Mr Second X

458 32 5
                                    

Selamat membaca 🦊

Clarissa duduk bersandar memandang wajah yang memeluk perutnya sambil tertidur pulas. bisa-bisanya Lucas menangis sampai tertidur, sudah bisa dipastikan saat bangun matanya akan sangat bengkak.

Clarissa melihat sekeliling kamar ternyata ini kamar lucas di mansion Deforious, terdapat foto mereka berdua saat awal mereka pacaran juga foto-foto kecil di sekelilingnya, foto saat kebersamaan mereka berdua.

"sangat manis" Clarissa mengusap rambut Lucas yang masih terlelap.

melihat ke arah nakas waktu masih menunjukan pukul 5 pagi Clarissa kembali mencoba menegakkan duduk nya menyamankan badannya yang terasa lemas dengan perlahan takut Lucas terbangun.

pintu diketuk dan terlihat Jake yang memunculkan kepalanya di balik pintu.

"boleh aku masuk?"

"tentu, masuk saja kak" Jake terlihat tersenyum sangat lembut melihat adiknya tidur dengan nyenyak bahkan tak mewaspadai orang di sekitarnya jika sedang bersama Clarissa.

Jake duduk di samping kiri Clarissa menatap adiknya begitu tenang memeluk Clarissa tanpa ada beban di wajah adiknya itu.

"sudah lama aku tak melihat Zeze tertidur se lelap ini" Jake berkata dengan nada berbisik menerbitkan senyum di wajah Clarissa.

"Bukanya baby ku ini selalu tidur seperti ini kak" Jake tersenyum menatap Clarissa sambil menggeleng membuat Clarissa sedikit mengerutkan alisnya.

"semenjak kamu pergi tak ada lagi bocah bernama Zeze yang ceria dan manis. yang ada cuman Lucas yang dingin dan menjadi sangat pendiam" Clarissa hanya diam dan menanti kelanjutan jake.

"dan semuanya semakin memburuk setelah kepergian mami, dan aku menyaksikan betapa hancurnya seorang Zeze saat kepergian mami, untung saja masih ada kamu Queen kalo tidak aku tak yakin masih bisa bersama Zeze sampai sekarang" Jake kembali menerawang ke beberapa tahun yang lalu tahun-tahun tersuram dalam hidupnya. menyaksikan kepergian mami Lucas untuk selama-lamanya dengan berlumuran darah Jake masih mengingat dengan jelas Lucas memeluk maminya. di kegelapan malam perampokan yang menyebabkan kematian mami Lucas dan pengkhianatan orang yang sering mereka panggil ibu, pada keluarganya sendiri meninggalkan begitu banyak bekas luka.

jika bukan karena Lucas mungkin saja Jake akan ikut dengan 'ibu' pergi begitu saja meninggalkan adik yang sangat ia sayangi.

bayangan yang sangat mengerikan membuat semuanya tak bisa kembali seperti semula ayah yang memilih mengasingkan dirinya sendiri jauh dari mereka berdua dan menelantarkan perusahaan yang hampir hancur dan meninggalkan banyak hutang untuk kedua anaknya.

jake menggelengkan kepalanya menatap Clarissa yang sudah menangis mendengar ceritanya, tersenyum manis Jake menempelkan telunjuknya ke depan mulut dan melirik Lucas yang masih tertidur.

menghapus air matanya kasar Clarissa kembali mengelus rambut Lucas yang masih tertidur lelap.

"Queen jika memungkinkan aku mohon jangan tinggalkan Zeze lagi ya?"

"Kamu harapan hidup satu satunya pemimpin kecil Deforious ini" Jake sempat terkekeh kecil.

"aku memohon padamu, aku tak mau melihat kehancuran itu lagi" Jake sendiri mengusap air matanya yang baru saja menetes mengenai pipinya. selain menyakiti Lucas, kejadian itu juga meninggalkan kehancuran di hati Jake.

"emmm" Lucas menggeliat merasa basah di pipinya.Jake kembali menghapus air matanya dan mengeluarkan ponselnya.

"sayang kamu menangis? apa ada yang sakit?" lukas yang langsung terduduk mendapat pelukan erat dari Clarissa yang menenggelamkan wajahnya di dada Lucas.

Mrs Second Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang