Mei, 2025
-Sekitar sebulan sebelumnya-
Tk, tk, tk.
Suara jari tangan mengetuk-ngetuk meja kayu terdengar rendah di ruangan yang cukup luas itu. Erika Navya Narendra sesekali melirik jam kayu minimalis yang ada di dinding. Masih lima menit lagi. Kliennya belum terlambat. Namun, Erika tetap lebih suka jika orang-orang yang membuat janji dengannya bisa datang lebih awal.
Jika boleh memilih, Erika inginnya menghabiskan waktu di rumah mantan sekaligus calon mertua abang pertamanya saja. Gelar yang membingungkan bukan? Ceritanya rumit. Namun, jika disederhanakan, abang pertamanya--Damian--hendak rujuk bersama mantan istri yang bukan mantan istrinya beberapa minggu lagi. Membingungkan juga, bukan? Memang serumit itu kisah rumah tangga si kaku Bang Damian. ¹
Namun, terlepas dari itu, anak kembar tiga mereka yang masih berusia satu tahun sedang lucu-lucunya. Saking gemasnya, Erika bahkan sering tidak tahan untuk membuat sketsa baju balita di sela-sela kesibukannya seperti sekarang.
Sketchbook tebal yang terbuka di meja menampilkan desain baju-baju balita untuk tiga keponakannya. Dua laki-laki kembar identik dan satu perempuan sebagai kakak tertua. Oh, Erika sungguh tidak sabar melihat betapa menggemaskannya triplet memakai baju ini di hari pernikahan ulang kedua orang tua mereka.
Melihat kisah cinta Bang Damian, terkadang Erika jadi berpikir mengenai kisah cintanya sendiri. Mengapa semua harus berakhir tragis? Kebanyakan pria yang mendekati Erika kabur setelah bertemu papa dan kedua abangnya. Sekalinya berhasil pacaran, sukses menghadap keluarga.... Eh, putus juga akhirnya.
Rata-rata, pasukan masa lalu Erika katanya minder pada kondisi finansial dan status keluarga Erika. Papanya merupakan seorang dokter spesialis jantung sekaligus pemilik utama dari rumah sakit berstandar internasional yang sudah punya cabang di beberapa kota. Mamanya adalah dosen keuangan di salah satu universitas negeri, abangnya pertamanya berprofesi sebagai dokter bedah digestif, dan abang keduanya merupakan engineer teknik sipil di perusahaan ternama. Erika sendiri juga seorang desainer dan punya butik pengantin yang cukup terkenal sejak debut pertamanya dulu.
Erika, sih, agak paham kenapa mereka sampai minder. Akan tetapi, APA MEMANG HARUS KABUR? Kenapa laki-laki zaman sekarang itu mentalnya lemah? Ditekan sedikit sudah kabur. Minder sedikit, kabur. Kenapa bukannya tambah semangat berusaha untuk memantaskan diri? Erika juga tidak pernah menggosok-gosokkan pencapaiannya ke muka siapapun. Atau, berpotensi menuntut ini itu untuk dibelikan sehingga membuat pasangannya bangkrut.
Lagi pula, untuk apa?
Erika punya uang sendiri. Justru seharusnya, lelaki yang akan mendampingi Erika itu merasa terbantu karena tidak perlu repot memikirkan hobi berbelanja istrinya. Cukup pusing dengan nafkah rumah tangga saja. Erika malah akan berusaha sebisa mungkin menjadi pasangan yang suportif agar pasangannya selalu memiliki kesempatan untuk berkembang.
Aduh. Capek, deh. Jika seperti ini terus, kapan Erika bisa memakai baju pengantin impiannya sendiri? Apa dia memang ditakdirkan untuk membuatkan baju pengantin saja tanpa bisa memakainya? Apa perlu Erika nekat dan menyamar menjadi wanita miskin agar para lelaki yang meliriknya tidak kena mental?
Namun, sebodoh dan senaif apa lelaki itu jika sampai termakan kepura-puraan Erika? Zaman sekarang sudah canggih. Ada media sosial, terutama LinkedIn. Ada pula foto-foto Erika di internet, baik yang diunggah secara pribadi maupun diambil orang lain saat showcase koleksi baju musim kawin. Di tahun 2025 ini, hampir semua bisa dicari di internet, kok. Bahkan sampai status kawin, foto masa kecil, mantan, skandal, dan utang-piutang seseorang, asalkan mau usaha. Makanya, kecuali jika Erika nekat menyamar sampai operasi plastik atau menghabiskan berjam-jam berdandan merubah penampilan setiap hari, penyamaran Erika pasti ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpul Klandestin
ChickLitTidak pernah sekali pun Erika membayangkan bahwa dirinya akan terjebak skandal satu malam dengan TUNANGAN DARI SAHABATNYA SENDIRI! ***** Sama seperti di sekolah pada umumnya, Erika Navya Narendra yang dulu masih remaja polos pernah diminta membuat d...