Mr Second VI

615 32 3
                                        

Selamat membaca 🦊

"morning hany" Lucas mengecup bibir Clarissa saat melihat Clarissa membuka matanya.

"morning" Clarissa terduduk menatap indahnya pagi dari dalam kamarnya yang bisa langsung melihat halaman depan mansion, karna tembok balkonnya terbuat dari kaca.

"cuci muka gih, kita turun buat sarapan." Clarissa mengangguk menuruti perkataan Lucas.

"Morning semua" Clarissa turun dengan lucas di sampingnya.

"Clarissa kamu gak lupa kan hari ini? peresmian gedung baru pusat" Farah mengingatkan Clarissa, sebelum Clarissa malah pergi bersama Lucas.

"iya aku ingat, Bian kamu mau ikut kakak?" Bian mengangguk sambil memperhatikan kakaknya yang mengambilkan makanan untuknya.

"say-" saat berbalik Clarissa memotong ucapan Lucas yang pastinya akan protes.

"besok aku baru menemanimu ya" Clarissa duduk di sebelah Farah dan mulai makan sarapannya.

berbeda dengan Bian, Lucas terlihat sedikit murung dan Clarissa sudah tau apa yang membuat Lucas murung.

Bian dan farah sudah kembali ke kamarnya untuk bersiap pergi, sedangkan Lucas masih diam di tempatnya, memperhatikan Clarissa yang sedang membantu pelayan membersihkan piring bekas makan.

"sayang, jangan gitu dong"

"lagian aku sekarang sudah tinggal di sini, acara hari ini aku gak bisa kalo gak hadirin" Clarissa mendekati Lucas dan duduk bersandar di meja makan, menatap Lucas yang juga menatapnya.

"Atau kamu iku aja ya?"

"pagi peresmian aku gak ikut, tapi pesta nanti malam kamu harus ikut" Clarissa mengerutkan keningnya. pesta?pesta apa?.

"ulang tahun papamu sayang" Lucas menarik tangan Clarissa agar duduk di pangkuannya.

Clarissa semakin mengerutkan alisnya, kenapa Lucas bisa berhubungan dengan papanya?

"Deforious menjadi salah satu pemilik saham terbesar di Torettogrup, tentunya aku sebagai tuan muda Deforious harus datang" Lucas memberi penjelasan dan menjelaskan kenapa ia harus datang ke pesta itu.

"bisa aku menolaknya?" Clarissa bertanya dengan ragu.

"sayang sebenarnya yang mengalami trauma itu kamu bukan Bian"

"kamu yang memutuskan lari waktu itu, padahal jika kamu bertahan di sini kamu tak perlu bersusah payah membesarkan Bian sendiri"Lucas tersenyum menatap Clarissa agak ragu dengan apa yang ingin ia katakan pada gadisnya.

"kamu tau sayang keegoisan mu bisa saja menyakiti orang yang kamu ingin lindungi?" Lucas tersenyum sambil menyampirkan anak rambut Clarissa ke samping.

Clarissa terdiam dengan ekspresi wajah yang tak bisa di artikan, ia merasa ada seseorang yang mengerti dirinya sekarang.

dia tidak sendirian di dunia ini, masih ada Lucas yang akan melindunginya dan mungkin sekarang bertambah dengan Bian, kenapa ia begitu bodoh mendengar perkataan orang dan menjadi pengecut.

"Bian memaksamu untuk kembali aku yakin dia punya maksud tertentu Queen, mungkin bukan hanya ingin lebih dekat dengan mama saja"

Lucas sudah menyadari dari lama Bian menyembunyikan sesuatu dari Clarissa, dan sesuatu itu mungkin saja akan sangat berbahaya.

Clarissa menatap Lucas dengan alis mengkerut, apa adiknya benar menyembunyikan sesuatu darinya?

walau ia sudah mulai curiga dengan gelagat Bian yang mulai berubah, ia pikir itu karna pergaulan Bian yang sudah mulai remaja, Clarissa tak pernah mencurigai hal yang di maksud Lucas tentunya.

Mrs SecondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang