19

5.1K 362 8
                                    

" kamu gapapa kan? " tanya Amar saat telah berdiri dihadapan Silvi

" nggak, emang aku kenapa? " jawab Silvi dengan tatapan bingung

" dia tadi nggak ada apa apain kamu kan? " tanyanya merasa khawatir

" kamu nanyeaa ?? "

" lo ngomong gitu lagi gue sunat yah sil, gemes banget gue dengernya " greget Ela

" apa yang mau disunat " sahut Lala

" lah iya juga, diakan nggak punya yang bisa disunat ya " jawab Ela seraya tertawa

     Sedang Silvi memasang raut polos karena masih mencerna pembahasan mereka.

     Amar yang melihat wajah Silvi tersenyum tipis, tak lupa dengan tangan yang mengusap lembut rambutnya karena merasa gemas.

     Sesaat kemudian Silvi tertawa ngakak ketika baru memahami apa yang dimaksud dengan kedua temannya itu.

" telat ege " gemas Lala melihat Silvi yang sangat lemot.

" gapapa yang penting ketawa " sahut Silvi dan melanjutkan tawa ngakaknya.

" udah, nanti perut kamu sakit " ucap Amar

     Mendengar itu Silvi mulai menghentikan tawanya

" kamu udah makan? " lanjut Amar bertanya

" udah kok "

" nanti pulang bareng mau? "

" nggak dulu deh, aku mau pergi sama mereka berdua soalnya "

" yaudah, hati-hati nanti, kalau ada apa-apa langsung kabari aku aja "

" oke, kalau gitu aku ke kelas duluan yah " pamitnya " bye kakak-kakak ganteng " lanjutnya dan mulai meninggalkan kantin, tidak lupa dia melambaikan tangannya.

" bye juga degem " sahut Beno dan Bram seraya membalas lambaian tangannya.

     Sedangkan ke 3 manusia lainnya hanya membalas dengan anggukan dan senyuman tipis di bibir mereka masing-masing.

     Setelah itu mereka mulai memesan makanan dan memakannya dengan tenang, walau ada perdebatan antara Beno dan juga Bram.

     Pulang sekolah, Silvi mengendarai mobilnya menuju ke apartemen untuk segera membersihkan diri.

     Selesai bersiap saat ini Silvi sedang duduk di sofa, berbicara dengan sistem sembari menunggu kedua temannya itu menjemputnya.

" tampilin data diri dong Rey, kayaknya gue udah lama nggak liat deh "

" baik Silvi "

TAMPILAN DATA DIRI

Nama : Amanda Silvi .S
Umur : 16 tahun
Kecantikan : 70%
Daya tarik : 70%
Kepintaran : 80%
Kesehatan : 40%
Poin : 8.450
Hadiah :
- pewangi tubuh alami
- gelang pemberian keluarga dan 1 set perhiasan mewah
- membaca batin dan mengendalikan tubuh seseorang
- tambahan kecantikan dan daya tarik 10%, tambahan poin 200
- tambahan kesehatan 10%

" banyak juga ya, yaudah tutup lagi "

" baik "

     Bunyi ponsel mengejutkan Silvi, dan ternyata itu adalah temannya yang memberi kabar bahwa mereka sudah berada di bawah menunggunya.

     Mengetahui itu, Silvi segera turun ke bawah untuk menemui temannya, sampai dibawah dia langsung masuk ke pintu mobil belakang

" lama banget sih lo, bertelur dulu atau gimana? " tanya Lala

" baru juga bentaran, situnya aja yang nggak sabaran " jawab Silvi

" ayo buruan berangkat, gue nggak sabar mau cuci mata " lerai Ela agar mereka segera berangkat

" let's go " sahut Silvi dan Lala dengan semangat

     Didalam mobil hanya diisi dengan suara mereka yang menyanyikan lagu yang terputar di radio,

     Suasana benar-benar heboh hingga sampai di mall. Turun dari mobil dan langsung berjalan  masuk dari satu toko ke toko lainnya untuk mencari apa yang mereka mau.

     Ketika berjalan Silvi tak sengaja menabrak seseorang karena terburu-buru supaya cepat sampai ke toilet, alhasil mereka berdua terjatuh kebawah.

" maaf saya nggak sengaja, saya lagi buru-buru tadi " ucap Silvi merasa tak enak, dia juga mengulurkan tangannya untuk membantu ibu-ibu yang sudah ditabraknya.

" iya nggak papa kok " menerima uluran tangan Silvi, ibu itu mulai berdiri. Ketika mengangkat kepalanya dia terkejut melihat wajah gadis dihadapannya ini kenapa sangat mirip dengan kakak ya? apa mungkin...

     Mengenyahkan fikirannya, wanita itu mulai mengulas senyum lembut " tante beneran gapapa kan? kalau ada yang sakit bilang saja, nanti kita ke rumah sakit, saya akan tanggung jawab kok " tanya Silvi, dia benar-benar merasa tak enak hati.

" iya saya gapapa kok, gak perlu sampai ke rumah sakit, oh iya nama kamu siapa? "

" Silvi tante "

" kamu tadi kenapa keliatan buru-buru? sampai jadi nabrak orang ? "

" saya mau ke toilet tante, kalau begitu saya permisi ya udah nggak tahan, sekali lagi saya minta maaf " ujarnya dengan sopan

" iya, hati-hati ya "

" iya, permisi " setelah mengatakan itu Silvi segera pergi untuk menuntaskan panggilan alamnya

     wanita setengah baya yang ditabrak tadi juga pergi untuk pulang ke rumahnya " aku harus ceritain kejadian ini secepatnya " katanya sebelum masuk ke dalam mobil dan mulai meninggalkan mall.

transmigrasi SilviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang