Bintang malam

1.4K 150 23
                                    

Malam hari yang terlihat mendung namun tidak dengan Bintang yang terlihat sangat cerah secerah matahari.

Mata yang tersenyum seperti bulan sabit itu, membuat semua orang terpana.

Bintang pemilik senyum bulan sabit yang lucu. "Kenapa tersenyum terus, Bintang?" Tanya sang ayah

"Bintang seneng banget tadi disekolah ayah!" Ucap sang anak yang excited

"Oh ya, ada kejadian apa yang buat Bintang sesenang ini" Tanya sang bunda

Bintang yang awalnya tersenyum tiba-tiba melengkungkan bibirnya, ia takut nanti kalau ia beri tau sang ayah dan bunda marah serta khawatir padanya.

Bintang masih terdiam sembari melihat kedua orang tuanya yang menunggu ia berbicara.

"Ada apa sayang, kenapa tiba-tiba terdiam begitu?" Tanya sang bunda

"Bunda sama Ayah gak akan marah sama Bintang kan? " Tanya Bintang

Lagi-lagi dibuat bingung dengan pertanyaan Bintang. "Iya ayah dan bunda gak akan marahi Bintang."

"Bintang masuk club basket" Cicit suara pelan Bintang

"APA!"

"Sudah ayah bilang berapa kali Bintang. Jangan ikuti club basket! " Ucap sang ayah dengan nada tinggi

"Jef, udah jangan marahi Bintang lagi, " Sang ibu mencoba untuk melerai

Risa mencoba untuk menatap sang anaknya namun sang anak membuang mukanya.

"Coba Bintang liat bunda," Ujar sang bunda

"Bunda, Bintang hanya ingin bermain basket, apa salahnya?"

"Gak salah Bintang, hanya saja bunda sama ayah khawatir kalau nanti terjadi apa-apa sama kamu" Risa mencoba untuk bicara baik-baik dengan anaknya

"Kata Om Dipta, Bintang boleh main basket"

"Kamu boleh main basket, tapi jangan masuk kedalam club itu ya, Bintang, Bintang anak baikkan? "

Bintang tidak mendengarkan perkataan Bunda nya, ia langsung lari dan masuk kedalam kamarnya.

Bintang termenung didepan jendela kamarnya, sambil menatap awan gelap tanpa ada Bintang di langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintang termenung didepan jendela kamarnya, sambil menatap awan gelap tanpa ada Bintang di langit.

"Pantas saja disini sedih, langit saja ditutupin awan gelap, bukan sinar Bintang" Gumam Bintang

Bintang kesal, marah, dan sedih campur aduk, mengapa ia tak boleh bermain bebas seperti teman-temannya, mengapa ia selalu dilarang.

Bintang ingin bebas, ingin seperti burung yang terbang bebas diatas langit biru, ia ingin seperti itu.

Ia tau sangat tau kenapa orang tuanya selalu protektif sama ia, cuma jangan berlebihan ia tidak suka.

Lalu beberapa saat kemudian ponsel Bintang berbunyi, ia segera mengambil ponselnya dari kantung celananya.

"Halo"

"Halo Bin, diluar kayaknya bentar lagi mau hujan deh"

"Ya terus kenapa, har? "

"Kalo gak ada Bintang, berarti Bintang disini lagi sedih, lo lagi sedih bin?" Tanya Matahari dari luar ponselnya

"Gak tuh, kata siapa"

"Gue tau bintang. Lo gak dibolehin masuk club basket? Jadi lo mau keluar dari club itu."

"Gue gak akan pernah keluar dari club itu Hari. "

"Oke, kalo itu keputusan lo, jadi jaga diri lo baik-baik ya, Bintang"

"Kita semua udah janji buat bareng sama-sama"

"Iya elah, tenang aja, tapi lo rahasiain ini dulu"

"Iya bin"

Tut..

Lalu ponsel dimatikan secara sepihak oleh bintang, Matahari saja tau ia sedang sedih, langit pun mendukung.

Langit tau Bintang nya sedih jadi ia membiarkan Bintang nya istirahat dulu lalu membuat Sinarnya lagi esok malam.

"Gak usah lo pikirin tentang lo mau keluar dari club basket atau gak"-Langit

" Kata bokap gue lo bisa latihan sama bokap gue"-Angkasa

"Gue ikut latihan juga besok"-Matahari

Perlahan Bintang sudah menunjukkan sinarnya lagi.

-sampai jumpa, salam pacarnya na jaemin-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-sampai jumpa, salam pacarnya na jaemin-

-vote dan komen-

Cerita Kita - 00line dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang