letters - 7

314 50 2
                                    

Hari sabtu Sunoo sangatlah menyenangkan. Ia menghabiskan waktu seharian sampai pukul 8 malam bersama Riki. Sayangnya di hari minggu dia harus ikut ibunya acara arisan seharian sehingga dia tidak bisa bertemu Riki lagi.

Tapi tak apa, hari senin tiba dan dia ada jadwal mengajar jam pertama di kelas Riki.

Sunoo bersiul saat menuju ruang guru dari area parkir. Suasana hatinya sedang cerah, sama seperti cuaca pagi ini. Dia bahkan menyapa para siswa yang berpapasan dengannya di perjalanan.

Moodnya yang bagus membuatnya tidak menyadari bahwa para siswa yang disapanya itu diam-diam berbisik membicarakannya di belakang.

Sesampai di ruang guru, ia sedikit terkejut mendapati kepala sekolah dan wakilnya sedang disana, tampak berbincang dengan seorang guru senior.

"Itu Sunoo ssaem," kata guru senior itu yang dibalas Sunoo dengan membungkuk 90 derajat.

"Selamat pagi."

"Ikut aku ke ruangan," kata Park Sunghoon dengan nada suara yang dingin tanpa ada niat membalas sapaan Sunoo.

Sunoo tampak kebingungan. Dia menatap Soobin yang juga terlihat tidak ramah pagi ini, lantas mengikuti langkah panjang Sunghoon.

Mereka tiba di ruang kepala sekolah, dan Sunoo dibuat heran lagi dengan keberadaan Riki di dalamnya.

"Kalian berdua, duduk."

Titah Sunghoon segera mereka laksanakan tanpa bertanya lebih lanjut. Sunghoon sendiri tampak mengambil sesuatu dari atas mejanya sebelum melemparnya tepat ke wajah keduanya.

"Jelaskan padaku, apa maksud dari foto itu."

Sunoo memungut foto yang jatuh ke lantai itu, untuk melihatnya bersama Riki yang duduk di sampingnya. Tak membutuhkan waktu lama, keduanya lantas menunjukkan ekspresi yang sama. Sunoo menutup mulutnya yang menganga, sembari menoleh pada Riki yang juga menoleh padanya.

"Mind to explain?"

Sunoo bangkit dengan buru-buru. "Tuan Park, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kami tidak pergi ke motel."

"LALU KENAPA KALIAN ADA DI SANA?! Sudah jelas-jelas kalian ada di depan tempat itu!"

Sunoo menggeleng panik. "Tidak, Tuan. Ini hanya salah paham. Kami hari itu pergi ke comic cafe, bukan motel seperti yang Anda kira."

"Salah paham? Lalu ini apa? Kenapa nama kalian ada di daftar pengunjung motel itu?!"

Sunghoon pun melemparkan sebuah foto lagi yang merupakan foto dari buku daftar pengunjung motel. Tertera jelas nama Riki dan Sunoo dengan jam yang sama saat mereka berada di comic cafe. Sunoo menutup mulutnya yang bergetar. Bagaimana bisa namanya ada di sana?

"Tapi Tuan, saya bicara yang sesungguhnya. Kami tidak sekalipun pergi ke sana."

"Masih tidak mau mengaku juga? Sebelum aku memanggil kalian kemari, aku bahkan sudah mencari bukti cctv di area itu dan menanyakan kalian pada karyawan cafe dan resepsionis motel. Tau apa yang kudapatkan? Cctv area itu rusak. Dan karyawan cafe mengatakan kalian sama sekali tidak datang ke cafe! Kau berniat membohongiku, Tuan Sunoo?"

Dipojokkan seperti itu membuat pertahanan Sunoo runtuh. Air matanya mengalir begitu saja saking frustasinya dengan fakta bahwa Sunghoon tidak memercayai ucapannya.

Apakah ini termasuk bagian dari rencana Jungwon untuk menyingkirkannya?

"Aku sungguh kecewa padamu, Tuan Kim. Kupikir kau orang baik, tapi ternyata kau tak lebih dari pedofil yang melakukan child grooming pada putraku."

8 lettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang