#18 may i hug you?

0 0 0
                                    


kia lagi lagi dan lagi menghela nafas panjang. karena melihat kamar cewe itu sedikit berantakan, berbeda dengan sebelum yang ia bersihkan sebelumnya.

lala tersenyum tipis, sibuk bermain boneka.

Sumpah ini, gue udah kayak babu aja anjir! Batin kia geram, dengan santai lala keluar kamar nya untuk menyimpan boneka nya.

"kia, sini aku lagi. maaf aku malah nyuruh kamu bersihin aku--

"Udah bersih baru lo mau ambil alih? ga jelas! kalau aja masih kotor lo ambil alih ya gapapa." sinis kia memberikan sapu kepada lala, lalu meninggalkan lala di kamar nya.

lala terdiam menatap kia, lalu menghela nafas pelan. Lala menutup pintu kamar nya kemudian menguncinya.

-----

berapa lama lagi ia akan pulang? setelah dapat banyak berita, lala takkan lagi keluar kamar. persetan jika terjadi sebuah bencana, ia tidak peduli--

"lala, lo denger ga sih anjing!? gue tau lo belum tidur tapi cepetan bangun bangsat!!" lala tersentak kaget begitu mendengar suara nyaring kia yang begitu mendalami peran.

belum sempat lala beranjak dari kasur, kamar itu bergoyang kencang. Apakah terjadi gempa susulan? Pikir lala terdiam.

Disisi kia,

ruangan telah hancur lembur akibat gempa. lala belum saja keluar dari kamar nya.

"shit! " umpat kia geram, ia mulai mendobrak kamar itu. saat pintu kamar terbuka, terlihat lala yang sedang menatap nya dengan leningan air mata yang membasahi kedua pipi nya.

"Cengeng! ayo cepat kel--
"What the fuck!" Hendak kia menarik cewe itu keluar, tiba tiba saja rak menutupi jalan mereka keluar.

"ki-!" Tiba tiba lala berseru, begitu lemari itu jatuh hampir mengenai kia, untung saja cewe itu menahan nya dengan sekuat tenaga.

kia menghela nafas lega, kemudian menarik lala untuk menuju ke bawah meja.

"lo diam disini, atau ikut gue di bawah kasur?" tanya kia.

"aku mau ikut kamu, aku takut sendiri.." ucap lala memegang tangan kia, setelah merasakan uluran tangan nya di terima. kia sontak tersenyum. kemudian melompat ke bawah kasur untuk berlindung dari bencana gempa itu.

"ah.. aku-- aku takut.. ini kayak waktu itu.." Ujar lala memeluk kia erat, kia membalas pelukan lala, lalu mengelus punggung cewe itu lembut.

saat merasa gempa itu telah berhenti, kia sontak melihat keadaan sekitar, mencoba memprediksi apakah gempa itu benar sudah berhenti.

setelah beberapa menit tak ada yang terjadi, kia merasa sudah aman pun ia langsung membawa lala untuk keluar dari kamar, dengan sekuat tenaga untuk keluar dari rumah itu.

melihat tetangga tetangga sudah padar di luar, bahkan dengan tangisan tangisan yang terdengar disana. sesaat mereka melihat kia keluar sembari menggendong lala.

tetangg tetangg itu sontak menghampiri sekaligus membantu kia mengangkat lala. bahkan kanaya pun menghampiri untuk melihat keadaan cewe itu. Terlihat tasya datang dengan membawa helm sembari menangis.

"hee.... Kenapa ini dunia ini, bergetar seperti goyangan kondangan saja hueee!" Seru tasya mengelap air mata nya, lalu menghampiri kanaya yang sedang memperhatikan keramaian disana.

Kanaya menoleh karena merasa ia sedang di dekati oleh seseorang. begitu melihat Tasya, ia sontak tersenyum tipis

"Lo darimana?" tanya Kanaya bangkit kemudian berbalik menatap Tasya. tasya terisak kemudian meraup nafas rakus.

Aku Nyaman, Kamu Nyaman Dengan Identitas Ku Yang Palsu [ S2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang