mereka nongki di warung mie petir, itu tempat yang paling Lala sukai, di kota palu itu. tetapi Lala cuma memakai level kelas 5 Lala tidak menyukai pedas.kia memilih level SMA. Lala menatap mie petir itu tak selera, seperti aura kebencian mendatang ke arah nya.
"makan, nanti mie Lo bengkak." ucap kia mulai menyantap mie petir tersebut. Lala mengangguk pelan. mulai mencoba menyantap mie itu dengan sedikit demi sedikit.
"enak, tapi pedes." gumam Lala melahab mie petir itu langsung habis. karena ia tidak ingin menikmati mie petir itu.
"heran, usus buntu entar Lo!"
"ngga bakal." ucap Lala di sela sela kunyahan
————————
Kia menghela nafas berat, Lala benar benar gabut. ia tak ingin pulang kerumah karena bosan disana tak ada apa apa selain tiduran, jadi Lala mengajak kia jalan jalan.
"ki, ayo ke Jakarta!" ucap Lala dengan senyum manis, kia melirik. kemudian berhenti ketika sedang berada di lampu merah.
"ngapain ke Jakarta? disana juga gada apa apanya." Balas kia mengerucut sebal, kemudian menoleh sembari fokus menatap lampu merah itu.
"tap-- aduh!" sentak Lala ketika kia tiba tiba langsung menancapkan gas. Lalu berhenti di parkiran. Lala memegang jidat nya karena sakit.
"Sorry, gue ga sengaja. daripada ke Jakarta ngabisin duit, mending ke pgm. nonton bioskop." sinis kia menarik Lala keluar mobil lalu mengunci mobil tersebut.
"dasar!!" gumam Lala kesal, menimpuk pundak kia lalu berbalik meninggalkan lelaki itu.
"Tungguin!" seru kia menyusul Lala karena sudah hampir jauh darinya. kia menyamakan langkah nya dengan langkah Lala.
saat mereka sudah memasuki mall tersebut, Lala banyak memerhatikan sekitar. Tak menghiraukan kia yang sedang menarik nya untuk ke lantai dua.
"eh ki, beli itu yuk?" sentak Lala tiba tiba menunjuk toko mainan, tapi yang jelas nya ia menunjuk ke slime, kia menatap toko mainan itu dengan intens lalu turun dari eskalator dan mengikuti Lala.
"la, daripada beli itu mending ini" Ucap kia memperlihatkan boneka Boba, lala melirik sebentar. Lalu menggeleng pelan.
"ini aja, aku beli ini!" Ujar Lala memperlihatkan mainan boneka bayi, kia menggaruk kepala nya gatal karena boneka itu terlihat menyedihkan kalau di beli Lala.
"yang ini aja kalau mainan boneka boneka gitu" Kia mengambil mainan boneka Barbie yang berpasangan. Lengkap dengan rumah rumahan nya.
"boleh! Yaudah itu aja, nih kamu bayar." ucap Lala mengasih kertas yang berwarna merah kepada Kia. kia mengambil yang di berikan Lala, lalu menunggu penjual itu membungkus kembali mainan Berbie tersebut.
"oke, makasi ya!" Seru Lala tersenyum, lalu membiarkan kia yang membawa mainan nya. dengan wajah riang mereka naik ke lantai dua.
"mau beli stok engga?" tanya kia ketika masuk ke market yang ada disana. Lala mengangguk, kia menitipkan mainan Lala, lalu mengikuti cewe itu masuk kedalam.
melihat banyak barang dan makanan disana, dengan asal Lala mengambil yang ia inginkan. sedangkan kia sebelum di taro di keranjang, ia harus mengecek dulu berapa harga barang maupun makanan yang di ambil Lala.
beberapa menit mereka berada disana berkeliling, akhirnya setelah di rasa cukup. kia mulai berjalan menuju ke kasir. tapi dengan iseng Lala melempar boneka Teddy bear tepat di keranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Nyaman, Kamu Nyaman Dengan Identitas Ku Yang Palsu [ S2 ]
Fantasi[ slice of life season 2 ] "kau terlalu nyaman dengannya, sampai sampai kau lupa dengan kenyamanan ku pada mu." sahut Lala dengan mata berair "Maaf, gue-- bener bener lupa.. soal itu" ucap kia sedikit mendekati perempuan itu. sontak Lala memundurk...