letters - 13

275 47 18
                                    

Riki tidak pulang ke rumah. Dia memilih pulang ke apartemen Jongseong. Buat apa lagi kalau bukan bertemu dengan Kim Sunoo, pria yang jauh lebih tua darinya tapi berhasil menerobos hatinya.

Saat menekan bel, yang membukakan pintu bukanlah si pemilik tempat tapi justru orang yang sangat ingin dilihatnya. Pria itu memakai kacamata baca yang terlihat pas sekali di wajah manisnya.

"Riki? Kenapa pulang kesini?"

Sunoo tetap memberinya ruang untuk masuk meski kontradiksi dengan pertanyaannya barusan. Dia terus memperhatikan Riki yang tengah sibuk melepas sepatunya hingga Riki menjawab pertanyaannya.

"Tidak boleh?" tanya pemuda itu dengan berdiri di hadapan Sunoo setelah lepas sepatu.

Dijawab begitu Sunoo jadi kelabakan sendiri. "Y-ya boleh sih, maksudnya kan kenapa tidak pulang ke rumahmu sendiri? Jay masih di sauna kalau kau mencarinya ngomong-ngomong."

"Aku tidak mencari Jongseong hyung kok," jawab Riki sembari melengos menuju dapur, mencari air minum untuk melepas dahaga.

Sunoo tanpa sadar mengikuti. Bahkan dia berdiri diam di samping Riki yang sedang meneguk air dingin dengan nikmat.

"Mau?" tawar Riki sembari mengulurkan botol air sisa setengah itu.

Sunoo refleks menggeleng. "Kau belum jawab pertanyaanku loh."

Riki bukannya menjawab, malah sibuk sendiri lagi dengan menaruh botol tadi kembali ke tempatnya.

Bahkan Sunoo belum dapat jawaban, tiba-tiba ponselnya berdering. Buru-buru dia berlari mengambil ponselnya yang ada di atas meja depan TV. Dia sempat mengoceh heboh sendiri saat melihat id caller ternyata Sunghoon.

"Halo, Seonsaengnim. Ada apa ya menelepon saya?"

"A-apa?"

Riki menajamkan pendengaran. Dia penasaran, guru siapa yang menelepon Sunoo? Mungkinkah ... kekasih pria itu?

Sunoo tiba-tiba terkesiap dan membekap mulutnya sendiri dengan haru. Ia terdengar berterimakasih berkali-kali sebelum sambungan berakhir.

"Siapa barusan?" tanya Riki yang membuat Sunoo langsung menoleh padanya dan grep! memeluknya erat.

Riki sempat menahan napas selama beberapa detik. Dia cukup terkejut mendapat pelukan seerat ini dari pria lebih tua darinya.

"Riki ... kau pasti tidak akan percaya ini."

Sunoo menarik tubuhnya, tapi kedua lengannya masih tetap melingkari tubuh tinggi Riki. Wajahnya tampak berseri saat tersenyum menatap Riki.

"Hyung diterima kerja lagi di sekolah."

Anak bungsu Park itu mengerjap beberapa kali, tampak mencerna maksud ucapan Sunoo.

"Diterima ... mengajar lagi?"

Sunoo mengangguk semangat. "Iyaaa~ barusan ayahmu menelepon dan bilang mulai besok Hyung bisa kembali mengajar lagi di sekolahmu."

"Serius?"

"Iya Riki~ Serius! Tuh kan, kau saja tidak percaya apalagi aku."

Senyum mulai muncul di wajah Riki dan tiba-tiba dia mengangkat tubuh Sunoo lalu mereka berputar untuk merayakannya. Sunoo bahkan tidak protes, dia justru memeluk erat leher Riki supaya tidak jatuh.

Saking bahagianya mereka tidak sadar kalau ada orang yang membuka pintu dari luar.

"Oh wow. Tampaknya kita melewatkan sesuatu disini."

"EKHEM!!"

Sunoo dan Riki refleks menoleh. Setelah melihat Jay dan Jungwon yang barusan datang, Sunoo buru-buru memaksa Riki untuk menurunkan dirinya.

8 lettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang