CHAPTER 3

918 106 17
                                    


"NAMJIN"


Jungkook menyelesaikan tugas yang dosennya berikan dengan tanpa halangan, memiliki wajah tampan, tubuh gagah dan kekayaan adalah hal yang mungkin lumrah dimiliki oleh sebagian lelaki didunia ini namun tidak bagi jungkook, selain semua hal diatas jungkook dengan segala keberuntungannya masih dihadiahi otak yang cerdas, ingatan tajam dan skill menggambar layaknya pelukis professional.

"Mrs.Laura.. saya sudah menyelesaikan tugas sketsa yang anda perintahkan, apakah saya sudah boleh keluar?" dengan sopan jungkook bertanya setelah meletakkan buku sketch miliknya dimeja dosen.

"sure Mr.Jeon, have a nice day". Jawab Mrs.Laura tak kalah ramah.

Duduk dikursi kafetaria Sesekali jungkook mengintip jam tangan miliknya agar tidak terlambat untuk menjemput seokjin digedung fakultas bisnis yang berjarak 10 menit dari kafetarian dimana dia berada.

"hey kook.." satu per satu teman karib jungkook diuniversitas berdatangan dan menyapa lalu duduk dikursi tempat dimana mereka selalu berkumpul.

"hhmmm..dimana namjoon?" tanya jungkook saat tak melihat salah satu sahabatnya,

"sikutu buku itu pasti sedang membantu dosen membuat rencana mengajar untuk mahasiswa baru" yoongi dengan wajah mengantuk menjawab pertanyaan jungkook yang menurutnya sangat meganggu,

"jangan mengatai calon kakak iparku kutu buku!" jimin memukul bahu yoongi menggunakan buku, membuat yoongi semakin mendesis kesal.

"hyung menerima tawaran Mr.James untuk menjadi asisten dosennya, mungkin dia akan terlambat datang" taehyung membacakan pesan yang dikirimkan hyungnya.

"aku tidak heran jika dia akan mendirikan perusahaan 1 minggu setelah lulus kuliah" komen jungkook membuat yang lain tertawa.

Berniat untuk menjemput seokjin didalam kelasnya jungkook berdiri dari kursi, namun segera terhenti saat ia melihat seokjin berjalan bersama namjoon dalam keadaan menangis.

"what the fuck namjoon! Apa yang kau lakukan sampai seokjin menangis!" taehyung dan hoseok memegang tangan jungkook yang hendak melayangkan tinju kewajah namjoon,

"the fuck jungkook! Kau gila! Dengarkan dulu penjelasanku!" namjoon dengan kuat menepis tangan jungkook yang kini menggenggam kuat kerah bajunya,

"jung..jungkook hyung, tidak ada ada yang mau berteman dengan jinnie. Me..mereka tidak ada yang mengajak bicara jinnie hyung..huwaa" seokjin memeluk jungkook yang langsung membelai kepala seokjin untuk menenangkan.


Jungkook dan yang lain dengan sabar menunggu seokjin untuk bercerita mengapa dirinya menangis didalam kelas.

"hyungie..tidak ada yang mau berteman dengan jinnie, jinnie dengar mereka akan pergi ke club untuk merayakan hari pertama masuk kuliah tapi tidak ada satu orangpun yang mengajak jinnie" ucap seokjin lalu menghapus ingusnya dengan sapu tangan milik jungkook,

"jin..jangan menangisi hal yang tidak penting, hyung akan membawamu pergi keclub. Sekarang berhenti menangi" jungkook mengelap wajah seokjin,

"jinnie lapar"

"jimin..pesankan makanan yang tidak mengandung kentang dan bawang putih" jimin ternganga ketika mendengar perintah jungkook,

"what the hell kook, aku mana tau makanan yang tidak mengandung 2 bahan tersebut lagipula kenapa memilih makanan yang seperti itu?"

"jimin kau bisa order beef salad, seokjin pasti alergi kedua bahan makanan itu" ucap namjoon menengahi,

"ohh..okay!".

NOT LOVE BUT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang