CHAPTER 17

585 93 19
                                    


"KEBENARAN"


dengan sangat pelan dan hati-hati Seokjin mulai mengelap tubuh Jungkook menggunakan kain kecil bersih yang ia basahi dengan air hangat. Hal ini sudah menjadi kegiatan rutinnya setiap hari setelah dinyatakan sehat pasca operasi ginjal oleh dokter tepatnya 1 bulan yang lalu.

"Jin..aku tidak bisa menemanimu malam ini, setelah mengantarkan anak-anak kerumah aku harus membuat laporan perusahaan"

"aku mengerti Tae hyung, terimakasih sudah mengantar Josh dan John"

"mereka keponakanku untuk apa berterimakasih,oh..2 orang suster akan ikut berjaga tapi jika ada sesuatu hal emergency terjadi hubungi aku secepatnya okay?"

"Tae..kau memperlakukan ku seperti anak kecil, aku mengerti Taetae" Seokjin cemberut,

"aku hanya khawatir padamu Jin, jika aku sudah selesai mengerjakan laporan aku akan menemanimu untuk menjaga Jungkook"

"Tae..apakah Jungkook hyung akan bangun?" Bisik Seokjin, takut jika orang lain akan mendengar pertanyaanya,

"Jin..Jungkook pasti akan bangun, meskipun dalam keadaan koma pasien tetap bisa merasakan apa yang terjadi disekitarnya. Aku yakin Jungkook mendengar semua yang kita bicarakan oleh karena itu akan lebih baik jika membicarakan hal yang positive"

"aku hanya takut, aku tidak mau Jungkook hyung meninggalkanku..aku sudah mengecewakannya dengan keguguran yang-"

"Sayang..please, kau sudah menjalani 2 bulan ini dengan sangat baik. Kesehatanmu akan menurun jika kau selalu berada dibawah perasaan stress. Tetap berdoa..Jungkook akan bangun. Percaya pada perasaanmu Jin" mengecup kening Seokjin, Taehyung pamit pergi bersama Josh dan John untuk kembali kerumah.

_____

Memastikan jika tirai dikamar Jungkook telah tertutup Seokjin beranjak untuk mengganti pengharum ruangan dengan harum bunga yang Jungkook sukai. Setelah memastikan semuanya selesai Seokjin mengusap sayang wajah Jungkook sebelum akhirnya berbaring disamping ranjang tidur Jungkook yang memiliki ukuran lebih luas dibandingkan ranjang kamar pasien lainnya.

"good night hyung, aku akan selalu menunggumu disini..disampingmu sampai kau bangun nanti" mencium pipi kiri Jungkook yang terlihat sedikit cekung Seokjin akhirnya membiarkan rasa kantuk membawanya kealam alam mimpi.


Dengan sangat hati-hati Taehyung membuka pintu kamar rawat inap Jungkook karena ia yakin Seokjin sudah tertidur. Melepas jaket yang ia pakai Taehyung membetulkan posisi selimut Seokjin dan Jungkook yang sedikit tertarik kebawah.

"hah! Sudah 2 bulan Kook, ayahmu hampir berputus asa..aku mohon bangun sebelum dokter memutuskan untuk melepas alat ventilator mu. Kau benar-benar mencintai Seokjin huh?" Taehyung bermonolog, membuka tirai untuk dapat melihat cahaya sinar bulan ingatan Taehyung kembali dihari dimana dokter yang menangani Seokjin mengumumkan bahwa mereka telah menemukan donor ginjal yang sesuai untuk Seokjin.


Flashback,

"Tae..aku akan pergi, jaga Seokjin dan katakan padanya untuk selalu sehat dan bahagia".

Adalah kalimat terakhir yang Taehyung dengar sebelum akhirnya ia tidak bisa menemui Jungkook selama hampir 2 minggu. Khawatir tentu, apalagi saat ayah Jungkook juga tidak dapat menemukan keberadaan putranya.

Tak hanya sampai disitu kekhawatiran Taehyung dan keluarga besar semakin besar saat dokter menginformasikan bahwa kondisi Seokjin yang semakin menurun.

NOT LOVE BUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang