Tay sedang duduk menghadap sebuah laptop yang menaikkan beberapa foto semasa ia dan kedua sahabatnya menjadi mahasiswa beberapa tahun yang lalu.
Setelah lulus dari universitas, Tay merintis usahanya sendiri dengan membuka sebuah studio foto yang awalnya hanya studio biasa hingga menjadi terkenal karena keahliannya dalam mengambil gambar tidak bisa di ragukan lagi.
Saat sedang asik melihat kenangan bersama sahabatnya, tiba-tiba Tay di kagetkan dengan tepukan pada pundaknya. Tay menoleh ke samping kiri kanannya, sudah ada dua sahabatnya yang datang.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya salah satunya sambil sedikit menunduk melihat ke layar laptop Tay. "Aww kau masih menyimpan foto kita saat mahasiswa?" Serunya.
Tay mengangguk tersenyum, lalu ia menggulir foto tersebut hingga berganti pada foto seorang pria berkulit putih.
"Apa ini?" Seru pria berkulit putih tersebut tampak kaget.
Tay panik saat foto yang ia ambil secara diam-diam itu ketahuan oleh sang empunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Itu...." Tay gugup. "Itu tidak sengaja aku ambil saat sedang mencoba lensa baru ku" alasan Tay.
Pria di foto yang bernama New hanya mengangguk polos mempercayai alasan Tay.
"Aku juga memiliki foto Namtan dan foto kita bertiga lainnya. Masih banyak lagi" ujar Tay agar New semakin yakin dengan alasannya.
"Mana? Aku ingin lihat" seru Namtan.
Tay kembali menggilir foto satu persatu hingga berhenti di sebuah foto yang membuat dadanya sesak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"New lihat la, Tay diam-diam juga mengambil foto kita berdua" seru Namtan.
