8

7.9K 546 6
                                    

     Akhirnya mereka semua tiba diruang kepala sekolah, setelah Silvi masuk dan menanyakan kelasnya disinilah mereka, di depan kelas baru Silvi, kelas XI IPA 1.

" belajar yang bener, jangan nakal " kata Amar seraya mengelus lembut rambut Silvi

" iya, kalian juga belajar yang bener ya jangan bolos "

" iya sana masuk " ucap Amar seraya mendorong pelan tubuh Silvi agar memasuki kelas

" ish iya iya jangan dorong-dorong dong, yaudah gue masuk kelas dulu yah, dadah semua " pamit Silvi dengan melambaikan tangannya

" dah degem " ujar Beno dan Bram dengan melambaikan tangannya juga

     Setelah Silvi tak terlihat mereka segera pergi untuk masuk ke kelas, sedangkan Silvi kini tengah berdiri didepan kelas memperkenalkan diri

" hai kenalin nama gue Amanda Silvi S. biasa dipanggil Silvi pindahan dari Jogja, gue suka coklat sama strawberry jadi kalau kalian punya kasih aja ke gue, pasti gue terima dengan ikhlas kok, gue juga pecinta cogan loh, makanan favorit mie ayam kapan-kapan jangan lupa traktir gue yah, terima kasih "

     Murid-murid didalam kelas seketika langsung cengo mendengar perkenalan Silvi, walau tak ditampik bahwa mereka juga merasa gemas dengan gadis satu ini

" baik nanti saja tanya-tanyanya saat istirahat, sekarang kita mulai belajar lagi, dan kamu Silvi silahkan duduk di bangku yang kosong " ucap Bu Widya

" baik Bu " jawab Silvi seraya berjalan menuju bangku kosong, saat dia sudah duduk ada yang mengajaknya untuk berkenalan

" kenalin nama gue Marieta panggil aja tata, dan di depan gue namanya Lala Gabriela panggil ela aja" ucap tata seraya berbisik

" hai salam kenal, lo pasti udah tau nama gue, kan udah perkenalan tadi "

" iya udah kok, nanti kita kekantin bareng ya " ajak tata

" oke "

setelah itu mereka fokus ke pelajaran, saat sedang fokus tiba-tiba suara Rey sedikit mengejutkannya

" Kau mendapatkan misi Silvi "

" ngagetin aja, apa misinya "

" maaf, misinya memperburuk citra protagonis wanita, hadiah 500 poin, bila gagal akan mimisan selama satu hari "

" lah tumben ada hukumannya " tanya Silvi bingung, pasalnya beberapa kali dia menjalankan misi tidak ada hukumannya, tapi sekarang tiba-tiba ada hukuman

" itu dari atasan saya, jadi apakah kamu menerima misi ini? "

" oke gue terima "

" selamat menjalankan misi, kalau begitu saya permisi "

" hm "

     Setelah percakapan singkat tadi, tak terasa sekarang sudah memasuki jam istirahat, dan kini Silvi tengah berjalan di koridor menuju kantin dengan kedua teman barunya, kontan saja kehadiran mereka langsung mendapat atensi dari semua murid yang ada di kantin.

" itu murid yang tadi pagi yah? gila sih cantik banget "

" degem mau ikut aa' ke KUA nggak? biar langsung dihalalain "

" cih mana mau tuh cewek cantik sama sampah kuaci kayak lo "

" nge-jleb banget omongan lo "

" percaya diri itu perlu, tapi sadar diri itu harus "

     Dan masih banyak lagi bisik-bisik yang terdengar dari penjuru kantin, sedangkan di sisi kantin ada seseorang yang sedang mengepalkan tangannya karena amarah mendengar seluruh murid yang membicarakan gadis baru itu, tak lupa otak liciknya yang sedang bekerja " awas aja gue bakal bikin lo dibenci dan dijauhi semua orang setelah ini " ucapnya sambil tersenyum jahat, setelah itu diapun berjalan sambil menunduk ke arah Silvi

     Sedangkan Silvi dan kedua temannya kini tengah mencari bangku kosong untuk duduk " Lo berdua cari meja kosong biar gue yang pesen makanan " ucap Ela sambil berlalu pergi.

     Silvi dan tata pun berjalan menghampiri meja kosong di bagian belakang, saat mereka berjalan tiba-tiba ada yang menabrak Silvi hingga membuatnya mengaduh kesakitan karna tangannya terkena kuah bakso yang masih panas

BRUGG

PYAARR

AKH

     Kantin pun langsung hening dan segera menengok untuk melihat apa yang terjadi

" hiks hiks a-aku nggak sengaja hiks hiks " ucap seorang gadis yang menabrak Silvi

     Silvi pun memejamkan matanya sebentar untuk menahan emosi dan rasa sakit pada tangannya " jalan di kantin ini luas, dan lo tiba-tiba dateng terus nabrak gue, bisa pas gitu ya? " kata Silvi dengan tenang, berbeda dengan hatinya yang sedang menyumpah serapahi gadis di depannya ini yang masih duduk dilantai

     Jelas saja ucapan itu langsung disetujui murid yang ada di kantin, sedangkan gadis yang sedang duduk dilantai itu terlihat gelagapan

" hiks hiks aku benar-benar nggak sengaja hiks tali sepatu aku tadi lepas hiks "

" sepatu lo nggak ada talinya btw, kelihatan banget mau caper " sahut Silvi yang sudah jengah

" iya ya sepatu dia kan nggak ada talinya "

" iya kelihatan banget gobloknya "

" kalau mau caper bilang aja, jangan sampai lukai degem gue kayak gitu "

" nggak tau malu banget sih "

" jijik gue liatnya "

dan masih banyak cibiran yang dilayangkan kepada gadis tersebut yang diketahui bernama Lila sang protagonis wanita, sedangkan Lila terlihat mengepalkan tangannya marah karena rencananya gagal, sekarang malah dia yang jadi bahan cemoohan, langsung saja dia pergi meninggalkan kantin dengan perasaan malu dan amarah yang sangat kentara.

     Sedangkan Amar dan kawan-kawan yang melihat keributan langsung saja bergegas menghampiri Silvi, digenggamnya lembut tangan Silvi oleh Amar, rahangnya seketika mengeras dengan amarah yang dia tahan saat melihat tangan gadisnya terluka, jangan heran mengapa Amar memanggil Silvi sebagai gadisnya karna dari awal bertemu kata itu sudah tersemat dalam fikirannya, tinggal meresmikannya dan setelah itu Silvi akan menjadi miliknya.

( hoho ... tentu tidak akan semudah itu anakku )

     Dengan segera digendongnya Silvi ala koala dan berjalan meninggalkan kantin untuk menuju ke UKS, yang diikuti oleh teman-temannya dan juga teman baru Silvi.

    

transmigrasi SilviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang