Seorang pria tampan turun dari sebuah mobil mewah yang baru saja berhenti tepat di depan sebuah gedung.
Perawakan yang tegas, alis yang tebal dan mata yang tajam itu mampu menarik semua perhatian orang.
Suasana yang awalnya tampak tenang dengan banyaknya orang yang lalu lalang mendadak ricuh.
Pria tersebut berjalan dengan angkuhnya, tidak ada senyum sedikitpun yang menghiasi wajahnya.
New Krist dan Gun tengah berjalan di koridor kampus, mereka di buat bingung oleh para mahasiswa yang tampak heboh.
New Krist dan Gun mengabaikan kegaduhan itu, mereka terus berjalan hingga salah satu di antara mereka menghentikan langkahnya.
"Ada apa?" Tanya Gun.
Tubuh New mematung seketika, dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat seorang pria yang sedang berjalan ke arahnya. Tatapan New dan pria itu bertemu, New bisa melihat semirik yang di tunjukkan oleh pria itu.
"New kau kenapa?" Bingung Krist.
New menggeleng "T-Tidak" jawabnya gugup.
New kembali menoleh ke depan, dan betapa kagetnya ia saat melihat pria tersebut sudah berdiri tak jauh darinya. New panik.
"Siapa pria itu?" Tanya Gun.
"Dia sangat tampan" puji Krist yang di setujui oleh Gun.
"New" panggil Gun karena New hanya diam seolah sedang ketakutan.
"K-kalian duluan saja, aku mau ke toilet" ujar New.
"Kau yakin?" Krist melihat gelagat aneh pada New.
New mengangguk, setelahnya ia langsung pergi dari tempat tersebut dengan sedikit berlari.
Setelah kepergian New, pria tadi pun juga pergi ke lain arah.
New terus berlari kecil sambil sesekali menoleh ke belakang takut pria tadi mengejarnya. New berlari tak tentu arah, yang terpenting baginya bisa terhindar dari pria tadi.
"Aww shh maaf maaf" New berbalik badan ketika punggungnya tidak sengaja menabrak seseorang.
Tidak ada balasan dari orang yang di tabrakannya, New mengangkat pandangannya, dan betapa kagetnya ia saat melihat orang tersebut adalah orang yang sedang di hindarinya.
New menyengir karena sudah tertangkap, namun setelahnya ia kembali berlari hendak kabur, namun terlambat karena orang tersebut sudah menahan tangannya.
"Lepas" ujar New sambil menarik tangannya, namun pria tersebut tidak bergeming sama sekali.
"Lepas sakit" New menyentak tangannya hingga terlepas, New menatap nanar pada pergelangan tangannya yang memerah.
"Om Kenapa sih? Kenapa om ada di sini? Nanti ada yang liat gimana?" Kesal New sambil menghentakkan kakinya, ia menoleh ke kanan kiri memastikan tidak ada orang yang melihat mereka berdua.
"Stop menghindar dari saya" ujarnya tanpa ekspresi.
"Siapa yang menghindar?" Ujar New berpura-pura bodoh.
"Kamu tidak lelah lari-lari terus dari saya?"
"Ya makanya om gak usah ngejar aku terus" kesal New, ia mengerucutkan bibirnya.
"Mending om pergi sana, nanti ada yang liat bisa di gosipin" usir New.
"Terus saya perduli?"
New menatap cengo "om kan orang terkenal, nanti nama baik om rusak kalo di gosipin"
"Saya tidak peduli"
New semakin kesal di buatnya, ingin rasanya New mencakar-cakar wajah tak berdosa pria di hadapannya ini.