betrayal

915 63 4
                                    

Pasangan muda Tay Tawan dan New Thitipoom tampak bahagia menikmati hari-hari mereka bersama sang buah hati yang berusia lima tahun.

Tay dan New saling mencintai, sehingga mereka memutuskan untuk menikah setelah tiga tahun menjalin hubungan sepasang kekasih.

Satu tahun menikah, Tay dan New di karuniai seorang anak laki-laki yang memiliki wajah seperti New. Anak tersebut di beri nama Pluem Purim, atau biasa di panggil Phem.

Cahaya matahari masuk melalui celah kamar, New yang merasa tidurnya terusik segera membuka matanya.

New menggeliat untuk meregangkan ototnya, seketika ia tersenyum ketika merasakan seseorang memeluknya dari belakang.

New memutar tubuhnya, lalu ia masuk kedalam dekapan sang suami.

"Nyaman hmm?"

New menenggelamkan wajahnya pada leher sang suami, ia benar-benar malu ketika kedapatan sedang mengambil kesempatan seperti ini.

Tay mengusap punggung polos suami manisnya itu, lalu mengeratkan pelukannya pada New.

"Kamu gak kerja?" New mendongakan kepalanya.

"Aku mau seharian sama kamu seperti ini"

New mendengus kesal "bukannya kamu ada meeting sama klien penting?"

Tay mengangguk "tidak ada yang lebih penting selain kamu dan Phem"

New tersenyum, Tay benar-benar berhasil membuat hatinya membuncah. Walaupun mereka sudah lama bersama, tetap saja New akan malu-malu mendapatkan perlakuan romantis dari suaminya itu.

"Gombal" New memukul pelan dada Tay. "Udah bangun, nanti kamu telat ke kantornya" perintah New.

"Aku juga telat gara-gara kamu"

"Loh kok aku?" New tidak terima di salahkan.

Tay mencium pipi New dengan gemas.

"Siapa semalam yang mancing-mancing aku?"

"Iss Tay!" Pipi New memerah.

Tay terkekeh "siapa semalam yang minta terus terusan sampe jam tiga subuh?"

New benar-benar malu, sedangkan Tay berusaha menahan tawanya melihat New yang sangat menggemaskan.

"Habisnya enak" cicit New pelan.

"Nakal kamu ya" ejek Tay.

"Iss udah gak usah di ingat-ingat. Mending sekarang kamu mandi, aku mau siapin sarapan buat kamu sama Phem"

"Gimana aku mau mandi kalau dari tadi kamu gak mau lepasin pelukan kamu" ujar Tay.

New sadar ia masih memeluk erat Tay, dengan cepat ia melepaskannya, namun Tay menahannya.

"Atau kamu mau kita mandi bareng?" Tay menarik turun alisnya.

"Gak! Yang ada makin lama nanti" tolak New dengan ketus.

"Kok kamu tau sih?"

"Gak sekali dua kali ya kamu ngomongnya cuma mau mandi tau-tau malah minta lebih" sinis New.

Tay tertawa, ia kembali memeluk New dengan erat sambil memberikan kecupan di setiap bagian wajah New.

"Ya udah aku mau mandi dulu" Tay mengecup singkat bibir New, setelahnya ia turun dari kasurnya.

"Tay!" Teriak New.

Tay berbalik dan menatap New dengan bingung "kenapa sayang?"

"Pakai dulu bajunya" New merengek sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.

RANDOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang