#19 with you. (02)

0 0 0
                                    


Hahh...

Hahhhh!

ahh, shit!

Lala menutup mulut nya, melotot kaget begitu menyadari diri nya sedang tak bisa di kendalikan. deru nafas yang tak teratur. rona merah yang berada di pipi.

"uhuk! please stop.. cuk- cukup.." ujar nya lirih, lelah dengan semua nya. kia juga sontak menutup mulut nya, mereka berdua sedang berada di pintu kamar. Duduk agar pintu itu tak bisa terbuka.

Isakan kecil, terdengar di telinga kia. tubuh yang bergetar hebat akibat terlalu takut. Bahkan dengan gepalan tangan membuat kia sedikit meringis.

lala termundur karena kia menarik nya. dekapan hangat, Lala mengatur deru nafas nya.

"aa--"

"i'm so sorry, Lala. kali ini aja okei?" ucap kia dari belakang, Lala merinding Setengah mati mendengar hal itu. Tanpa sadar ia mengangguk pelan.

"agh!"

"sutt.."

——————————

"aaaaa..." sekarang jam 3 pagi, Lala masih saja setia terduduk di atas ranjang. melihat kia juga belum tidur, sedang menyembunyikan wajah nya.

kia menenggelamkan wajah nya di lutut nya, dengan Rona merah mewakili nya.

"la..?" Panggil kia lirih, sedikit melirik. Lala menoleh, dengan leningan air mata yang masih belum berhenti, di wakili dengan mata nya yang sudah mulai bengkak.

"maaf, tadi gue ga sengaja. gue ga bisa nahan diri." ucap kia sontak kembali menutup wajah nya, Lala menghela nafas panjang. Mengikuti gaya kia,

"miif, tidi gui gi singijj. Gui GI bisi nihin diri." ujar nya mengikuti perkataan kia tadi, tetapi kali ini keselek huruf i.

Kia sontak menoleh menatap cewe itu tajam. kemudian kembali mendekati nya.

"Sengaja Lo, hah!?" seru kia lirih. Takut membangunkan orang orang di rumah.

"sengaja. udah ah, kamu ngeselin. Jangan Deket Deket, bau." ucap Lala mendorong kia menjauh dari nya, seraya menutupi diri nya dengan selimut.

Kia mengelap bibir nya yang basah, ia mengambil baju nya yang tergeletak tak jauh dari nya dan memakai nya.

lalu mengbaring kan diri nya, berniat untuk tidak tidur sekarang. kia menoleh, melihat Lala yang sedang menatap nya sinis.

"hmm?" kia mengerutkan alis,

"sakit."

"urut?"

"iyaa" 

kia menghela nafas pelan, kemudian mendekati cewe itu. Memegangi pergelangan nya dan mulai memijat nya lembut.

Lala menutup mulut nya dengan selimut, tubuh nya masih bergemetar.

"maaf.." Ucap kia memecahkan keheningan. Lala menatap nya intens.

"un.." Lala mengangguk, kemudian melepas tangan nya dan berbalik membelakangi kia.

"Lo maafin gue ga sih?"

Aku Nyaman, Kamu Nyaman Dengan Identitas Ku Yang Palsu [ S2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang