Mendengarkan apa yang dicurhatin oleh Angel pada dirinya beberapa hari yang lalu,Jessica merasa ia hanya perlu mendengarkan tanpa menghakimi.soal bagaimana solusinya,bagaimana keluar dari ruangan gelap itu merupakan hal yang bukan tanggung jawabnya karena ia merasa ia tidak punya kemampuan dalam hal itu.sejauh ini jessica hanya memberi dukungan,dan ikut menyertakan nama gadis itu dalam setiap doanya saat hendak beranjak tidur di malam hari.Sudah terhitung tiga hari dari kejadian di toilet.mulai dari kejadian itu Jessica terlihat mulai dekat dengan Angel.tidak lupa juga dengan jihan,mereka bertiga beberapa kali telihat bersama di waktu istirahat.namun jihan tidak mengetahui apa yang sedang melanda gadis berambut pendek itu.
Jessica bukan tipikal orang yang bawa mulut kesana-sini.kemarin Jessica menyarankan Angel untuk konsultasi dengan psikolog yang ia kenali dan menurutnya bagus,hal itu disetujui oleh Angel dengan syarat ia ditemani oleh Jessica.
Sehabis pulang sekolah Jessica dan Angel langsung menuju ke psikolog.walau diawal sempat ada cekcok antara Jessica dan Gerald.Jessica mengatakan ke cowok itu kalau ia akan pulang bersama Angel karena ada urusan pribadi namun Gerald merasa tidak terima karena gadis itu menolak tawarannya untuk mengantar Jessica dan Angel menggunakan mobilnya.padahal maksudnya baik,ia hanya ingin memastikan gadis itu baik-baik saja.tapi jangan meragukan Jessica soal beradu mulut,otak yang cerdas itu akan ia gunakan untuk membuat seribu alasan yang pada akhirnya membuat ia menjadi pemenang.Setelah berkonsultasi dengan profesional,mereka berdua pergi ke sebuah cafe yang letaknya di pusat kota.sebab kata Angel ia suntuk dirumah terus.Angel merasa sangat bersyukur karena ada yang mendukungnya dan memahaminya.
Langit diatasnya mulai gelap,dua gadis berseragam putih abu-abu dengan hoodie berwarna merah maroon membaluti baju seragam mereka.Angel tadi sempat mampir ke sebuah toko untuk membeli hoodie couple tidak lupa ia membeli satu lagi dengan model yang sama untuk diberikan pada jihan,besok.
Jessica dan Jihan masih asik deep talk,satu hal yang Angel sukai dan Jessica yaitu gadis itu menghargai setiap pendapatnya.disini keduanya saling berbagj mengenai hal-hal seputar manis pahitnya hidup.Angel banyak belajar dari Jessica.mulai dari menerima diri apa adanya karena dengan begitu kita akan mulai mencintai diri kita sendiri hingga belajar bagaimana mencintai takdir kita,tidak hanya sekedar menanggung yang memang harus dijalani tetapi mencintainya.
Dering ponsel yang berada dalam saku hoodie Jessica membuat perhatiannya dan Angel teralih,Jessica mengambil benda pipih itu.seperti yang ia duga.Gerald menelponnya yang dengan cepat berahli ke panggilan video.
“udah malam”
“gue tau kok kalo sekarang udah malam”
“urusannya masih lama?”
“bentaran kakak Gerald nanti gue bakal pulang”Jessica menekan setiap kata seolah menegaskan pada cowok dibalik layar handphone bahwa ia akan pulang dan tidak usah khawatir.
Sebab sedari tadi banyak chat yang masuk dari cowok itu,ada beberapa yang ditanggapi oleh Jessica sedangkan yang lain ia abaikan karena banyak tanya ini itu.
“mau gue jemput gak”
“mau”ucap semangat Jessica.hitung-hitung ia bisa menghemat uangnya.
“share lokasi kalo udah mau pulang.tapi kalo kemalaman bukan gue yang jemput tapi kuntilanak”
Tut
Panggilan video dimatikan secara sepihak.
Jessica berdecak.kemudian,memasukkan kembali handphonenya kedalam saku.
“lo sama Gerald dekat banget?”
“dekat banget,udah kayak keluarga”jawab Jessica apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Fati
Randomtidak hanya menjalaninya karena memang harus dijalani tetapi juga mencintai takdir itu.