WAKTU KETIGAPULUH TUJUH

3.9K 538 66
                                    

Teman teman😊
Sudah menuju ending cerita
Mungkin 2 atau 3 bab lagi..
Dukung terus ya...

.
.
.
.

Percuma mengingkari nurani
Karena ia akan terus mengejar kemanapun kamu pergi.
Menyadari dan mengakui jika diri ini salah,
Adalah kunci agar hati menjadi tenang
Jika harus menjalani hukuman
Terima dengan lapang,
Sebagai obat penawar agar hati menjadi tenang









.
.
.
.

"Menurut Lo, kenapa Alin kesana Mas? Horor banget tahu?"

Jericho menggelengkan kepalanya. Berdua Kini ia duduk bersama Mateo diberanda belakang rumah Alin.

"Ada boss nya disana, lo yakin bukan dia yang ngajak?"

"Bukan, gue yakin..."

"Jadi siapa yang dilihat Alin disana?"

"Gue belum  berani nanya Mat, Alin baru pulang dari Rumah Sakit kemarin, kondisinya saja belum benar-benar pulih. Andai saja.Alin mai cerita ke gue.."

Kembali keduanya terdiam.

"Lo ngerasa nggak kalau Alin beda Mas? Dia kelihatan lebih sayang ke Lo, lebih perhatian, lebih tulus...."

Jericho tersenyum, ternyata bukan dirinya saja yang merasakan hal itu.

"Kadang gue pikir, ada bagusnya dia kecelakaan kemarin, sifat keras kepala dan egonya jauh berkurang, bahkan bisa dibilang hilang..."

"Mat!" Peringat Jericho

"In a good Way Mas, you know what i mean..." Sanggah Mateo. Ia tahu Jericho hampir seperti mayat hidup, ia tahu sebesar apa cinta Jericho pada Alin. Dan Alin yang selalu memanfaatkan cinta buta Jericho.

"I Love your sister in every Way  she is. Anggap saja gue sedang menikmati upah dari apa yang sudah gue lakukan selama ini."

"Lo tahu sulit banget mendapatkan perhatian dari Alin,  tapi gue yakin Alin ada di masa depan gue Mat, dan waktu Alin kecelakaan, gue pikir dunia gue akan selesai juga..."

"Meskipun ingatan Alin belum sepenuhnya pulih, entah kenapa Alin yang sekarang ini membuat gue semakin Yakin menjadikannya pendamping gue seumur hidup"

"Kalau gue kehilangan lagi..."

"ICHO...!!"

Jericho sontak berbalik dan segera berlari ketika melihat Alin yang tampak ketakutan berdiri tak jauh dari posisi Mateo yang juga tampak kaget mendengar teriakan Alin.

Jericho segera meraih Alin dalam pelukannya.

"Sayang..?"

Alin balas memeluk Jericho dengan nafas tersengal, ia menangis sambil terus menyebut nama Jericho.

"Icho...aku takut, aku takut..."

"Hei jangan takut, aku disini, aku disini Alin..."

"Peluk aku Icho...."

"Iya aku Peluk..."

"Jangan lepas.."

"Iya....nggak akan aku lepas.."

Lima terus menangis seolah ia baru saja kehilangan sesuatu.

Mateo ikut memegang tangan kakaknya dengan cemas.

"Aku disini Kak, aku juga jaga Lo kak..."

Jericho dan Mateo saling pandang. Mereka sepakat membiarkan  Alin menangis meluapkan isi hatinya.

MEMINJAM WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang