Selamat membaca 🦊
setelah makan malam yang hanya terdengar suara piring dan sendok makan makam pun selesai, pelayan sudah mulai membereskan piring bekas mereka makan namun masih belum ada pembicaraan di antara mereka.
Clarissa menarik nafasnya lelah, sudah pasti Bian dan Zeze tengah marah padanya.
"kalian masih belum mau bicara pada ku?" Clarissa menatap Bian dan Lucas bergantian
"aku sudah selesai makan" Farah merasa tak enak dan memilih pergi dari sana.
Clarissa hanya tersenyum simpul melihat kedua prianya yang masih tak mau bicara
"Bian, kamu gak mau bicara lagi sama Kaka?" Clarissa menatap Bian sambil tersenyum.
"Bian tak apa-apa kak, Bian mau belajar buat nanti ya"Bian berpamitan meninggalkan meja makan.
Clarissa kini menatap Zeze yang mengeluarkan ponselnya, mengabaikan Clarissa.
"Ze?" Clarissa menghembuskan nafasnya berat.
"Sayang"
Zeze masih tidak menggubris.
"sayang sudah marahnya ya?" Clarisa menyentuh pundak Zeze mencoba membujuk kekasihnya.
"lagian kamu gak mau ngalah ama Bian, jadi kan aku bentak kamu tadi" Clarissa bersandar di samping meja menatap Zeze.
"udah ya marahnya? Aku minta maaf." Clarissa menyentuh tangan Zeze yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Sayang" Clarissa terus mencoba membujuk kekasihnya, sampai.
AAAA
Zeze menarik tangan Clarissa yang menyentuhnya sampai Clarissa terduduk di pangkuannya.
"Zee"Clarissa menatap Zeze yang juga menatapnya
"Hony, bahkan aku belum membuat perhitungan dengan mu, sekarang kamu berulah lagi?" Zeze semakin menarik Clarissa kedalam pelukannya.
"sepertinya aku harus cepat-cepat mendisiplinkan kamu lagi sebelum kamu lebih berani" Zeze mendekatkan wajahnya ke wajah Clarissa, menatap mata indah kekasihnya, yang tak kalah tajam dari mata hitam legamnya.
Semakin merapatkan dirinya Zeze memeluk pinggang Clarissa sambil mengelusnya sesekali.
Clarissa menghela nafasnya mengalungkan tangannya di leher Zeze, membalas tatapan Zeze tak kalah tajam
Clarissa juga mendekatkan wajahnya sampai mereka merasakan nafas satu sama lain."Sayang jangan menatapku seperti itu, aku harus menghukum mu bukan malah luluh padamu" Zeze berdecak menjauhkan wajahnya dari wajah Clarissa.
"Kenapa bukan nya kamu suka aku seperti ini?"Clarissa berpura-pura tak tahu maksud Zeze.
"ini peringatan sayang" Zeze mengecup basah bibir Clarissa.
Tertawa kecil Clarissa menatap Zeze menggoda.
"aku lebih suka memanggilmu Lucas saat kamu menjadi agresif" Clarisa mengecup bibir seksi kekasihnya.
"Sayang" Zeze kembali menjadi dirinya yang malah memeluk Clarissa sambil menduselkan kepalanya di cerik leher Clarissa.
Clarissa menjauhkan kepala Zeze dari ceruk lehernya.
Tatapan lembut Clarissa penuh kasih sayang bertabrakan dengan tatapan memuja seorang Zein Lucas Deforious, prianya yang sejak pertama kali bertemu selalu menempel dengan nya.
"Sayang"
"Hmm" Clarissa berdehem tak mau melepaskan tatapan nya dengan Lucas
"Apa kamu akan kembali ke keluarga Toretto?" Tatapan memuja Lucas berubah menjadi tatapan ragu-ragu takut menyakiti kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs Second
خيال (فانتازيا)seorang gadis berparas manis dengan tatapan tajam dan mengerikan menatap datar ke arah depan, memandang sendu kendaraan yang melintas di hadapannya. "hony" ucap seorang dari seberang telpon. "hem" jawab gadis itu sambil menyeruput dark choco nya. "k...