“Yuhuuu! Mommy!!”
Brakk!!!
“I’m coming!”
Yang Mi memutar bola matanya malas setelah mengangkat dagu dan mendapati Xiao Zhan berdiri di ambang pintu kantor dengan sebuket bunga mawar kuning di tangan kanan dan sebuah paper bag putih di tangan kirinya.
“Apa?!”
“Ma, bersikaplah baik padaku. Karena sebentar lagi pada putra semata wayangmu ini akan memberikan calon pewaris tahta Sean Grup yang selanjutnya.” Xiao Zhan melangkah dramatis sembari menggembor-gemborkan kisah yang belum tentu akan seperti apa akhirnya.
“Oh, sapi mana yang kau hamili?”
“Ma! Aku serius.”
Tangan kanan Yang Mi memukul permukaan meja dengan keras. “Kalau kau serius, berhenti bicara omong kosong dan bawa pasanganmu ke hadapan mama, anak setan!”
“Mamanya anak setan, tolong tenang dulu, okay?” Xiao Zhan mengulurkan buket bunga pada Yang Mi beserta paper bag yang dibawanya. “Hidup dulu aroma bunga yang indah ini. Jangan biarkan emosi menguasai diri, atau kau akan mengalami hipertensi dan cepat mati bahkan saat kau belum sempat mengajak cucumu jalan-jalan.”
“Mulutmu benar-benar kotor, Xiao Zhan! Siapa yang kau tiru, hah? Kenapa kau tumbuh dan punya mulut tanpa filter seperti ini?”
Dengan bangganya Xiao Zhan menjawab, “Tentu saja Mamaku yang paling cantik ini. Siapa lagi memang? Kan, Mama yang merawat dan mengurusku sejak kecil.”
“Berengsek!” Gumam Yang Mi, tetapi Xiao Zhan masih dapat mendengarnya dengan jelas karena jarak di antara mereka hanya disekat oleh meja kerja dengan lebar kurang dari 60 cm.
“Jadi apa maksud kedatanganmu kemari? Pakai membawa bunga mawar kuning segala, kau sedang berkabung atau bagaimana, hah?”
Ganti Xiao Zhan yang memutar bola matanya malas. “Ma, ini China bukan Mexico. Di China bunga mawar kuning itu artinya cinta tanpa syarat, seperti cintaku pada Mama.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruel Temptation [✓]
Fiksi PenggemarKarena terus-terusan ditanya 'kapan menikah?' oleh sang ibu dan dipaksa untuk menghamili anak orang untuk mendapatkan cucu akhirnya Xiao Zhan mencoba mencari pasangan dan memberikan cucu untuk ibunya dengan caranya sendiri. Dia bertekad menggoda da...