Selama di pesawat tangan mereka tidak pernah lepas, bahkan saat Alexander tertidur pun dia masih enggan melepaskan tangan Andin.
"Mas.. aku masih gak nyangka kalau kamu bisa kembali kepelukan aku lagi..".
"..bahkan saat tangan kamu menggenggam erat tangan aku sekarang, semua seperti sebuah mimpi".
"Meskipun sekarang kamu sedang tersesat, dan memori yang telah kita lewati selama ini sedang bersembunyi. Tapi jauh di alam bawah sadar, kamu masih Aldebaran Alfahri suamiku yang aku kenal..". Suara Andin berbisik takut membangunkan suaminya.
Secara perlahan Andin membawa tangan suaminya mendekat dan "Cuppp..". Satu kecupan lembut mendarat dengan sempurna di punggung tangan Alexander.
Setelahnya Andin pergi menyusul suaminya ke alam mimpi.
Tapi tanpa Andin sadari, ternyata Alexander tidak benar-benar tidur. Dia dengan sadar mendengar apa yang Andin ucapkan dan apa pula yang Andin telah lakukan.
Perlahan Alexander membuka matanya, melirik ke arah Andin yang tengah terlelap kemudian tersenyum manis. Alexander melihat tangan mereka yang tak pernah lepas dan mengusap tangan Andin lembut dengan ibu jarinya.
______Saat ini Andin dan Alexander telah berada di dalam sebuah mobil yang akan membawa mereka pulang menuju Pondok Pelita.
Dalam perjalanan ke rumah, Andin berinisiatif memberi kabar mama Rosa terlebih dahulu.
"Hallo, Assalamualaikum ma..".
"Waalaikumsalam ndin, gimana sayang ada apa?".
"Hehehe nggak, aku cuma mau ngabarin aja kalau aku dalam perjalanan pulang.. sekarang dari bandara menuju rumah".
"Lohh kok cepet banget, emang urusan udah selesai semua?".
"Alhamdulillah udah ma..".
"Terus kamu udah ketemu Aldebaran?.. kamu ketemu suami kamu kan ndin?". Tanya mama Rosa penasaran.
"Emmm.. nanti aku jelasin pas udah sampek rumah ya ma..". Jawaban Andin yang sama sekali tidak menjawab pertanyaan mama Rosa, justru semakin membuat mama Rosa penasaran dan resah.
"Lohhh kok..".
"Assalamualaikum, ma..". Andin dengan sengaja mengakhiri telepon secara sepihak, dengan senyum jahilnya.
"Waalaikumsalam..". Mama Rosa yang kebingungan hanya bisa pasrah.
Alexander yang sejak tadi berada di samping Andin hanya bisa terdiam dan menggeleng keheranan dengan tingkah aneh Andin.
"Hehehe.. aku mau buat kejutan buat mama, anak-anak dan semua orang di rumah mas.. gak apa-apa kan?". Tanya Andin meminta persetujuan Alexander.
".. terserah kamu saja". Ucapnya pasrah, dengan wajah datar tapi ramah.. nah gimana tuh datar tapi ramah wkwkw.
______
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember You
RomanceCerita ini berlatar setelah kepergian Aldebaran ke Amerika, pesawat yang ditumpangi Aldebaran jatuh dan hilang bersama puluhan penumpang lainnya. Hingga 2 tahun berselang sosok Alexander Biru Bachtiar muncul. Andin mengisi kekosongan suaminya dalam...