Serangan dadakan?!

182 27 0
                                    

Mari kita belajar untuk mengapresiasi karya..

Salah satunya adalah votment di book ini :D
___________________________

Moona POV

Jadi.. Jika dilihat dari bumi seperti ini wujudnya? Cantik sekali.. Kalau aku lihat dari luar angkasa mereka itu burik..

"bentuk dan rupanya sangat berbeda dari yang kulihat di planet Sofiet.." gumam Iofi.

Benar.. Bentuk dari bintang jatuh dapat berubah ubah di berbagai planet.. Aku tidak pernah melihat bintang jatuh dari planet, biasanya aku hanya dapat melihat mereka dari bulan.

"ei ei! Apa permohonan kalian?" tanya Micoo.

Haruskah aku mengatakannya? Hm.. Sepertinya aku terlalu banyak berpikir hal yang seharusnya tidak kupikirkan secara mendalam. Lalu aku pun mendengar sahutan dari Iofi.

"aku berdoa supaya kaga kenal sial teros selamanya" ucap Iofi sambil merentangkan tangannya. "kenapa bikin permohonan kek gitu?" tanya ku datar.

"kamu ga inget soal tai burung yang jatuh di rambutku?" ucap Iofi. Eh? Are? Tai? Tai... Ah iya! Oke oke, aku sudah ingat.

"pfttt--padahal aku memohon agar kau kena sial selamanya" ucap [Name] sambil menahan tawanya. "hidoiiii nee!!!" seru Iofi. "just kidding just kidding.." sahut [Name].

"bagaimana dengan mu Moona?" tanya Micoo. "ra-ha-si-a~" ucapku dengan mengedipkan sebelah mata. Sementara makhluk yang menanyaiku tadi pun menjadi murung seketika.

Lah? Salah saiya apah?!

Moona POV END

Mereka pun kembali melihat langit yang gelap tersebut. Namun.. Sesuatu hal telah terjadi

Dug!

Sebuah----tidak.. Tidak hanya sebuah, namun 10 kacang terlempar ke arah mereka. Mereka pun segera menghindar, lalu ada 10 kacang lagi yang terlempar. Moona dan Iofi sempat menghindar, tapi tidak dengan [Name] dan Micoo.

"agh!"
"ugh!"

Tak terkira, kacang tersebut ternyata dapat melukai mereka berdua. "[Name], Micoo!" teriak Moona lalu berlari kearah mereka dan disusul oleh Iofi. Dan datanglah kacang kacang itu lagi.

"aarghh!!"
"engh!"

Ke empat makhluk tersebut pun berhasil terluka. Micoo yang terluka di bagian bahu kanan dan telinga kucing sebelah kirinya. [Name] yang terluka di bagian kepala dan lengan sebelah kiri. Moona yang terluka dibagian perut, dan Iofi yang terluka dibagian punggungnya.

"kalian ternyata lebih lemah dari aura yang kalian miliki.." gumam makhluk lain pelan.

"s--siapa kau?!" tanya [Name]. Makhluk itu keluar dari tempat persembunyiannya. Namun ia tak terlihat karena gelapnya malam, yang terlihat hanyalah iris matanya yang berwarna hijau.

'kenapa dejavu dah?!' batin Moona.

"ck, kenapa kau menyerang kami?!" seru Iofi kesal.

"aku melihat aura kalian yang sangat sangat kuat.. Kupikir dengan aura yang kuat itu, kalian pun juga sangat kuat.. Ternyata tidak" ucapnya. Suaranya sangat berat dan tebal ditambah dengan kesunyian hutan yang luar biasa sunyi membuat Micoo, [Name], Moona dan Iofi sedikit takut.

"grrr... 猫青剣! 出てくる!
neko aoi! Detekuru!" seru Micoo, lalu muncullah sebuah katana berwarna biru ditangannya.

"赤刀!やってくる!
Aka-gatana! Yattekuru!" seru [Name] dan muncul sebuah pedang merah ditangannya.

Mereka berdua pun maju menyerang makhluk misterius itu. Sementara Moona dan Iofi berdiam diri dahulu, meskipun ingin menyerang bersama namun mereka tidak ingin mengeluarkan kekuatannya sekarang.

"maaf.. Tapi aku tidak ingin bertarung sekarang, maaf telah menganggu.. Sayonara, mungkin dilain waktu aku dapat bertarung dengan kalian berempat" ucapnya lalu menghilang seperti debu.

"tch! Dasar pengecut!"

.

.

.

3 hari sudah berlalu, mereka pun pulang dari hutan Blangkarah. Namun tak ada raut wajah senang dari mereka berempat. Yang ada hanyalah raut muka bingung, cemas, dan heran serta penasaran.

"maaf, kami tidak tahu kalau ada penyusup di hutan.. Kami benar benar minta maaf membuat kalian terluka" ucap direktur hutan Blangkarah.

"tidak apa apa" sahut Moona dan diangguki oleh Micoo, [Name] dan Iofi. Mereka berempat pun pulang kembali ke apartemen. Kali ini tak ada senyuman yang terlukis di wajah mereka.

"maaf, aku yang membuat kalian pergi ke hutan itu" gumam Micoo. "..tidak perlu minta maaf" sahut Moona. Sementara Iofi dan [Name] masih diam.

Mereka masuk ke apartemen. Berdiam sejenak lalu menuju kamar masing masing.
________________________

Eyooooi ma prendd!!! Nya!
Sorry kalau chapter ini rada oendek :")

Apakah kalian tahu siapa yang melempar kacang itu ke Micoo, [Name], Moona dan Iofi? Suara yang berat dan tebal? Mungkin dialah anggota terakhir dari duo MoonFi.

Mungkin di chapter ini dan selanjutnya akan cukup memakan banyak drama..

So, gw berharap kalean tetap enjoy! Maturnuwun..

Bye bye!









































































































Ga ada bonus yak :"^

APARTEMEN HOLOLIVE?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang