Setelah berkunjung ke toko kue milik calon istrinya sekarang Kara sudah berada di kantor, sesampainya di kantor banyak karyawan yang heran dengan bos nya itu, tidak dapat dipungkiri wajah Kara kali ini terlihat cerah dari biasanya bahkan setiap ada karyawan yang menyapa dia beri senyuman kalau biasanya hanya dia hanya berikan anggukan kepala saja.
Hal itu membuat seorang pria ber jas abu abu merasa ada yang aneh pada bos nya sekaligus sahabatnya. Dia pun langsung pergi ke ruangan Kara untuk membicarakan meeting nanti siang.
Toktoktok
Kara yang mendengar suara pintu itu langsung membalikan badan untuk menghadap pintu dan mempersilahkan masuk orang itu.
"Selamat pagi bos." Sapa Kenzo sekertaris Kara.
"Pagi, ada apa Ken?"
"Kar Lo kenapa dari tadi gue lihatin mukak Lo itu kayak matahari pagi cerah bener." Kali ini Kenzo bertanya sebagai sahabat bukan sebagai bawahan yang bertanya pada atasan.
Kara yang mendengar itu lantas tertawa sungguh dia merasa malu jika harus di katakan seperti itu oleh orang orang, padahal niatnya kan baik, jangan lupakan bahwa senyum adalah ibadah tapi kenapa jadinya malah senyumnya ini sebagai hal yang mengherankan semua orang.
"Ken, kata kata Lo tadi puitis banget, lebay."
"Gue tanya serius Kar gak biasanya banget Lo tu kayak gini." Ucap Kenzo penasaran dia takut kalau Kara kesambet setan di jalan.
"Jangan kepo deh Lo, oh ya ini gue kasih kue Lo bagiin ke yang lain ya." Kara pun mengambil kantong plastik yang ada di mejanya dan menyerahkan pada Rayhan.
"Thanks Kar."
"Ken gue mau nikah." Kara berucap dengan santai tanpa punya banyak beban, berbeda dengan orang yang mendengar kabar itu, Kenzo sangat terkejut bahkan dia tidak jadi makan kue pemberian Kara tadi.
"Kar Lo gak hamidunin anak orang kan?"
"Gak lah, gue masih waras ya."
"Terus siapa calon istri Lo?" tanya Kenzo penasaran, dia takut kalau sahabatnya ini hanyalah halu.
Kara pun tidak menjawab pertanyaan Kenzo , dia mengambil laptop dan berkas yang dibutuhkan untuk meeting.
"Gak usah banyak tanya, yok meeting."
Kara berucap sebelum meninggalkan sahabatnya itu."Stres itu orang." Setelah itu Kenzo langsung menyusul Kara untuk meeting.
HUMAIRA POV
Setelah menjaga kasir tadi pagi, siang hari ini Aira membuat kue pesanan kue ulang tahun dan kue bolu tentunya dia tidak sendirian tapi ditemani Rahel.
Rahel merasa heran dengan Aira biasnya Aira selalu mengajak nya mengobrol tapi seharian ini Aira lebih banyak diam seperti ada masalah besar yang sedang dihadapinya. Dengan penuh keberanian dia bertanya kepada Aira.
"Kak, kakak baik baik saja kan." Tanya Rahel kepada Aira yang sedang menghias kue ulang tahun.
Aira yang mendengar pertanyaan Rahel binggung harus menjawab apa, jujur jika dikatakan baik saat ini pikirannya jauh dari kata baik baik saja. Apakah dia jujur saja pada Rahel.
"Hel, jujur saya lagi banyak pikiran akhir akhir ini apa boleh saya curhat sama kamu."
"Boleh kak."
"Yaudah yok kita duduk dulu saya masukkan kue ini ke kulkas dulu." Aira pun pergi ke dapur sebelah untuk menaruh kue kedalam kulkas setelah itu dia menyusul Rahel duduk di bangku yang tersedia di dapurnya. Sebelum dia bercerita dia menghela nafas panjang agar lancar bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAK DOSEN PILIHAN BUNDA
SpiritualHumaira Anna seorang gadis yang sangat cantik. Dia mempunyai toko kue yang sangat terkenal. Dia dipaksa oleh kedua orangtuanya untuk kuliah tapi dia tidak mau, toh sekarang dengan tidak kuliah pun dia juga bisa sukses dengan caranya sendiri. Alkata...