Chapter | 13

1.8K 137 14
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Tandai Typo

❤️ Happy Reading ❤️

🍃🍃🍃

Tepat dibawah pohon mangga terlihat Aneesha, tengah duduk santai sambil menikmati semilir angin yang berhembus menerpa wajah cantiknya. Mata gadis itu menatap lurus kearah seorang laki-laki yang sedang membaca Al-Qur'an di teras ndalem.

Hatinya begitu tenang, saat memandangi laki-laki tersebut. Sedikit ada perasaan aneh yang timbul di hati nya, ketika melihat lelaki tersebut. Apakah Aneesha jatuh hati pada lelaki itu? Tidak mungkin, dirinya tidak boleh jatuh cinta.

Duarrr

"ASTAGHFIRULLAHAL'AZIM!," Aneesha terlonjak kaget, saat teman-teman nya mengejutkan dirinya dari belakang.

Gadis itu menatap keempat temannya dengan wajah datar.

"Kalian nih ya, untung gue gak punya riwayat penyakit jantung!" Celetuk Aneesha, sambil bersedekap dada.

"Maaf hehe," ucap Azifa sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Lagi liatin siapa sih? Serius banget," Fitri mengikuti arah pandang Aneesha. Sedetik kemudian, senyum lebar terpancar di bibir gadis itu.

"Owaleh pantesan anteng, ternyta lagi liatin Gus Fadly toh," ujar Fitri sambil senyum menggoda.

"Dih siapa juga yang ngeliatin tuh cowo," elak Aneesha memalingkan wajahnya menatap temannya.

"Kamu suka ya sama Gus Fadly?" Tebak Azila menaik turunkan alisnya.

"Siapa juga yang suka sama tuh orang," sarkas Aneesha cepat.

"Boong dosa loh Nes,"

"Yang bilang boong dapet pahala siapa?"

"Mba yang ngomong," sahut Azila dengan wajah polosnya.

"Serah lo pada deh,"tukas Aneesha, lalu melenggang pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya.

"Yah ngambek," ucap Fatimah memandangi punggung Aneesha yang mulai menjauh dari pandangannya.

"Yaudah deh biarin aja, lagi pms kali," celoteh Azila, di setujui oleh Azifa.

"Balik ke asrama aja yuk," ajak Fitri berjalan duluan.


🍃🍃🍃

Aneesha berjalan santai, kearah dapur santri untuk mengambil minum. Tenggorokannya terasa kering, karena berdebat dengan teman-temannya tadi.
Gadis itu menuangkan air putih kedalam gelas, kemudian berniat membawa gelas tersebut ke asrama.

Saat ingin menuju ke asrama, langkah nya berhenti. Aneesha memicingkan matanya, menatap dua orang laki-laki yang sedang mengobrol santai di teras ndalem. Lalu pandangan nya teralihkan pada sebuah mobil sedan hitam.

Sepertinya Aneesha sangat tidak asing dengan mobil itu.

"Itu kan mobil ayah," ucap Aneesha bermonolog sendirian. "Terus itu siapa?"

Posisi kedua laki-laki itu memunggungi dirinya. Jadi ia tidak dapat melihat dengan jelas wajah lelaki tersebut.

Kemudian kedua lelaki itu pun berbalik badan. Raut wajah Aneesha berubah menjadi kegirangan. Gadis itu meletakkan gelas yang ia pegang tadi di bawah pohon.

"BANG RAYYAN!" Teriak Aneesha kegirangan, dan berlari menghampiri lelaki itu.
Gadis itu tidak memperdulikan tatapan dari para santri-santri.

Mendengar teriakkan Aneesha, kedua lelaki tersebut menoleh kearah Aneesha. Laki-laki yang di panggil Rayyan tadi tersenyum. Dan menyambut kedatangan adik nya.

SECRET MARRIAGE [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang