{ Who Are You? #2 }

615 95 5
                                    

{ Yoshiden Stalker AU }

{ Who Are You? #2 }

***

"Denji, gue suka sama lo. Mau jadi pacar gue ga?" ungkap seorang murid laki-laki di sela bermain bola basket di lapangan indoor. Keringat bercucuran di tubuhnya sejak tadi. Tidak ada orang lain selain murid tersebut dan Denji di sana.

"Kenapa lo suka sama gue?" Tanya balik Denji sambil mencoba memasukan bola basket ke jaring net namun usahanya gagal.

"Apa harus ada alasan untuk mencintai seseorang" jawab murid tersebut. Ia kembali memasukan bola basket ke jaring net dan berhasil.

"Kalau confess lo ga gue terima, lo bakalan apa?" Tanya Denji kembali. Ia sekarang berhenti bermain basket dan duduk di kursi samping lapangan. Ia meneguk air dari botol aqua.

"Gue ga mau lagi jadi partner main basket lo" jawab murid tersebut seraya melempar bola basket ke arah Denji. Denji segera menangkap bola tersebut.

Ia dan Denji sebelumnya bukan partner bermain basket saat awal masuk SMA. Awalnya mereka saling bermusuhan karena merasa lebih baik dalam bermain basket dari pada lainnya.

Namun karena sering bertanding muncul chemistry di antara mereka. Mereka merasa bisa saling melengkapi. Dan akhirnya mereka pun menjadi partner bermain basket.

"Sejak kapan lo suka sama gue?" Tanya Denji

"Entah sejak kapan gue suka sama lo, mungkin saat pertama kita bertanding? Atau saat kita memutuskan menjadi partner? Gue ga begitu tau jelas. Namun yg gue yakin, gue udah suka sama lo" jelas murid laki-laki tersebut.

Denji diam sebentar. Dalam hatinya ia pun merasa nyaman bersama. Namun ia belum bisa memastikan apakah perasaan tersebut adalah rasa suka atau yg lainnya. Denji hanya tidak ingin kehilangan partner-nya ini.

"Kita akan terus jadi partner, Yoshida" ucap Denji kemudian bangkit dari duduknya. Mereka kembali bermain basket bersama.

***

"Kita putus."

Kalimat tersebut sangat ingin Denji ungkapkan sejak dua bulan lalu. Namun karena berbagai alasan ia baru bisa mengungkapkannya hari ini.

Sudah 6 berlalu sejak Denji dan Yoshida berpacaran. Dua bulan pertama saat mereka pacaran belum ada perubahan signifikan dalam hubungan mereka. Mereka masih sering bermain basket seperti sebelum mereka berpacaran. Namun ada satu hal yang berubah, Yoshida menjadi orang yg sering cemburu.

Awalnya sikap Yoshida tersebut biasa-biasa saja, karena rasa cemburu biasanya normal dalam suatu hubungan. Akan tetapi sebulan terakhir rasa cemburu Yoshida semakin terasa berlebihan menurut Denji.

Contohnya, Yoshida sering menyuruh Denji agar tidak terlalu dekat dengan orang lain. Atau jangan berkirim pesan dengan orang lain tanpa sepengetahuan Yoshida. Denji merasa tidak nyaman dengan sikap Yoshida yg seperti ini.

Beberapa kali Denji bilang kepada Yoshida agar jangan terlalu cemburu. Namun Yoshida tidak mendengar perkataan Denji tersebut. Yoshida beralasan bahwa sikapnya itu sangatlah normal dalam suatu hubungan.

Denji akhirnya berusaha menerima hal tersebut dan mencoba meyakini apa yg Yoshida katakan itu adalah benar.

Namun setelah empat bulan berpacaran, sikap Yoshida semakin memburuk. Yoshida menjadi orang yg lebih protektif atau Denji bisa menyebutnya posesif.

Yoshida sering melarang Denji bertemu dengan orang lain dan selalu bertanya kemana saja Denji pergi. Yoshida pun selalu melarang Denji pergi ke luar tanpa dirinya.

Denji pun berusaha mengatakan agar Yoshida jangan terlalu berlebihan, namun sekali lagi Yoshida bilang itu adalah hal normal.

"Gue ga mau Ji" jawab Yoshida yang duduk di hadapan Denji. Mereka sedang berada di sebuah cafe dekat sekolah SMA mereka.

Mereka masih menggunakan seragam sekolah karena ini adalah hari terakhir mereka masuk sekolah.

"Gue bisa berubah Ji" tambah Yoshida. Dia tidak ingin putus dari Denji.

"Gue sudah banyak ngasih lo kesempatan, namun lo bilang itu hal normal" ucap Denji. Ia menatap Yoshida sebentar lalu beralih ke pesanan Boba Milk Tea dan Cheese Cake favoritnya yg sedari tadi tidak tersentuh sama sekali.

"Kali ini gue bisa berubah, Ji. Percaya sama gue" mohon Yoshida. Tampak ada air di sudut matanya.

"Sorry, Yosh. Kita bukan partner lagi" kata Denji.

"Semoga lo dapat partner yg cocok sama lo" tambah Denji seraya menatap Yoshida. Ia memberikan senyum terakhir untuk Yoshida. Segera ia pun berdiri dari duduknya dan pergi dari hadapan Yoshida.

"Denjiiiiiiiiii...."

Denji terbangun dari tidurnya.

Setelah 5 tahun berlalu kenapa ia tiba-tiba harus kembali mengingat hal tersebut. Apa karena pertemuannya dengan Yoshida membuat Denji ingat kembali.

Denji ingat saat Yoshida meneriaki namanya sebelum ia keluar dari cafe, semua orang terkaget dan menatap Yoshida. Denji pun segera berlari dan meninggalkan Yoshida.

Setelah kejadian tersebut Denji memutus semua kontak yg bisa membuat Yoshida menghubunginya. Ia mengganti nomer ponselnya, menonaktifkan akun social medianya bahkan ia rela gap year dan pindah ke kampung halamannya selama setahun agar Yoshida tidak bisa menjangkaunya. Karena Denji yakin Yoshida adalah orang yg nekat.

Usahanya berhasil namun ternyata takdir mempertemukan mereka kembali.

"Jam 7..." ucap Denji saat mengecek jam di smartphone-nya.

"Waduh, gue kesiangan. Gue harus buru-buru" ucap Denji segera bangun dari tidurnya. Semalam ia merasa tidak nyaman akibat ia merasa ada orang yg mengikutinya. Sesekali ia mengintip dari jendela kamarnya, namun tidak ada orang di luar. Hingga waktu pun menunjukan tengah malam. Denji pun segera tidur dan akhirnya ia bangun kesiangan.

Setelah siap Denji segera pergi menuju perhentian bus terdekat dengan berlari. Tanpa di sadari olehnya ada orang berjaket dan bertopi hitam yg mengikutinya dari belakang.

To Be Continue~

Yoshiden Short AU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang