switch roles

746 37 4
                                    

Empat orang anggota keluarga sedang melakukan makan malam dengan khidmat seperti biasanya.

"Kao" panggil seorang pria paruh baya di tengah kegiatan makan malam tersebut.

"Ada apa pa?" Tanyanya sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

Orang yang di panggil papa menyudahi kegiatan makannya, lalu menatap anaknya dengan serius.

"Papa ingin menjodohkan kamu dengan anak sahabatnya papa"

Prank

Suara dentingan sendok dan garpu yang terjatuh di atas piring.

Dua orang lainnya menatap Kao dengan kaget.

"Apa maksud papa?" Tanyanya memastikan.

"Kao tenanglah nak" ucap wanita paruh baya karena melihat raut wajah Kao yang menyiratkan akan kemarahan.

"Mama, apa aku tidak salah dengar?"

Yang di tanya hanya diam menatap sang suami.

"Papa sudah mengatur semuanya. Mereka akan datang untuk melamarmu besok. Tidak ada penolakan"

"Kenapa harus mereka yang melamarku? Seharusnya aku yang datang untuk melamar anak mereka"

"Itu karena orang yang akan di jodohkan dengan mu adalah seorang pria sama seperti mu" jawab papa.

"Papa?!" Seru Kao hendak protes.

Papa tidak memperdulikan Kao, tidak ingin di bantah, papa bangkit dari posisinya dan meninggalkan ruangan tersebut begitu saja.

"Kao turuti saja kemauan papa kamu"

Kao menatap mamanya dengan nyalang, ia pikir sang mama akan berada di pihaknya.

Kao bangkit dari tempatnya begitu saja, lalu ia pergi menaiki lantai dua dan masuk kedalam kamar dengan membanting kuat pintu kamar tersebut.

***

Keesokan harinya, sesuai apa yang di katakan oleh papa. Rumah saat itu sedikit di sibukkan oleh beberapa pekerjaan yang sibuk membuat makanan untuk menyambut tamu yang akan datang malam ini sekaligus makan malam bersama guna menyatukan dua keluarga.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu, dengan malas Kao berjalan untuk membuka pintu kamarnya.

"Ada apa?" Kao menatap sang adik dengan malas.

"Ini, aku di suruh mama memberikan ini untukmu. Baju yang harus kau kenakan malam nanti" ucapnya menyerahkan stelan baju.

Kao menatap sang adik dari atas sampai ke bawah beberapa kali.

"K-kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Masuk" perintah Kao.

Tidak ingin membuat sang kakak marah, ia segera masuk mengikuti langkah Kao.

"Ada apa?" Tanyanya karena Kao menatapnya begitu serius.

"Aku ingin kau membantuku malam ini"

"Hah?"

Kao menghela nafasnya dengan berat, ia menatap sang adik dengan malas.

"Aku ingin kau menggantikan posisi aku malam nanti. Pakailah baju itu, dan berperan lah menjadi aku"

Kao Thitipoom, putra pertama dari pasangan Techaapaikhun. Kao memiliki kembaran yang nyaris serupa dengannya hingga orang-orang sulit untuk membedakan dirinya dan adik kembarnya.

New Thitipoom, putra kedua pasangan Techaapaikhun. New adalah adik kembarnya Kao, ia lahir lima menit setelah Kao di lahirkan.

Kao dan New memiliki wajah yang nyaris serupa, namun sifat mereka berdua sangat bertolak belakang.

RANDOM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang