7

8.2K 589 13
                                    

     Sinar bulan telah terganti menjadi sinar matahari pagi, terlihat seorang gadis yang sedang mematut dirinya didepan cermin

" wahai cermin katakan padaku siapa perempuan yang paling cantik di dunia ini "

" tentu engkaulah yang paling cantik " lanjutnya disertai suara cekikikan, sistem yang melihat nonanya seperti itu hanya bisa menatapnya jengah

" Dari pada anda terus-menerus menatap cermin seperti itu lebih baik anda segera berangkat sekolah, anda juga mendapatkan misi pagi ini "

     Silvi yang mendengar itupun langsung merasa jengkel dengan Rey, bisa-bisanya dia mengganggu kesenangannya " ah lo mah ganggu kebahagiaan orang aja, yaudah apa misinya? " jawabanya dengan nada ketus

" Membuat protagonis wanita membenci anda dan menjadi pusat perhatian di sekolah, hadiah jika berhasil adalah dapat membaca batin dan mengendalikan tubuh seseorang "

" hadiahnya sangat menarik, oke gue bakal jalanin misinya, oh iya tolong tampilin data diri gue dong Rey "

" baik "

TAMPILAN DATA DIRI

Nama : Amanda Silvi S.
Umur : 16 tahun
Kecantikan : 55%
Daya tarik : 50%
Kepintaran : 75%
Kesehatan : 15%
Poin : 8.100
Hadiah :
- pewangi tubuh alami
- gelang pemberian keluarga dan 1 set perhiasan

" tambahin 5% kecantikan, 10% daya tarik, 5% kepintaran dan 15% kesehatan "

" baik "

setelah itu tubuh Silvi dikelilingi oleh cahaya, dan terlihatlah perubahan pada dirinya " waaahhh ... gue jadi tambah cantik, makasih Rey " ucapnya setelah melihat cermin yang menunjukkan perubahan pada tubuhnya.

TAMPILAN DATA DIRI

Nama : Amanda Silvi S.
Umur : 16 tahun
Kecantikan : 60%
Daya tarik : 60%
Kepintaran : 80%
Kesehatan : 30%
Poin : 7.750
Hadiah :
- pewangi tubuh alami
- gelang pemberian keluarga dan 1 set perhiasan

" Sama-sama Silvi, lebih baik anda segera berangkat ke sekolah "

" baiklah, mari kita buat kehebohan di sana hahahaha" jawabnya sambil tertawa jahat, setelah itu dia bergegas turun kebawah untuk mengambil mobilnya dan segera melajukannya menuju sekolah.

     Sesampainya disekolah ternyata keadaan sudah sangat ramai, dan sekarang sebagian murid sedang memperhatikan mobil yang sedang dikendarai oleh Silvi, mungkin mereka penasaran karena belum pernah melihat mobil itu sebelumnya.

    Mereka pun bertanya-tanya tentang siapa yang mengendarai mobil itu apakah murid baru, karena mereka juga sudah mendengar akan adanya murid baru, banyak yang berharap bahwa murid barunya adalah seorang cowok, namun tak sedikit yang berharap semoga murid barunya seorang cewek.

     Sedangkan didalam mobil terlihat Silvi yang tengah memperhatikan sekitar sambil tersenyum, jika seperti ini sudah dipastikan bahwa dia akan menjadi pusat perhatian, segera dia turun dari mobil dan saat turun rupanya angin dapat bekerja sama dengannya dengan menerbangkan rambutnya yang tergerai sehingga menambah pesonanya.

" itu murid barunya ya? cantik amat "

" perasaan gue belum mati deh, tapi kok gue udah bisa liat bidadari ya "

" mau mencoba cool tapi jatuhnya malah cute, gemes banget "

" siapapun pegang tangan gue sekarang sebelum gue kelepasan ngurung tuh bocah "
" skincare nya merek apa yah? gue juga mau beli ah, biar bisa cakep kek gitu "

" pada lebay banget sih, padahal juga masih cantikan gue "

" iya masih cantikan lo kalau dilihatnya di air keruh "

" ck apaan sih " dan berlalu pergi dari sana

     Sedangkan disisi lain terdapat sekumpulan pemuda yang juga terpesona oleh paras Silvi, dan terdapat satu pria yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

     Sedangkan disisi lainnya lagi terdapat seseorang yang mengepalkan tangannya " harusnya gue yang jadi pusat perhatian, bukannya dia " gumamnya penuh amarah, setelah itu dia pergi meninggalkan tempat itu.

    Kembali lagi ke Silvi, sekarang dia tengah mengedarkan pandangannya dan seketika tatapannya bertemu dengan tatapan seseorang, langsung saja dia menghampirinya untuk menyapa sekalian untuk bertanya ruang kepala sekolah, saat sedang berjalan terdengar suara sistem.

" Misi berhasil, hadiah sudah diterapkan "

" perasaan gue belum ketemu tuh protagonis cewek deh, gue juga belum ngapa-ngapain kok bisa berhasil sih? masa iya dia tiba-tiba udah benci aja sama gue " tanya Silvi didalam batin tetapi kakinya tetap melangkah menuju sekumpulan pemuda di sisi lapangan.

" Dia tadi sudah melihat anda, dan dia langsung membenci anda karena bisa menjadi pusat perhatian, padahal dipikirannya seharusnya dialah yang menjadi pusat perhatian, karna keiriannya itulah dia langsung membenci anda " jelas sistem

" cih dasar ppb, cewek nggak waras, awas aja gue bakal hancurin hidup dia " jawab Silvi dengan menggebu-gebu

" Saya akan selalu membantu anda " ucap sistem

" thanks Rey, kalau nggak ada Lo gue nggak tau bakal jadi gimana sekarang "

" Itu sudah menjadi tugas saya Silvi " Silvi pun tersenyum mendengarnya

     Dan sekarang dia telah sampai didepan sekumpulan pemuda tadi, tak lupa dia menyapa pemuda yang dikenalnya

" hai Amar masih inget gue nggak ? "

" iya " jawab pemuda itu yang ternyata adalah Amar sang protagonis pria seraya tersenyum tipis dan mengacak pelan rambut Silvi, jelas saja perbuatannya itu membuat heboh seluruh siswa yang melihatnya

" anjir sibos bisa senyum juga ternyata " ucap pemuda disebelahnya

" abadikan cepet, ini tuh termasuk keajaiban dunia tau nggak " ucap pemuda disampingnya yang langsung mendapat tatapan tajam dari Amar

" hehe canda bos " ucapnya sambil cengengesan

" oh iya degem mending kita kenalan aja dulu, kata orang kan tak kenal maka tak sayang "

" oh iya, kenalin nama gue Amanda Silvi S. panggil aja Silvi " kata Silvi sambil menyodorkan tangannya

" kalau gue Brama Anggara panggil aja bram " ucapnya sambil menjabat tangan silvi

" kalau gue Beno Syarief panggil beno aja atau kalau dipanggil sayang juga gapapa " ujarnya cengengesan, tanpa sadar bahwa ada seseorang yang menatapnya tajam

" Lingga Siregar panggil bang lingga " ucap pemuda yang sedari tadi menatapnya lekat dengan berbagai pikiran diotaknya

" David Ananta, David " ucapnya dengan singkat

" salam kenal semuanya, oh iya boleh tanya dimana ruang kepala sekolah? "

" kita anter aja " kata Amar

" nggak usah, takutnya malah ngerepotin, mending tunjukin aja gapapa kok biar nanti gue cari sendiri ruangannya " kata Silvi merasa tak enak

" gapapa kita anter aja "

"  degem kita anter aja gapapa kok, nggak ngerepotin juga, iyakan pak bos? " ucap Bram seraya bertanya kepada Amar

" hm, ayo " kata Amar seraya menggandeng tangan Silvi dan membawanya menuju ruang kepala sekolah yang langsung diikuti yang lain dibelakangnya.

transmigrasi SilviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang