1

16.6K 931 10
                                    

Silvia Putri Anindita atau kerap dipanggil Silvi adalah seorang gadis yang ceria dengan segala tingkah anehnya.

Saat ini Silvi tengah mengenyam pendidikan di SMA LEGENDARY, tepatnya di kelas XI IPA 1, dia memang pintar jadi jangan heran jika dia bisa menempati kelas itu.

Kelas XI IPA 1 tengah jamkos sejak jam pelajaran pertama, dan itu dimanfaatkan Silvi untuk membaca novel yang baru dibelinya kemarin, novel dengan judul "Lily", novel yang tengah booming akhir-akhir ini dikalangan para remaja.

" bego banget sih nih cewek, udah tau tuh cowok nggak mau ya tinggalin lah, ngapain masih dikejar-kejar coba, kurang kerjaan banget, mending juga cari cowok yang lain yang nggak nyakitin ".

" ini lagi si cewek freak, hobi kok fitnah orang, kalau mau punya hobi tuh yang bermanfaat gitu lho kayak mancing gitu misalnya, kan lumayan ikannya bisa dimakan ".

" ini lagi si manusia tolol, bisa-bisanya dia percaya gitu aja sama omongan si cewek freak cuma gara-gara liat mukanya yang melas kek anjing, harusnya kan cari tau dulu gimana sih, pasti akhirnya nyesel, liat aja ".

" tuhkan apa gue bilang nyesel kan lo akhirnya, syukurin ... mamam noh karma, mana cewek yang tulus sayang sama lo udah lo bunuh lagi ".

" ini si cewek freak kok malah dapet happy ending sih, gak adil banget, emang bener-bener minta di tombak ini yang buat cerita, nggak jelas banget ceritanya ".

" au ah kesel gue bacanya, emosi banget anjing " ucap Silvi seraya membanting novel tersebut dimejanya.

" lo kenapa sih ngomel mulu dari tadi, panas tau kuping gue dengernya " ucap Rara teman sebangku dan sehidup semati Silvi.

" nih novel nggak jelas banget tau nggak, bikin emosi aja, sia-sia duit gue beli nih novel, tau gini mending gue beliin mie ayam bikin kenyang ". ucap Silvi

" udah ... dari pada marah-marah mulu mending ke kantin yok, gue traktir deh mumpung gue lagi baek, dari semalem gue ngidam tau pengen batagornya mpok Darmi ". ucap Rara

" yaudah ayok, gue juga butuh yang seger-seger nih buat dinginin kepala sama ngilangin emosi ". ucap Silvi

" udah ayok ... nggak usah dibahas lagi ". ucap Rara sambil berjalan meninggalkan Silvi

" bentar elah ... tungguin gue " . ucap Silvi sambil berlari mengejar Rara

Namun siapa sangka kejadian naaspun terjadi, saat tengah menuruni tangga Silvi didorong sampai jatuh berguling-guling di anak tangga yang tinggi itu. Seseorang yang mendorong Silvi adalah Novi, murid yang tidak menyukai Silvi hanya karna Silvi lebih populer dibanding dirinya.

Saat sampai dibawah, badan Silvi telah berlumuran darah, sontak saja kejadian tersebut membuat para murid dan guru yang melihatnya berteriak histeris, beruntung dia cepat mendapat pertolongan dengan membawanya ke rumah sakit terdekat.

" ayah bunda maafin Silvi yang masih punya banyak dosa, belum bisa bahagiain dan banggain ayah sama bunda, maafin Silvi juga karna masih banyak salah sama Rara dan orang-orang sekitar Silvi, Silvi pamit pergi, semoga kalian semua selalu bahagia meskipun tanpa Silvi lagi ". ucap Silvi dalam batinnya karna mulutnya tak sanggup lagi untuk mengeluarkan suara, dan setelah itu dia pun menutup matanya untuk selama-lamanya.

Rara yang melihat hal itu sontak langsung menangis melihat sahabatnya terluka, langsung saja dia menghampiri Novi yang masih diam mematung diatas tangga, dia pun langsung menampar Novi untuk melampiaskan amarahnya, setelah itu dia langsung bergegas menuju ke rumah sakit untuk melihat kondisi sahabatnya.

Setelah kejadian yang menghilangkan nyawa Silvi dan menyebabkan kesedihan bagi orang-orang terdekatnya, sekolah pun turut berkabung atas meninggalnya siswi berprestasi tersebut.

Sedangkan Novi dia langsung dibawa ke kantor polisi untuk menerima hukuman atas perbuatannya, selang beberapa bulan kemudian dia dinyatakan mengalami gangguan mental hingga akhirnya dia dirawat dirumah sakit jiwa.

transmigrasi SilviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang