Part 20

125 28 1
                                    

23 November 2022

•••

Semua yang mendengar ungkapan itu tercengang, terdiam membisu tanpa bisa bergerak dari tempatnya, ketika di langit, tampak, matahari mulai membesar. Oh, bukan membesar, melainkan mendekat sedemikian rupa, sekitaran terasa menyengat melelehkan apa saja yang di bawahnya.

"Tidak akan kubiarkan kau mengganggu rakyatku lagi!" teriak seseorang, Lucifer menoleh dan menemukan Nataniel, yang sepertinya punya kekuatan 'lebih', menghunuskan pedang bersinarnya pada langit.

Dia berhasil memukul mundur matahari hingga kembali jauh. Nataniel tersenyum, dan naik melompat ke balkon, di mana kemudian orang-orang berhamburan pergi ketakutan.

Kini, Nataniel menghadap Lucifer, dan sedikit kaget melihat lantai kerajaan yang basah, bukan karena air, melainkan darah.

"Oh, sepertinya aku kalah, kau mendapatkan kekuatan itu, kan?" tanya Lucifer, tersenyum mengejek.

"Kau ...." Nataniel menghunuskan pedangnya, dan Lucifer sama sekali tak menghindar, dia menerima Nataniel mulai menusuk ke area dadanya.

Akan tetapi ....

Trang!

Pedang Nataniel pecah, terpenggal dua begitu saja. Tidak, seharusnya menembus dan membunuhnya sesuai di novel, tetapi kenapa?

Kenapa begini?

"Pedang mainan?" Lucifer tertawa terbahak. "Hah, cecunguk ini, lucu sekali." Ia menyeka air mata di tepian matanya. "Biar kutunjukkan pedang sesungguhnya, Nataniel."

Gerakan Lucifer begitu cepat, mengambil alih pedang patah itu, dan sebuah asap kehitaman melapisinya, menjadikannya pedang lain yang tampak mengerikan, sebelum akhirnya ....

"A-argh ...." Menusuk Nataniel tanpa babibu. "Tak akan kubiarkan kau mati dengan cepat, karena inilah fungsi pedang ini, membawamu ke siksaan-siksaan hingga kau ingin aku membunuhmu."

Lucifer menarik pedang itu keluar, dan Nataniel jatuh ke lantai berdarah seraya meronta kesakitan. Sangat amat kesakitan dari suaranya yang penuh penderitaan meski tak ada darah darinya. Memang sesuai kata Lucifer, pedang itu racun, rasanya seperti disayat-sayat kertas, dan ya itu amat pedih karena sayatan tak merata.

"Kau mengganggu saja." Lucifer menendang Nataniel dan siap menginjaknya, tetapi sebuah suara mengalihkan perhatian.

"Ooh, Lucy ...." Suara bernada bak nyanyian itu, Lucifer mendengkus pelan seraya mendongak, hanya untuk menemukan sosok itu.

Brendon, tubuhnya yang lama, dengan mata putih menyala.

"Oh lihatlah, adikku sudah besar, apa kau ingin membantai seisi dunia ini?" tanya Brendon, tertawa pelan.

"Diamlah, Michael!" pekik Lucifer kesal. "Kau ingin bertarung, segeralah lakukan!"

"Mm tidak, kok, aku tak ingin bertarung. Aku bilang pada Brendon, tubuhnya tak kuat menampung sesuatu yang sebesar kau, apalagi sebesar aku, waktu yang dia punya adalah tiga puluh menit. Itu tak akan cukup. Jadi, begini perjanjiannya, kami hanya akan mengurungmu, itu saja."

"Mengurungku dalam tiga puluh menit? Oh lucu sekali." Lucifer tertawa gelak. "Kau tak akan--"

Michael bergerak secepat kilat.

"Sialan kau! Selalu curang sebelum memulai!"

"Haha, Adik, ini pertarungan, bukan ajang debat adu mulut, kau bodoh seperti biasanya ya." Lucifer menatap sekitaran dengan mata merahnya, mencari keberadaan Michael, tetapi nyatanya sosok kakaknya amatlah cepat. "Hei, aku di sini."

VILLAIN HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang