Yoshiden Short AU

{ Destiny #6 }

{ Yoshiden Omegaverse AU }

{ Destiny #6}

***

"Aki, gue suka sama lo"

Aku mengungkapkan perasaanku kepada Aki di perjalanan kami pulang. Saat ini kami sedang berada di bus. Tidak ada banyak orang selain kami, dua orang wanita paruh baya, seorang ibu dan balitanya, serta supir bus tentunya. Tapi meraka tidak peduli dengan ucapanku.

Aku menatapnya dengan lama menunggu jawaban yg akan keluar dari mulutnya. Namun lama ia terdiam membisu. Apakah dia tidak dengar? Tapi mana mungkin. Kita duduk sedekat ini.

"Gue juga suka sama lo, Den"

Aki akhirnya berbicara dan ia juga suka kepadaku. Aku begitu senang dan gembira. Hampir saja aku berteriak. Namun segera aku tahan. Aku sedang berada di kendaraan umum. Tidak enak kalau mengganggu pak supir dan para penumpang lain.

"Jadi hari ini pertama kita jadian?"

"Iya, Den"

Aku dan Aki akhirnya pacaran. Sudah sejak lama aku menyukai Aki. Namun terkadang aku maju mundur ingin mengungkapkan perasaanku. Aku takut Aki tidak menyukaiku dan persahabatan kami berakhir. Tapi setelah tahu Aki menyukaiku juga aku menyesal kenapa tidak dari dulu saja aku bilang kepadanya.

Kembali aku melihat wajah Aki. Tidak ada raut bahagia di wajahnya. Hanya ada raut biasa di sana. Aku merasa ada yg aneh.

"Lo lagi ga enak badan?"

"Iya, Den"

Ternyata ia sedang sakit. Pantas saja raut wajahnya seperti itu.

Bus yg membawa kami akhirnya berhenti di tempat perhentian bus yg dekat dengan daerah perumahan kami. Kami pun turun dari bus.

"Mau ke apotek beli obat dulu ga?"

"Ga usah, Den. Gue punya di rumah"

"Kalau gitu kita langsung pulang. Pegangan tangan boleh?"

"Boleh"

Aku pun meraih tangan kiri Aki dengan tangan kananku. Aku menggenggam tangannya dengan erat. Aki berjalan sejajar denganku. Kami pun berjalan pulang.

***

Aku berjalan menuju gudang barang yg tidak terpakai di belakang sekolah. Tadi sebelum bel pulang berbunyi Aki bilang dia akan menungguku di sana. Aku tadi piket kelas terlebih dahulu jadi kami tidak pergi bersama.

Aku sampai di depan pintu gudang yg tertutup. Aku mencoba membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam. Aki sedang duduk kursi di depanku. Ia menatap dingin ke arahku.

"Sayang, lo kenapa panggil gue kesini?"

Aki hanya diam. Tiba-tiba beberapa orang masuk ke dalam gudang dan menutup pintunya.

Mereka Alpha!

Aku merasa gelisah. Hatiku merasa tidak nyaman dan ada yg tidak beres dengan situasi ini.

"Sayang, kenapa mereka masuk?"

"Mereka ada perlu sama lo"

Aki menjawab pertanyaaan tersebut. Tiba-tiba aku mencium feromon Alpha. Kepalaku langsung terasa pusing. Dadaku terasa sesak dan nyeri. Tubuhku tersungkur ke bawah. Aku berusaha menggapai Aki. Namun ia hanya diam menatapku dengan dingin.

Bukk...

Ada yg menendang perutku. Kemudian ada yg menendang kepalaku. Seluruh tubuhku di tendang secara bergantian oleh para Alpha tadi. Aku merung kesakitan dan menangis.