bugh!
Bugh!
gdubrak!
buagh!Lala tersenyum miring menarik kerah baju wanita yang berada di hadapannya, wajah yang sudah babak belur dan mata melotot menatap wajah perempuan itu.
"Go! Go! Go!"
"Ayo Lala, hajar Sampe mampus!"
teriakan anak buah cewe ini membuat nya Semakin ingin memukul kepala perempuan di hadapannya.
bugh!!
suara keras seperti Suara patah dari perempuan yang di tangan Lala, Lala sontak tersenyum lebar sembari melepas tangan perempuan yang di hajarnya.
"go to hell, bicth! berani banget lo nantang gue." ujar Lala pede, mendengar ringisan sakit dari perempuan itu, Lala menatap nya tajam kemudian berbalik dan menatap anak buah nya
"kalian urus dia, saya ingin melihat bagaimana cara kalian bekerja dengan baik." sahut Lala tersenyum miring dengan seluruh darah di wajah nya.
Lala kemudian sedikit menjauh dan menatap beberapa orang yang sedang mengkroyok perempuan itu. tiba tiba terdengar langkah kaki yang mendekati mereka, Lala berbalik dan menatap pelaku yang mendekati kesibukan nya
"good darling, balapan terus kerjaan mu." ucap pria itu dengan senyum miring, Lala sontak tersenyum tipis dan mendekati pria itu.
"ayolah, kau semakin lama semakin banyak cowo yang mendekati mu, kayak dehani sialan itu, dan si kia. umm aku tidak menyukai mereka" adu pria itu memeluk posesif Lala, Lala mengusap punggung nya lembut kemudian melepaskan pelukan itu
"ya.. I know this is hard for you, but kamu masih aku privasi dan nggak aku kasih tau mereka.. sabar ya?" ucap Lala tersenyum tipis sedangkan cowo nya mengerucut pelan sembari menghela nafas pasrah.
"ayang, pengen" Lala menatap cowo nya sembari tersenyum, kemudian menatap belakang. anak buah nya telah mengerjakan tugas mereka dan membawa perempuan sialan itu. ya Lala tersenyum dan langsung memegang tangan cowo itu dan pergi dari tempat itu
Lala menaiki motor nya bersama lelaki itu, dengan helm kesukaan nya." Let's go baby." ucap cowo itu dengan senyum nya. Lala mengangguk menatap nya
———— 💤 ————
Dringgg
Driinggbunyi telepon yang berkali kali berbunyi, bahkan terdengar seisi ruangan karena volume yang terlalu kencang. Lala yang sudah greget pun langsung bangkit dan mengambil ponsel nya yang berdering terus menerus
terpampang nama ' kia 🍖🍙 ' disana, lalu Lala mendecak kesal dan langsung mengangkat telepon itu.
"Heh! Lo dimana bangsat?! Apa apaan Lo main balap balap gitu, Lo kira Lo masih sehat? Balik!" teriak pria itu dari telepon, Lala tak menjawab dan menatap lelaki yang sedang menyimak percakapan mereka.
"Lala?! Lo denger apa yang gue bilang kan? balik sini! nyusahin aja Lo!" Panggil kia sekali lagi dengan nada besar, Lala menjauh kan ponsel nya dan menutup telepon itu. ya... telepon itu masih menyala dan lupa ia matikan karena cowo yang sedang memeluk nya posesif mendusel di perutnya.
"itu siapa sayang? Kok suara cowo? kia ya?" tanya cowo itu sembari menatap Lala, Lala mengangguk pelan sembari menatap langit langit ruangan
" But kamu jangan khawatir aja, kamu ga aku beritau mereka kok, tenang aja. Hidup kamu tenang" ucap Lala memeluk kepala cowo nya sembari mendusel pelan.
cowo itu tersenyum tipis dan kembali memeluk posesif Lala.
..
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Nyaman, Kamu Nyaman Dengan Identitas Ku Yang Palsu [ S2 ]
Fantasia[ slice of life season 2 ] "kau terlalu nyaman dengannya, sampai sampai kau lupa dengan kenyamanan ku pada mu." sahut Lala dengan mata berair "Maaf, gue-- bener bener lupa.. soal itu" ucap kia sedikit mendekati perempuan itu. sontak Lala memundurk...