Lala mendecak kesal karena diri nya tak bisa keluar rumah hanya untuk menyapa para tetangga tetangga kesayangan nya.setelah satu Minggu Lala keluar dari rumah sakit, diri nya langsung tak pernah keluar rumah setelah itu. Itu pun mau keluar pun harus di jaga oleh bodyguard milik kia. dan juga akhir akhir ini, pekerjaan Lala, makin meningkat setinggi langit ke seratus.
Lala bahkan sudah semakin pening untuk itu, tetapi kia dengan peka mengerjakan semua pekerjaan itu dengan mudah.
"Lo ga boleh keluar, pokok nya ga boleh! Emang Lo mau kemana sih, Ampe desak desak gitu!?" tanya kia menutup jalan di pintu, Lala mengendus kesal. kemudian berbalik dan kembali kekamar.
"gitu banget, masa aku mau jajan eskrim aja ga boleh!" seru Lala sebelum sampai di kamar nya.
"ada eskrim di kulkas." Lala berbalik menatap kia, sejak kapan ada eskrim di kulkas? ia segera menuju ke kulkas dan menatap eskrim yang sedang di dinginkan atau ada koleksi lainnya.
"wah! Kok kamu ga bilang?? Padahal bisa aja ini aku habisin selama seminggu!!" seru Lala girang kemudian mengambil salah satu eskrim dan mulai menyantap eskrim itu di meja patri.
kia terkekeh pelan, kemudian ikut duduk dan menatap gerak gerik lala.
"kia, mau jalan jalan?" Yang di panggil langsung menoleh ke samping, menatap Dena yang sedang berdiri di hadapan kia.
"oh? boleh! la, gue pergi bentaran ya, awas aja Lo keluar tanpa seizin gue! Kalau mau makan tinggal panasin aja, udah ya. Bye!" seru kia melambai pada Lala dan menutup pintu, gelap di sisi ruangan itu. Lala terdiam. Kemudian kembali melahap eskrim nya.
Lala memakai kacamata nya dan mulai berdiri. membersihkan meja patri yang tadi nya kotor tumpah eskrim dan mencuci tangan nya yang terkena noda eskrim tersebut.
"Baa!!"
"AAAH!" Lala sontak berjongkok menutup kedua telinga nya. Lala mendongak ke atas untuk melihat pelaku yang mengejutkan diri nya.
"eh? Kanaya?"
"alay! Gitu doang kaget!" seru perempuan itu sembari mengangkat kerah baju Lala agar cewe itu berdiri, tetapi hasil nya nihil. Lala sudah terlanjur lemas karena kaget.
Tak lama setelah itu, Lala meraup nafas rakus dan mulai berdiri walau sedikit pusing.
"bangsat! kamu ga usah ngagetin, jadi pengen kirim kamu keneraka deh." ujar Lala tersenyum menatap Kanaya yang sedang duduk di meja patri, terlihat Tasya juga berada di sana.
Lala Duduk di meja patri dan mulai mesem mesem ga jelas, Tasya melihat gerak gerik lala yang tak jelas itu. sontak ia langsung menimpuk kepala cewe itu
"Lo ga usah ngambek! Lagian udah salam kok ga di jawab. yaudah masuk aja ke rumah lu yang guede ini" sahut Tasya selagi melebarkan kedua tangannya, Lala terkekeh pelan sembari menunjuk telinga nya
"Lo congek banget sih? makanya korekin dong!"
"iya maaf," balas Lala singkat sembari kembali membuka lemari es dan mengambil dua eskrim untuk kedua teman nya. ia kembali duduk di meja patri.
"tumben Efa ga ikut, kenapaa?" tanya Lala melipat kedua tangannya. Kanaya mengerutkan alis nya sejenak kemudian menjawab "dia ga kami kasih ikut. kalau dia ikut entar dia bakal bikin masalah sama Lo." jelas Kanaya singkat menjilati eskrim itu.
Tasya menatap Kanaya dengan tatapan sinis. "Doyo wanna Bi Mai grelfren?" Kanaya sontak menimpuk kepala Tasya pelan dengan kekehan kecil
"Ish! apaan Doyo Doyo!? do you anjir!" Ralat Kanaya geram, Tasya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Nyaman, Kamu Nyaman Dengan Identitas Ku Yang Palsu [ S2 ]
Fantasia[ slice of life season 2 ] "kau terlalu nyaman dengannya, sampai sampai kau lupa dengan kenyamanan ku pada mu." sahut Lala dengan mata berair "Maaf, gue-- bener bener lupa.. soal itu" ucap kia sedikit mendekati perempuan itu. sontak Lala memundurk...