Chapter 12 : Papa Zola beban🌚💅

37 9 17
                                    

✎___𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰☁︎ᯓ

﹏﹏﹏﹏﹏

.

.

.

Karna kesalahan Papa Zola yang tak sengaja menjatuhkan pot bunga. Kini malah membawa mereka bertiga dalam kesialan besar.

Tepat beberapa langkah dari depan mereka, disanalah Zeref berdiri. Menatap tajam menyapu seluruh ruangan mengecek disetiap sisi dan celah apakah ada penyusup masuk keruangan pribadinya?

Sebuah ide cemerlang sekaligus gila terpikirkan oleh Fang. Dia mengayunkan jari telunjuknya pelan lalu berucap pelan "Tikus bayang"

Tikus kecil hitam dengan mata merahnya yang berkobar yang lalu dipadamkan warna mata merah menyalanya. Berlari melewati Zeref dan memanjat jendela turun keluar dari ruangan besar dilantai 2 tempat mereka.

"Tch. Tikus sialan, kukira siapa. Ah sudahlah, aku sangat mengantuk. Besok aku akan menyuruh Dennis untuk membersihkan para serangga dan hewan kecil menjijikan itu nanti" Zeref berdecih. Mengacak acak rambutnya dan memijat keningnya tak terasa pusing.

Tanpa diberi ijin dan aba-aba. Papa Zola menghela nafasnya lega. Dengan paniknya, Fang menggunakan kuasa bayangnya untuk menutup mulut Papa Zola agar tak membuat suara.

Mendengar suara seperti orang menghela nafas. Zeref menjadi waspada kembali. Dirinya berbalik dari tempatnya yang tadinya ingin kembali ke kamarnya namun tak jadi.

Keringat dingin kembali membasahi wajah Fang dkk, yang padahal sekarang ini malam terasa dingin.

Zeref merasa curiga dengan suara itu. Dia melangkahkan kakinya mendekat kearah asal suara perlahan tak ingin membuat penyusup panik dan kabur.

Tangan Zeref terulur kedepan dan keluarlah asap hitam dari telapak tangannya. Beberapa langkah lagi, posisi Zeref akan sangat dekat dengan posisi mereka saat ini.

Saking gugupnya, tangan Fang yang sedang bertahan menahan kubah bayang yang ia buat dan bayang kecil untuk menutup mulutnya, Gopal, dan Papa Zola, pun bergetar.

Oh ayolah! Kenapa dirinya jadi setegang ini? Seingatnya dia tak pernah menjadi gemetaran seperti ini disetiap misi menyusupnya. Paling hanya keringat dingin saja. Atau mungkin karna saat setiap misi menyusup itu dia selalu ditemani abangnya? Oh tidak dia mulai rindu dengan babank itiknya.

Ouh ya betewe ngomong ngomong soal babank itik. Dah lama kita gak bahas dia ya:v

Eh sadar woe! Mari lanjut ke cerita.

Tangan Zeref terus saja mendekat kearah tempat persembunyian mereka. Asap asap hitam yang menyelimuti Zeref kini telah memanjang dan mengarah tepat pada mereka.

Hampir sama saat dimana Fang menyalurkan jari bayang pada musuh. Namun aura yang dimiliki oleh Zeref jauh lebih kuat dibandingkan dengan dirinya. Bahkan jika dirasakan kembali, aura Zeref jauh lebih menyeramkan dibanding Kaizo.

Tok tok!

"Yang Mulia. Apa anda disini?"

Seorang hooman licik. Tidak. Untuk saat ini bagi Fang dkk dia adalah seorang penyelamat!

"Ada apa Dennis?" tanya Zeref mengalihkan atensinya pada Dennis.

Ya. Dari asal suaranya sudah jelas kalau itu adalah Dennis si kepala pelayan licik yang selalu punya niatan jahat untuk membunuh [Name].

"Maaf mengganggu waktu, Yang Mulia. Tapi ada yang ingin saya bicarakan mengenai bangunan istana terbengkalai yang terletak di daerah barat yang akan dijadikan tempat tinggal bagi Putri Malang, [Name] de Alger Letizia" ucap Dennis sedikit membungkukkan badannya.

THE OTHERS DIMENSIONS : WHO ARE YOU? (BBBXREADER) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang