#14 a girl's cry

1 0 0
                                    


"mphh! Mmhpp! " Lala memberontak setelah bangun dari ketidak kesadarannya. Lala menatap lelaki yang sedang berbincang dengan salah satu rekan kerja nya.

Lala sedikit mual karena tempat itu bau dan sangat menyengat jikalau ia mengambil nafas. bahkan ia mulai terbatuk dengan deru nafas tak teratur.

"aduh? sayang maap, kelupaan hehe." kekeh lelaki yang menghampiri nya dan mulai membuka kain di mulut Lala dengan kasar. bibir nya langsung robek karena di seka kasar oleh Dio.

"ptff cantik darah nya, babe." ucap Dio mulai meraba tubuh perempuan itu.

"b - brengsek.. hentikan, sialan!" bugh! Lala menendang perut pria itu hingga ia sedikit terpental, tetapi tak mempan karena pria itu memakai pelindung di badannya.

"haha, mulus seperti biasa. aku coba lagi ya?" Dio mempercepat gerakannya.

"t- tidak!"
.

.

.

.

.

"bangsat." gumam kia sembari menyakar pergelangannya.

"Kenapa?"

"merinding badan gue anjir, brrtt " gigil kia karena merasa firasat nya cukup ga bagus dan ia merasa badan nya seperti di raba raba padahal tidak ada yang menyentuh tubuh nya.

"Sakit pala kali, kamu?" tanya Dena menatap kia, kia sontak berbalik

"kagak, badan gue merinding aja kayak lagi di tusuk Pake konsol gede"

"istighfar!" Seru Dena menimpuk kepala kia, sontak diri nya ikut menggigil saat itu juga.

Kia terkekeh, tak lama setelah itu ia membuka ponsel dan mulai mengecek GPS milik Lala sesekali melihat kamera perempuan it--

"Ahk~! Bang- sat Lo d- Dio.." Kia sontak melempar ponsel nya karena kaget. bahkan Chris yang sedang menyetir itu langsung sedikit oleng karena mendengar suara tiba tiba itu dari ponsel kia.

"anjir! kalau mau nonton vokep ya di rumah aja anjir! kira kira kali Lo!"

"lawak ya Lo anjing! mana ada gue nonton vokep! gue ngeliat kamera nya Lala ya!?" seru kia langsung mengambil ponsel nya kembali.

kia kembali melihat layar ponsel nya yang tertampang hanya langit langit ruangan dan beberapa orang yang membawa sesuatu. Bisa di bilang ponsel nya di lantai.

dan tiba tiba seseorang mengambil ponsel itu dan melihat melihat belakang ponsel itu. Justru layar ponsel itu langsung memperlihatkan cewe itu sedang menangis seraya di cekik oleh Dio.

"Hiz, polisi udah gue telpon. Mereka bakal Dateng 10 menit lagi, mereka udah tau tempat nya dimana jadi aman."

"Kok bisa mereka tau?"

"ehm.. karena di tempat itu sudah banyak laporan tentang pemerk0saan. bahkan pernah ada berita wanita modar karena di perk0sa disana. ngeri emang." jelas qistyna mematikan ponsel dan kembali bersandar agar Dena dapat melihat depan.

"k - kia, aku takut-- Boleh nanti aku engga keluar dari mobil..?"

"boleh den, qis Lo di mobil aja bareng Dena." balas kia menatap Dena, Dena mengangguk dan menatap qistyna. qistyna tersenyum sembari mengelus pelipis nya yang basah.

"gue bakal nemenin Lo disini den." ujar qistyna menepuk pundak Dena, tersenyum tipis menatap qistyna dan melihat kia dan Chris sudah keluar dari mobil.

Aku Nyaman, Kamu Nyaman Dengan Identitas Ku Yang Palsu [ S2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang