Chapter | 10

1.3K 108 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Tandai Typo

❤️ Happy Reading ❤️



🍃🍃🍃




"Tapi kalo kamu mau, saya bisa bacakan,"

Gus Fadly membaca kan surah Ar-rahman dengan suara yang terdengar sangat merdu.

مُتَّكِــِٕيۡنَ عَلٰى رَفۡرَفٍ خُضۡرٍ وَّعَبۡقَرِىٍّ حِسَانٍ‌ۚ
Muttaki'iina 'alaa rafratin khudrinw wa 'abqariyyin hisaan

فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Fabi ayyi aalaaa'i Rabbikumaa tukazzibaan.

تَبٰـرَكَ اسۡمُ رَبِّكَ ذِى الۡجَـلٰلِ وَالۡاِكۡرَامِ
Tabaarakasmu Rabbika Zil-Jalaali wal-Ikraam

صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ

"Alhamdulilah," ucap lelaki itu sambil mengusapkan telapak tangannya ke wajahnya.

Aneesha benar-benar terhipnotis dengan suara emas, Gus Fadly. Terdengar tegas, namun lembut. Membuat siapapun yang mendengarnya akan terpukau.

"Maa Sya Allah, merdu sekali suara Gus," gumam Aneesha tersenyum tipis.

"Gimana?" Tanya pria itu tersenyum.

"Maa Sya Allah banget Gus," puji Aneesha mengacungkan kedua ibu jarinya, sambil tersenyum.

Aneesha tersadar, bahwa ia sudah dua jam lebih berada disini. Gadis itu berpamitan untuk kembali ke asrama.

"Oh iya Gus kalo begitu saya pamit balik ke asrama ya. Karena saya ada tugas sekolah yang harus dikerjakan," ujar Aneesha berpamitan.

"Yasudah kalo begitu,"

"Assalamualaikum," salam Aneesha berjalan keluar.

Saat Aneesha berada di pintu ruangan, tanpa sengaja gadis itu berpapasan dengan Ustadzah Laura.
Gadis itu memutar bola matanya malas.

"Ngapain kamu ada disini?" Tanya Ustadzah Laura menatap sinis Aneesha.

"Ngepet!" Celetuk Aneesha, "yang ustadzah liat ini, saya ngapain?" Lanjut nya sambil menunjukkan Al-Qur'an yang ia pegang ke wajah ustadzah Laura.

"Gak ada sopan nya banget kamu. Saya disini ustadzah kamu," gertak Ustadzah Laura, sambil melotot.

"Emang anda ustadzah disini, tapi kelakuan anda bukan seperti seorang ustadzah. Apakah begini perlakuan seorang ustadzah dengan santri nta6?" Ucapan Aneesha mampu, membuat Ustadzah Laura langsung terdiam. "Dan anda bilang tadi apa? Saya tidak punya sopan santun?" Lanjut nya menatap datar wanita itu.

"Seharusnya diri anda sendiri, yang anda tanya. Sudah ada tidak sopan santun anda?"

Wajah ustadzah Laura memerah, menahan emosi dan malu. Berani-beraninya gadis ini mempermalukan dirinya. Selama ini tidak ada yang berani dengan nya. Namun gadis ini? Sangat berani sekali.

"Berani sekali kamu ngomong begitu ke saya," seru ustadzah mengangkat tangannya ingin menampar pipi Aneesha.

Callista menahan tangan wanita itu dan mencengkram nya kuat, "saya di didik untuk menghargai orang yang lebih tua, bukan takut pada yang lebih tua. Mau jabatan anda lebih tinggi dari saya. Tapi kalo anda tidak menghargai, saya tidak akan menghargai balik," bisik Aneesha lalu menyentak tangan Ustadzah Laura.
Setelah itu Aneesha melenggang pergi, dari sana.

SECRET MARRIAGE [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang