terbuka menampilkan sosok cowok jangkung dalam shirtless, rambut yang setengah basah,dan handuk putih yang disampirkan di punggungnya membuat ia terlihat sexy.

“ya ampun kak gerald!kenapa gak pake baju”Jessica tersentak saat melihat kakak gerald yang muncul dari balik pintu,tanpa memakai baju.

Pandangan Gerald jatuh pada plastik putih berisi kotak makan yang isinya belum diketahui tanpa mengatakan apapun gerald mengambil alih plastik putih itu kemudian berjalan masuk kedalam rumah meninggalkan jessica.

tiba-tiba seorang wanita paruh baya datang dengan senyuman ramah.

“pasti kamu Jessica,anaknya tante Tesa.kan?”Wanita ini bisa langsung tahu dari melihat wajah Jessica yang bisa dibilang sangat mirip dengan mamanya,saat muda dulu.

“iya Tante”jawab jessica ramah.

“ayo masuk dulu!tante lagi masak ikan woku,makanan kesukaannya mama kamu,biar sekalian kamu bawa pulang.”ucap mamanya Gerald sambil merangkul Jessica masuk.

Jessica menduga bahwa wanita ini dekat dengan mamanya,sampai tahu makanan kesukaan mamanya.

Gerald menuruni tangga.tapi kali ini ia sudah memakai kaos hitam polos.

“rumahnya lo yang dimana?”Gerald penasaran akan letak rumah milik gadis didepannya.

“rumah pagar hitam.mentok depan rumahnya kakak Gerald”jawab Jessica yang sedang duduk di meja makan menunggu mamanya Gerald beres masak.

Gerald manggut-manggut.

“baru pindah?”tanya Gerald lagi

“iya kamis kemarin”

“Gerald.kamu jangan banyak tanya mendingan kamu anterin Jessica pulang,kasian udah gelap”ujar mamanya Gerald sambil memberikan kotak makan yang berisi masakannya.

“gak usah tante.gak apa-apa cuman didepan kok,paling cuman 10 langkah dari pagar ke rumah Jessica”tolak Jessica.

“ gue lihatin lo dari depan aja,soalnya pohon depan rumah  ada penunggunya”celetuk Gerald asal yang langsung mendapatkan tatapan tajam dua wanita didepannya.

“becanda”

sifat dinginnya Gerald hanya akan mencair saat bersama keluarganya dan sahabat-sahabatnya.hal itu sempat membuat mamanya sedikit kaget tadi.karena cara bicara Gerald dan perilakunya pada jessica terlihat berbeda.

Amor FatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang