I Wanna Be Yours - 3

332 49 3
                                    

Anne dan Sasha masih terdiam. Sedangkan sang lelaki yang bertanya namun tak kunjung mendapatkan jawaban pun menaikkan salah satu alisnya, dia bingung.

"Hallo, kok diem? Bener kan lo berdua itu Anne sama Sasha?." Tanya Brian lagi.

Yap! Yang barusan nanya itu ternyata Brian. Daveen? Dia hanya diam saja sambil melihat temennya yang sedang mengobrol dengan kedua gadis itu.

"Hah? Oh i-iya bener, kok tahu?." Bodoh Anne bodoh! Kenapa dia harus nanyain pertanyaan bodoh itu sih?

"Ya karena kita satu sekolah lah, satu sekolah juga kenal kali sama lo berdua. Eh tapi bukannya ada satu lagi ya temen lo? Cuma berdua aja nih?." Lanjut Brian.

"A-ada kok, dia lagi beli novel tuh, ini juga kita lagi nungguin dia." Jawab Anne gugup.

"Oh gitu, kenapa tegang banget sih? Biasa aja kali." Brian terkekeh melihat kedua gadis itu yang kelihatan banget gugupnya.

Hehehe, Anne dan Sasha hanya bisa tertawa kikuk.

Tak lama, vokal seseorang terdengar.

"Guys ayo gue udah- eh?." Vio otomatis terdiam saat melihat kedua lelaki yang sedang bersama temannya itu.

"Udah Vi? Ayo." Kali ini Sasha yang berujar.

Vio mengangguk. Segera ketiga gadis itu ingin beranjak untuk pergi dari toko itu, namun suara Brian menghentikan langkah mereka.

"Eh tunggu! Lo bertiga gak mau join sama kita? Kita cuma berdua doang nih, mungkin nanti Jemi nyusul, gapapa kan Vee?." Ucap Brian.

Daveen terdiam. Dia bingung harus menjawab apa.

"Terserah, gue ikut aja." Jawab Daveen.

Duh! Saat mendengar suara Daveen jantung Anne rasanya mau turun ke perut, dia udah gak kuat lagi. Udah wajahnya ganteng, suaranya pun ganteng. Pikir Anne.

"Nah, gimana tuh? Mau join sama kita gak?." Tanya Brian lagi.

Ketiga gadis itu tidak tahu harus menjawab apa, sampai suara Sasha yang menjawab pertanyaan Brian mengudara.

"Emm, kayaknya gak usah deh Brian, lagipula kita habis ini udah ada janji sama orang." Jawab Sasha.

Sumpah! Sasha rasanya gak enak banget harus bohong kayak gini, tapi ya mau bagaimana lagi? Dia harus berbohong demi kebaikan sahabatnya, dia tahu sahabatnya pasti mati kutu kalau join dengan circle nya Daveen. Terutama Anne, Sasha sempat melihat mata Anne yang seolah berbicara 'Please tolak Sha, gak baik buat jantung gue ini tuh' Jadi mau tidak mau Sasha harus mencari alasan untuk menolak ajakan Brian.

Sementara itu, Anne sempat melirik ke arah Daveen. Dan tahu tidak apa yang membuat Anne kaget? Daveen sedang menatapnya! Spontan Anne pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia barusan eye contact sama Daveen? Anne senang sekali, kalau bukan di tempat umum Anne mau teriak sekencang-kencangnya karena salting. Tapi tenang, dia masih bisa mengontrol dirinya kok.

"Yah gitu ya? Yaudah deh lain kali aja, have fun ya kalian." Ucap Brian sambil tersenyum.

"Thanks, kalian juga." Balas Sasha.

Setelah perbincangan singkat itu Anne, Vio, dan Sasha pun pergi dari toko buku itu. Anne tak berhenti tersenyum sampai kedua sahabatnya itu keheranan.

"Woi Ne! Senyum mulu, kenapa? Salting lo tadi ketemu Daveen?." Ledek Vio

"Sumpah Vi! Tadi gue ditatap sama Daveen terus kita eye contact, gimana gak salting coba?." Pekik Anne kegirangan.

"Gila Ne!, tadi gue juga sempet liat, wah dia natap lo mulu anjir." Ucap Sasha.

I Wanna Be Yours [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang