Part 14

432 31 0
                                    

17 November 2022

•••

Dan kini, Nataniel menurut, ia tetap sarapan bersama raja meski isi kepalanya lumayan kalut, meski berusaha tak memikirkan karena takut ketahuan sang raja, karena mau bagaimanapun dia tetap punya kekuatan besar itu. Ya, sangat besar, kekuatan yang menakutkan bagi Nataniel.

Ia menjadi pemimpin bukan tanpa alasan, pria itu memiliki mata hijau cerah, mata kehidupan, dengan kemampuan melihat isi kekuatan seseorang. Itu kenapa, dia ahli membuat strategi dengan keistimewaan tersebut.

Kini, mereka sarapan nasi goreng bersama sang raja dan ratu, menatap keduanya bermesraan ala pengantin baru. Apa benar kata Fredrin jika raja berubah karena wanita itu? Mereka kelihatan sangat lengket memang. Raja terlihat sangat mencintai Edora, begitu pula sebaliknya. Kini pun mereka suap-suapan, Raja selalu saja mendusel-dusel layaknya seekor kucing ke sang istri.

"Meow ...." Dan memang jadi kucing, Brendon mengeong.

Edora tertawa kecil, sampai tiba-tiba ia terdiam terkejut.

"Ada apa?" tanya Brendon melihat perubahan suasana hati istrinya tiba-tiba, ia tak bisa membaca pikiran Edora.

Dan Nataniel pun pula terkejut, kenapa rajanya tak tahu isi hati pasangannya? Apa dia wanita istimewa?

"Aku ... jadi teringat Woppa."

"Woppa?"

"Dia ... kucingku, Sayangku."

"Kalau begitu, hari ini kita pergi untuk menjemputnya, apa kau mau? Jika kau lelah, kau bisa istirahat dan aku mengirimkan seseorang untuk itu." Brendon menyarankan.

Edora mengangguk. "Woppa penakut, kecuali padaku, sebaiknya memang aku yang menjemputnya, Sayangku."

"Baiklah, kebetulan juga Fredrin bilang ingin menemui keluarganya yang sudah lama tak dia lihat, kalau tidak salah kalian satu desa."

"Baiklah, Sayangku."

"Ayo kita habiskan makanan kita, istirahat sebentar, lalu berangkat." Edora mengangguk, ia memeluk lembut Brendon.

Brendon tak menyangka, Edora, meski polos dan lembut, lumayan kuat juga. Apa karena dia punya kekuatan penyembuh dan menyembuhkan? Masuk akal, bahkan Edora bisa berdiri setelah semalaman dan pagi tadi dia anu. Hebat, kapan lagi punya bini super begini.

Dan kekuatan super begini.

Oh, Brendon sempat lupa akan keberadaan Nataniel yang masih bersama mereka.

"Nataniel, kau ikut bersama beberapa pengawal berjaga." Ia ingin membuat lelah Nataniel dengan semua ini, dan rasa cemburu juga.

"Baik, Raja, Ratu." Masih belum ada tanda-tanda Nataniel akan membunuhnya ya.

Setelah sarapan selesai, mereka istirahat sejenak agar perut tak meledug karena perjalanan, mereka bersama kereta kuda mulai menuju desa Edora. Brendon lihat ada Nataniel yang berkuda di sisi kanan mereka, serta Fredrin sisi kiri.

Dengan sengaja, Brendon membuka penutup kanan, agar Nataniel melihat semuanya dengan jelas.

"Ah, ini lebih segar kan?" Edora mengangguk hangat, tersenyum.

Meski kemudian, Edora menunduk sendu, oh dia tahu perasaan Edora meski yah tak bisa membaca isi kepalanya. Edora sebatang kara di desa, dan selalu menjadi kambing hitam segala kesengsaraan, ia pasti takut ke desanya untuk pulang, tetapi santai saja ada Brendon dan yang lain menjaganya.

Sesuai perkataan, Edora akan aman bersama mereka.

Bersamanya.

"Jangan takut, Saljuku. Aku selalu berada di sisimu." Brendon menarik Edora ke dalam pelukannya, memberikan kehangatan dari sana.

VILLAIN HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang