16

5.6K 363 1
                                    

     Seorang pemuda sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh arah untuk mencari keberadaan adiknya, matanya menunjukkan kekhawatiran dan juga kecemasan.

" kamu dimana sih dek " gumamnya cemas.

     Pemuda tersebut mulai melangkah untuk mengelilingi taman ini sekali lagi dengan harapan dapat segera bertemu dengan adiknya.

     Melihat sekeliling, tiba-tiba tatapannya berhenti begitu matanya menangkap keberadaan orang yang tengah dicarinya.

" VICTOR " teriaknya diiringi dengan kakinya yang melangkah dengan cepat menuju adiknya berada.

" kamu kemana aja sih hah? kenapa ngilang gitu aja? nggak tau kakak khawatir apa? dasar anak nakal " omelnya tanpa melihat sekeliling

     Bahkan pemuda tersebut tidak menyadari keberadaan Silvi yang berada di sebelah adiknya, karena terlalu fokus mengomeli sang adik yang membuatnya cemas.

" Victor tadi liat burung bagus, terus Victor ikutin deh, enggak taunya Victor malah tersesat, untung aja ada kakak cantik yang nolongin " jawabnya, saat menyebut kakak  cantik Victor menengok perempuan disebelahnya.

     Pemuda yang tak lain kakak dari Victor juga menengokkan kepalanya mengikuti arah pandang sang adik.

     Saat itu juga pemuda tampan itu terlihat mematung menatap wajah cantik perempuan yang telah menyelamatkan adiknya.

" masyaallah, apakah ini jodoh yang engkau kirim untuk hamba? cantik banget " gumamnya lirih dengan mata yang terus menatap ke arah Silvi.

" ekhm " degem Silvi menyadarkan pemuda tadi dari lamunannya.

" kamu kakaknya Victor? "

" iya, makasih ya udah bantuin adek gue " ujarnya dengan memasang senyum manis.

     Silvi pun membalas senyuman itu tak kalah manisnya " iya sama-sama, kalau gitu gue pergi dulu ya "

" eh tunggu dulu atuh, kita kan belum kenalan, kenalin nama gue Leon Ardianto panggil aja Leon, mau manggil sayang, atau mas juga boleh kok " seraya menyodorkan tangannya, tak lupa cengiran konyol yang ditunjukkannya.

" ah iya, nama gue Amanda Silvi, panggil Silvi aja " Silvi menjawab dan membalas uluran tangan pemuda didepannya yang diketahui bernama Leon.

" kalau gitu gue pergi dulu ya, Victor kakak pulang dulu ya, kapan-kapan kita main lagi "

" janji ya kak "

" iya, sampai jumpa " Silvi pergi meninggalkan kedua orang tersebut untuk pulang kembali ke apartemennya.

" abang ayo pulang, Victor capek "

" iya kita pulang sekarang "

     Silvi baru saja memasuki apartemennya, melangkah ke arah dapur untuk mengambil minum karena merasa haus usai jalan-jalan tadi.

" Rey cowok tadi siapa ya? kok gue kayak nggak asing sama namanya sih " meletakkan gelas diatas meja Silvi bertanya kepada sistem tentang apa yang mengganggu fikirannya sedari tadi.

" dia adalah antagonis pria Silvi "

" lah iya kah? masa sih? lo nggak bohong kan? " tanya Silvi tak percaya

" memang apa yang membuat kamu tak percaya? "

" biasanya kan antagonis tuh kejam, dingin, cuek gitu, lah tadi apaan? sifatnya tadi tuh nggak mencerminkan antagonis banget tau nggak sih " iyakan, biasanya antagonis kan nyeremin gitu, tapi tadi kok beda ya.

" antagonis pria memang pria yang humoris dan juga cerewet, namun saat dia telah tertarik dan terobsesi akan sesuatu dia akan berubah menjadi menyeramkan " kelas sistem.

" ck taulah, pusing mikirinnya" memijat pelan kepalanya yang terasa berdenyut memikirkan cerita novel yang sedang ditempatinya ini " udah ah mau mandi dulu biar nggak pusing lagi " lanjutnya dan segera pergi ke kamar mandi untuk berendam.

" kira-kira di dunia ini ada Aliando juga nggak yah? kan kalau ada bisa gue pepet tuh, siapa tau dia kepincut sama gue iyekan ? " selesai berendam dan berganti baju dengan piyama bergambar doraemon kesayangan, kini Silvi tengah berbaring seraya membayangkan salah satu aktor favoritnya.

" gue kan udah cantik kayak Prilly Latuconsina, jadi bisa kali gebet dia, atau kalau nggak bisa sama mas bright aja kali ya, atau sama park seo joon boleh juga sih, aduh bingung, gue harus pilih yang mana ya "

" sudahi fikiran tak bergunamu itu Silvi, lebih baik kamu segera beristirahat karena ini sudah malam " suara sistem yang tiba-tiba muncul membuatnya terkejut dan membuyarkan lamunan indahnya.

" lo mah nggak asik, ganggu aja tau nggak "

" saya kan hanya mengingatkan "

" ck awas aja lo kalau halu gue tadi jadi kenyataan " kesal Silvi dan mulai menutup mata menuju ke alam mimpi bersama para cogan impiannya.

transmigrasi SilviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang