Silahkan membaca 🦊"wah wah wah kakak ku tersayang, lama tak bertemu menjadi sangat angkuh ya?"
"Kamu tak menemui ku saat kamu kembali dari pelarian mu, dasar pengecut" seorang pria yang dua tahun lebih muda darinya berkata cukup keras, menarik perhatian beberapa orang yang menghadiri acara Hari ini..
Clarissa hanya menatap datar orang di depannya.
"Bian bisa kamu cek ke atas, ruangan kakak apa sudah sesuai dengan selera kakak atau belum dan tunggu kakak di sana" Bian seperti tak mau pergi, tapi Bian tak bisa membahtan perkataan kakaknya, Bian pergi melaksanakan apa yang kakaknya minta ia lakukan.
"maaf tuan sepertinya anda tak diundang disini" Clarissa menatap angkuh pria di hadapannya.
"aku adik mu kakak, kenapa aku tak bisa datang ke acara besar mu?" pria itu berkata dengan penuh percaya diri sambil memutar-mutar wine di tangannya.
"adik ku cuman Bian" Clarissa menegaskan semua katanya, dengan wajah mendatar.
"pengecut yang mati karena ketakutan?" semua orang hanya terdiam mendengarkan perdebatan nona besar keluarga Toretto dan tuan muda keluarga Toretto.
"adik ku memang tak seberani dirimu yang membunuh seseorang tak bersalah demi kekuasaan" Zeus menggertak giginya menahan emosi menatap benci Clarissa.
ZEUS LUISS TORETTO anak dari istri kedua papanya yang dilahirkan sebelum papa dan ibu Zeus menikah. Bahkan jauh dari sebelum mama dan papanya bercerai, anak yang menjadi penyebab awal kehancuran keluarga harmonis Clarissa.
"kau"geramnya menunjuk Clarissa yang masih menatapnya datar tak berminat.
"pergi sebelum kamu mempermalukan dirimu sendiri tuan Toretto" Clarissa mengusir Zeus tak hormat membuat banyak orang di sana mulai berbisik.
"saya ada sedikit urusan, silahkan dinikmati hidangannya dan saya pamit undur diri" Clarissa meninggalkan alula yang kembali di pimpin Farah sebagai perwakilan dari dirinya.
"benar-benar tak tahu malu"
"ingin mempermalukan orang lain, malah mempermalukan diri sendiri" beberapa orang yang menyindir terang-terangan itu membuat Zeus semakin geram terhadap Clarissa.
"Diam kalian semua!!" Dengan wajah memerah menahan marah Zeus pergi dari aula SAHQUEENAgrup.
........
"Vivi sudah aku bilang jangan libatkan kakak dengan masalah kita"Bian menggeram tertahan saat berbicara dengan kekasihnya lewat telfon.
"Maafkan aku aku gak ada pilihan lagi" terdengar suara lembut Vivi yang meminta maaf.
"Tapi Bian jika bukan kakak aku tak tahu lagi harus menghubungi siapa, kamu pergi begitu mendadak dan yang aku tau orang yang ikut pergi dengan mu hanya kakak, aku tak bermak-"
"Sudah diam aku tak mau mendengar alasan mu lagi"entah sadar atau tidak Bian membentak Vivi.
Vivi yang mendengar bentakan Bian langsung mematikan telfonnya menangis sambil memeluk boneka kelinci yang Bian berika padanya.
Beberapa bulan ini hubungannya dan Bian semakin renggang apalagi Bian yang sekarang sudah tinggal jauh darinya.
Selama menjalin hubungan dengan Bian, Bian memang bukan tipe pria romantis tapi Bian tak pernah membentaknya seperti tadi.
"Ck, Sialan Vivi" Bian membanting ponselnya ke sofa samping dan memijit pelipisnya, menyandarkan punggungnya sambil menutup mata, meredakan amarahnya.
Gadisnya itu tak pernah seperti ini sebelumnya, karna ini bukan pertama kalinya Bian dekat dengan gadis lain selain kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs Second
Fantasyseorang gadis berparas manis dengan tatapan tajam dan mengerikan menatap datar ke arah depan, memandang sendu kendaraan yang melintas di hadapannya. "hony" ucap seorang dari seberang telpon. "hem" jawab gadis itu sambil menyeruput dark choco nya. "k...