CHAPTER 15

638 88 19
                                    


"BERDARAH"


"jika seokjin tidak hamil aka aku akan pergi, menghilang seperti debu.." jungkook,

"NO!"

Seokjin mencengkeram bahu taehyung yang duduk disampingnya, dengan mata yang sudah memerah seokjin mulai merancau.

"taetae..semua orang akan pergi meninggalkanku bukan? Joonie, mommy daddy..Josh? John? Apa mereka juga akan meninggalkanku tae? Jungkook hyung juga pergi..tae..semua orang pergi? SEMUA ORANG AKAN MENINGGALKANKU TAE!" seperti kehilangan kesadaran Seokjin mulai mencekik leher taehyung sementara mulutnya tidak berhenti merancau kata yang keluar diluar kesadaran.

"Jin..baby- fuck! Kook.." jungkook mencengkeram tangan seokjin yang masih dengan kuat mencekik leher taehyung,

"Tahan Seokjin!" ucap taehyung kemudian berlari menuju kamar,

"Jinnie, sorry Jinnie..." Jungkook meminta maaf karena harus menyakiti tangan Seokjin yang semakin kuat meronta,

"Jin..aku tidak akan pergi, aku tidak akan pergi. Bagaimana kau bisa menjadi seperti ini sayang.." Jungkook masih kesulitan untuk menenangkan Seokjin saat taehyung kembali dengan membawa sebuah tas kecil hitam berisi jarum suntik dan beberapa peralatan medis lain,

"pegang kuat tangan seokjin" perintah taehyung, melakukan apa yang taehyung perintahkan Jungkook hanya terdiam saat taehyung mulai menyuntikkan obat ke bagian lengan atas Seokjin.

Meletakkan jarum suntik yang sudah terpakai, Taehyung memeluk tubuh seokjin sembari membisikkan ucapan manis ditelinga seokjin hingga obat penenang mulai bereaksi.

"taehyung..."

"aku akan membawa Seokjin kekamar, setelah itu kita akan bicara" membantu Taehyung mengangkat tubuh seokjin yang sudah terkulai lemas Jungkook hanya menatap pilu punggung Taehyung yang kini sudah berjalan menjauh.

"hah!" Jungkook menghela nafas, meraup wajahnya kasar.

.

.

.

"bir?" Taehyung menawarkan minuman pada Jungkook yang sedang berdiri menatap kegelapan,

"tae..kau tau seberapa seriusnya kondisi Seokjin bukan?"

"semuanya akan baik-baik saja jika kita mengikuti apa yang Seokjin mau"

"lalu bagaimana dengan perasaan mu?"

"perasaanku? Tidak penting. Yang harus aku pikirkan saan ini adalah kesehatan Seokjin yang masih memiliki Josh dan John, dua keponakanku yang malang. Terutama Josh, dia semakin besar dan pintar Josh tau tentang kesehatan appanya oleh karena itu Josh selalu menuruti keinginan Seokjin meskipun terkadang pilihan Seokjin bertentangan dengan keinginannya" Taehyung meneguk Bir rasa pahit yangvia rasakan dilidahnya tak sepahit dengan hatinya saat ini.

"sorry..malam itu, seharusnya aku bisa menahan diri dan kita tidak akan terlibat dalam masalah pelik seperti ini" ucap jungkook menyesal,

"mengapa kau belum menikah kook? Karena Seokjin?"

"hhmm, aku tidak bisa melihat diriku menikah dengan orang lain selain Seokjin. Dihari pernikahan Seokjin dan Namjoon, aku mengirimkan surat permintaan maaf sekaligus mengajak Seokjin untuk pergi bersamaku. Hah! Aku tau..aku tidak tau malu, saat itu aku berpikir bahwa saat itu kesempatanku yang terakhir. Aku menunggu ditempat dimana aku akan menunggunya seperti yang kutulis  didalam surat tersebut tapi hingga malam tiba Seokjin tak kunjung datang dan pada akhirnya aku menyerah, dan menerima kenyataan bahwa Seokjin tidak akan pernah kembali lagi padaku.

NOT LOVE BUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang