13. Anak

3.1K 307 56
                                    

.
.
.

"Masss".

Andin baru saja keluar dari kamar mandi dengan piyama barunya, karena piyama yang sebelumnya telah kotor dan robek karena ulah Aldebaran.

"Iya kenapa?".

Aldebaran si pelaku rusaknya piyama dan berantakannya ruang tamu hotel, sudah berbaring nyaman di atas ranjang.

"Udah di periksa belum siapa yang telfone tadi mas?". Andin duduk di atas ranjang dan menutupi kakinya dengan selimut tebal.

"Udah..". Jawab Aldebaran singkat, ia sedang fokus memeriksa progres acara pameran melalui email yang dikirimkan oleh Rizal.

"Siapa mas?".

"Sayang siapa yang telfone?".

"Hemmm.. siapa?".

"Masss". Karena tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan Andin terus mengulangi pertanyaannya.

"Yahhh beginilah laki-laki.. kalo udah dapat apa yang dia mau, istrinya serasa jadi selingkuhan!". Sindir Andin, ia kesal melihat Aldebaran yang terlalu fokus dengan tablet di tangannya.

"Husshhh jangan ngomong begitu!". Akhirnya Aldebaran mematikan layar tablet dan melepas kacamata kemudian meletakkannya di atas meja nakas.

"Abisnya kamu mentang-mentang udah buka puasa, aku jadi di cuekin!". Andin merajuk dengan manjanya.

"Iya-iya maaf, saya lagi baca email dari Rizal..".

"..kamu tanya apa tadi?".

"Gak usah, gak jadi.. kamu terusin aja pacaran sama tablet, aku bisa liat sendiri siapa yang telfone". Andin berusaha mengambil handphone nya yang ada di nakas samping tempat tidur Aldebaran, sehingga membuat tubuhnya sedikit menindih tubuh sang suami.

"Jangan ngambek gitu dong ndin, kamu tanya siapa yang telfone?". Aldebaran menahan tubuh Andin di atas tubuhnya dengan cara melingkarkan tangannya yang kekar di pinggang Andin.

"Ihhh lepasin.. masss ahhh lepasin aku bisa liat sendiri!". Andin berusaha memberontak kecil.

"Yang telfone mama, mama yang telfone Andin!.. katanya anak-anak kangen mau video call"

"Yaudah mana lepas aku mau video call anak-anak".

"Anak-anak udah tidur Andin, kamu gak lihat sekarang jam berapa?".

"..di sini sudah jam satu malam, pasti di Jakarta sudah jam sebelas malam Andinnn.. kasian anak-anak kalau harus dibangunin". Jelas Aldebaran sembari membelai punggung Andin yang setengah berbaring di atas tubuhnya.

"Maaf ya, saat sedang bekerja.. saya gak bisa selalu fokus ke kamu seratus persen".

"Terus berapa persen fokusnya?". Tanya Andin yang setengah berbaring di atas tubuh Aldebaran.

 Tanya Andin yang setengah berbaring di atas tubuh Aldebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang