20

4.5K 305 4
                                    

" dari mana aja sih lo? lama amat ke kamar mandi doang " tanya Lala ketika melihat Silvi berjalan menghampiri meja mereka.

     Puas berkeliling mereka memutuskan untuk mampir mencari makan terlebih dahulu.

" maaf maaf, ada insiden dikit tadi "

" kenapa? " tanya Lala

" nggak sengaja nabrak orang, tapi gapapa kok, santai aja "

" habis ini mau kemana lagi? " tanya Ela

" pulang aja kali ya, udah capek juga " jawab Lala yang diangguki oleh Silvi

" yaudah, buruan habisin makanannya "

" baik ratu " tawa Silvi lepas setelah mengatakan itu, sedangkan kedua temannya hanya bisa menggelengkan kepala dan mengelus dada pasrah.

     Pulang dari mall Silvi segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket, setelah selesai kini dia tengah berbaring di ranjangnya.

     Keesokan harinya Silvi sudah berada di dalam mobilnya menuju ke sekolah

" ini nanti ada misi nggak Rey? "

" nggak kayaknya "

" kenapa gitu? "

" mana ku tau "

" lama-lama lo kok ngeselin sih "

" apa? sayakan hanya mengikuti kamu "

" apaan, orang gue kalem kok orangnya "

" tidak sadar diri "

" ngelunjak nih orang "

" sayakan sistem "

Silvi hanya dapat mendengus mendengar jawaban itu.

Sesampainya di sekolah dapat dilihat sudah banyak murid-murid yang datang, memarkirkan mobilnya dia langsung disambut oleh Amar dan teman-temannya.

"halo degem " sapa Bram

" halo juga kakak ganteng " balas Silvi dengan mengedipkan sebelah matanya.

" YA ALLAH, JANTUNG GUE LANGSUNG DANGDUTAN WOY " teriaknya seraya memegangi dadanya.

" malu-maluin banget sih lo " sahut Beno dengan menjambak rambut Bram

" apasih, dateng-dateng jambak rambut, ngajak berantem ? " kesal Bram dengan tangan yang mengelus kepalanya

" aku? jambaaakk.. rambut kamu? AHAHAHA ups, dulu sih pernah coba jambak, habis itu aku ketagihan, makanya aku jambak lagi " dengan wajah tengilnya Beno menjawab ucapan Bram

" gak jelas banget si sumanto "

" yang penting ganteng " songong Beno menyugar rambutnya kebelakang

" najis " umpat Bram dengan menendang kaki Beno untuk balas dendam

" sakit bangsat "

" lemah, gitu doang sakit "

" nih nih lo rasain nih " Beno menendang balik kaki Bram

" nggak bisa dibiarin nih " Bram balas menendang kaki Beno, jadilah mereka saling menendang, horee ...

" gue pegang Bram " ucap Silvi kepada Lingga yang berada disebelahnya

" nggak baik " jawab Lingga dengan menyentil kening Silvi gemas

" sakit tau, traktir dikantin pokoknya " mengelus jidatnya sambil menengok ke sebelahnya, hehe lumayan dapet gratisan batinnya terkekeh senang.

" iya " jawab Lingga tersenyum singkat

David yang terdiam sedari tadi tiba-tiba menarik tangan Silvi menjauh dari lapangan dan mengantarkan ke kelasnya.

Melihat itu Amar mengepalkan tangannya karena kalah cepat dengan temannya itu, langsung saja dia menyusul mereka berdua diikuti Lingga meninggalkan Bram dan Beno yang masih sibuk tendang menendang.

" sana masuk " ucap David setelah mereka sampai didepan kelas Silvi

" makasih ya " tersenyum manis sebelum masuk ke dalam kelas

Melihat itu Amar, David, dan Lingga segera pergi ke kelas mereka sendiri

" baru dateng lo? " tanya Lala saat Silvi sudah duduk di bangkunya

" nggak, baru mandi gue " sinis Silvi

" yeeuu biasa aja dong "

" pertanyaan lo nggak bermutu soalnya "

" basa basi doang elaah "

" udah basi "

" diem lo berdua, gue lagi fokus nih " ucap Ela

" fokus ngapain lo? nonton yang iya iya? " tanya Lala dengan penasaran

" oalah baca wattpad toh " ucap Silvi setelah melihat apa yang dilakukan eh Ela

" baca apaan sih? sampe fokus banget gitu? " sahut Lala

" cerita kerajaan gitu, enak kali ya kalau jadi bangsawan, apa lagi putri kerajaan " jawab Ela membayangkan dirinya menjadi bangsawan yang cantik jelita

" penuh aturan dan kekangan gitu lo kata enak? " aneh Silvi

" tapi kan kita jadi dihormati, disanjung sanjung, dipuji-puji, banyak keuntungannya deh pokoknya " sanggah Ela dengan menggebu

" belum tau aja lo keadaan yang sebenarnya " sahut Silvi

" lagak lo kayak yang tau aja kehidupan bangsawan " sahut Lala

" taulah, gue kan saudaranya putri Sofia yang lagi nyamar " songong Silvi dengan mengangkat dagunya tinggi

" ye si bahlul " Lala menoyor kepala Silvi karena gemas dengan temannya itu

transmigrasi SilviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang