"Kak, bangun woi."
Sebuah suara dan tepukan di pipinya menyadarkan Anne dari mimpinya yang indah itu, mau tidak mau Anne membuka matanya dan melihat Justin adiknya yang spontan membuat Anne menggerutu kesal, adiknya itu benar-benar pengganggu pikirnya.
"Apa sih Justin?! Gue ngantuk banget anjir gara gara semalem begadang, lo ganggu banget deh ah!." Ucap Anne frustasi.
"Lagian siapa suruh begadang!, itu temen lo dateng mau ngajak lo jalan, mereka nunggu dibawah tuh."
"Sasha sama Vio?."
"Iyalah!, emang lo punya temen lagi?, lagian ya, kok kak Sasha sama kak Vionna mau sih temenan sama lo kak?."
"Eh temen gue itu banyak ya!, udah sana deh lo, berisik banget punya mulut."
"Yeh padahal gue cuma nanya, kok bisa sih mereka mau temenan sama anak nolep kayak lo."
"Eh lo bener bener ya!." Ketika Anne bersiap untuk menjitak kepala Justin, anak itu malah kabur kesekian kalinya setelah sukses membuat Anne emosi. Menyebalkan sekali!.
Setelah Justin pergi, Anne segera bersiap-siap untuk menemui kedua sahabatnya itu dibawah.
Saat Anne menuruni tangga, dia bisa mendengar suara kedua sahabatnya itu sedang berbicara dengan mamanya Anne.
"Wih, princess baru keluar kamar nih." Vokal itu terdengar saat Anne menuruni anak tangga terakhir, Siapa lagi kalau bukan Vio yang berbicara seperti itu padanya?
Anne tersenyum dan menghampiri Vio dan Sasha yang sedang asik memakan keripik singkong sambil mengobrol dengan mamanya.
"Hai rakyat rakyatku, maaf ya udah nunggu lama." Ucap Anne sambil duduk disebelah Sasha.
"Rakyatku rakyatku matamu Ne!." Balas Sasha.
"Hehehe, mau ngapain nih dateng kerumah gue?."
"Jalan yuk!, bosen anjir dirumah mulu, emang lo ga bosen apa Ne?." Tanya Vio yang di angguki oleh Sasha.
"Iya tuh, lo dirumah mulu apa ga mumet Ne?, mama lo aja udah bosen tuh ngeliat lo dikamar mulu!." Lanjut Sasha.
"Gue sih mau-mau aja jalan, tapi ya gue males."
"Emang kamu kapan rajinnya Ne?." Kali ini mamanya Anne yang bersuara.
"Ihhh mamaaa, Anne itu rajin tau!." Protes Anne dengan wajah cemberut.
"Bohong tuh bohong!." Suara Justin yang ikut ikutan terdengar dari arah meja makan sontak membuat Anne tambah kesal.
"Diem aja deh lo, lo itu gak diajak!." Balas Anne emosi.
"Udah udah jangan berantem, kalian ini kebiasaan deh." Lerai sang mama.
Bagaimana reaksi Vio dan Sasha yang melihat pertengkaran adik dan kakak itu? Biasa saja!, mereka bahkan sudah melihat yang lebih parah dari ini, jadi mereka sudah tidak kaget lagi.
"Jadi, mau jalan gak nih?." Tanya Vio yang baru saja menaruh toples berisi keripik singkong yang sudah sisa setengah keatas meja.
"Jadi dong, tapi tunggu gue dulu buat ganti baju sebentar."
"Iya, cepet."
Setelah berkata seperti itu Anne pun kembali menuju kekamarnya untuk berganti baju dan bersiap untuk pergi. Setelah selesai Anne, Vio, dan Sasha pamit kepada orangtua Anne. Setelah pamit Anne dan kedua sahabatnya itu berjalan keluar menuju mobil yang dibawa oleh Vio.
"Oh iya, kita mau kemana?." Tanya Anne setelah selesai memakai sabuk pengaman.
"Mall yuk, gue mau ke toko buku yang ada di sana, mau beli novel yang baru dirilis itu." Jawab Vio.
"Gimana? Setuju gak?. " Lanjutnya
Anne dan Sasha pun hanya mengangguk, Vio pun tersenyum senang karena kedua sahabatnya itu setuju dengan usulannya. Tak butuh waktu lama, mobil itu pun pergi meninggalkan halaman rumah Anne.
Perjalanan menuju mall dipenuhi oleh canda dan tawa Anne beserta kedua temannya, Vionna dan Sasha. Mereka pun sesekali bernyanyi mengikuti lagu yang terputar di radio didalam mobil yang sengaja Vio nyalakan agar bisa mencairkan suasana.
Hingga tak terasa mereka sudah sampai di mall yang mereka tuju, Vio pun bergegas mencari parkiran yang kosong untuk memarkirkan mobilnya.
Setelah selesai, Anne, Vio, dan Sasha segera memasuki gedung mall yang sangat besar itu, mereka pun menaiki eskalator untuk menuju lantai dua tempat toko buku yang ingin Vio kunjungi.
Pada saat mereka sampai ke toko buku yang dimaksud Vio, mereka langsung memasuki toko itu sambil melihat ke sekeliling. Vio pun bergegas mencari novel yang dia maksud, sedangkan Sasha dan Anne hanya melihat lihat beberapa buku yang dijual disana sembari menunggu Vio selesai mencari novelnya.
Saat sedang fokus melihat lihat buku, fokus Anne teralihkan pada dua orang lelaki yang baru saja memasuki toko buku tersebut, setelah diperhatikan lebih jelas Anne membelalakan matanya, dia kenal sekali dengan kedua lelaki tersebut!.
Itu Daveen dan Brian!
Pandangan Anne tak terhenti berfokus pada salah satu diantaranya, siapa lagi kalau bukan Daveen? Sumpah ya, Anne berasa sedang melihat dewa yang tersesat di toko buku!, dia tidak berhenti berkata 'Wah' dalam hatinya ketika melihat Daveen.
Sasha yang menyadari ada yang aneh dengan Anne pun mengikuti arah pandangan Anne, lalu dia sama terkejutnya setelah melihat kedua lelaki yang sangat terkenal disekolahnya berada di satu lokasi yang sama dengannya.
Merasa diperhatikan, kedua lelaki tersebut menoleh pada Sasha dan Anne yang masih cengo melihat mereka berdua.
'Mampus!' Batin Sasha dan Anne bersamaan.
Tetapi kejadian tak terduga pun terjadi, dimana salah satu dari lelaki itu ternyata mengenal Sasha dan Anne!.
"Eh, lo berdua bukannya Annetta sama Sasha? Sekolah di SMA Hybe juga kan?." Tanya salah satu diantara lelaki itu.
Pada detik itu, Anne dan Sasha rasanya ingin menghilang saja dari tempat itu sekarang juga.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours [✓]
Fanfiction"Suka sama orang tapi gak ada interaksi sama sekali itu normal gak sih?." Hanya sebuah kisah yang berisi susah senangnya Annetta dalam mendapatkan hati Daveen. Bisakah Anne mendapatkan hatinya? Dan apakah takdir akan berpihak kepadanya?