"Raja ... bolehkah aku meminta satu hal?"
Brendon berhenti dan menatap Fredrin yang terlihat antusias. "Apa?" Dan dari isi kepalanya, Brendon sedikit kaget. "Bisa gitu?"
"Ya, Raja ... bisa. Mm Raja yang asli tak memperbolehkanku ...."
"Lah, kenapa? Jahat banget ternyata ni orang ya." Brendon mendengkus pelan. "Ya udah, lakukan saja."
"Terima kasih banyak, Rajaku. Terima kasih." Dan Brendon mulai melihat wajah Fredrin, serta badannya, mulai bergerak, terjadi perubahan signifikan dari kakek tua menjadi ... anak muda, seumura badan raja saat ini.
Keren juga.
Ya, Fredrin ingin mengembalikan wujudnya, entah apa yang membuat sang raja melarang, mungkin takut tersaingi? Ternyata Fredrin tampan sekali.
"Mantap, jadi kelihatan seumuran, bisa deh gue manggil lo Fredy, dan lo cocok pake gue lo."
"Fredy?" Fredrin agak bingung.
"Nama kecil, cocok sama lu. Coba, gue lo juga."
"A-apa sopan Raja?"
Brendon menatap kiri kanan, koridor sepi. "Mumpung gak ada orang."
"Gue ... lo ... gue ...."
"Hm masih perlu dibiasain, gak terlalu enak didenger, ya udah gue laper pengen makan. BTW, si Edora mana ya?" tanya Brendon, menatap sekitaran.
"Dia mungkin ada di kamar tamu, oh Edora, bukankah itu ... sesembahan kepada Raja? Anda sudah menjemputnya?"
"Ya gitulah, dia disiksa di desanya, gue kasian." Fredrin mengangguk. "Dan saat kelihatan Raja nanti, dia juga bakalan disiksa, kasian banget nasib dia."
"Eh, nanti?" Fredrin agak heran dengan ungkapan Brendon.
"Hah ... jadi sebenarnya, dunia lo ini, dunia kita saat ini, cuman novel."
"Novel? Buku fiksi?"
Brendon mengangguk. "Ya, novel, novel bokep, dewasa, segs."
"Oh, begitu."
"Meski fiksi sih, ternyata dunia pel*r memang ada."
"Mm mungkin maksud Anda paralel, Raja."
"Ah, iya, vulgar banget gue." Brendon tertawa geli.
"Sejujurnya, kadang fiksi, belum tentu fiksi Raja, bisa jadi itu dunia nyata yang dituliskan kembali, yah konsep universe lain, alternative universe, dan masih banyak lagi. Salah satunya, dunia ini, mungkin saja penulis aslinya pernah ke sini atau diberi ingatan soal ini, itu kenapa dia bisa menuliskannya."
"Wah, bisa gitu ya?"
"Ya, Raja. Tentu."
"BTW, Raja di sini bakalan mati karena pemeran utama, cewek yang gue bawa, Edora, pemeran utama wanitanya dan pemeran utama prianya namanya ... siapa ya namanya. Lupa."
"Astaga, sungguh? Apa yang terjadi?"
Brendon menggedikan bahu, kemudian nyengir konyol. "Gue gak terlalu tau, adek gue yang bilang gitu, gue cuman liat adegan wewenya doang, hehe."
Fredrin tertawa juga meski agak dia tahan.
"Ketawa aja napa sih, santai, anggap temen."
"Ba-baik, Raja."
"Masih aja, gak ada orang nih, santai aja sih gak usah formal."
"Ba-baik, Brendon ...." Fredrin berusaha membiasakan diri.
Sampai di tempat masak memasak, Brendon pun menatap sekitaran yang sibuk, tetapi spontan diam dan hormat akan kedatangannya. Lalu ia menatap Fredrin sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
VILLAIN HUSBAND
Romance21+ Bagaimana jadinya jika kamu terlempar di sebuah novel dewasa dan menjadi suami kejam, sang raja iblis, dari pemeran utama wanita, kemudian berakhir tewas di tangan sang pemeran utama pria?