25. LAGI

7 3 9
                                    

Hii, aku boleh minta bantu doa nya gak? aku minta bantu doain semoga aku bisa nyelesain cerita aku yang kali ini, aku pengennn banget bisa ngeraih apa yang aku inginkan huhu (+_+)

Hii, aku boleh minta bantu doa nya gak? aku minta bantu doain semoga aku bisa nyelesain cerita aku yang kali ini, aku pengennn banget bisa ngeraih apa yang aku inginkan huhu (+_+)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bekalnya buat siapa?" tanya seorang laki-laki menatap perempuan di depannya yang sedang sibuk mengeluarkan sebuah kotak bekal berbentuk hati dari dalam tasnya.

Suasana kelas saat itu masih sepi, hanya ada mereka berdua lantaran terlalu bersemangat pergi ke sekolah.

"Buat Dean," jawab gadis itu tersenyum manis menatap Rayyan sambil memamerkan bekalnya.

"Ini khusus tau, aku sendiri yang bikin pake resep cinta," imbuhnya dengan semangat.

Rayyan mendengus. "Stop ngejar orang yang cuma nganggep lo sahabat Rain."

Rain menekuk bibirnya ke bawah. "Kamu tuh dukung aku coba, bukan malah patahin semangat."

"Gue gini biar lo sadar, buka mata lo lebar-lebar masih ada orang yang berharap lo ngeliat ke arah dia," Rayyan menatap Rain lembut.

Rain menunduk. "Maaf, tapi aku gak bisa, kamu tau sendiri kita kan—"

"Itu juga yang Dean rasain ke lo Rain, lo tau gimana rasanya, harusnya lo sadar."

"Begitupun juga kamu, Rayyan."

"Ck."

Cklek

Rain mendongak, mendapati Dean yang baru saja masuk kelas. "Dean!" serunya antusias, ia menghampiri laki-laki itu.

"Apa?" sahut Dean datar.

"Aku bawain bekal buat kamu!" seru Rain dengan mempertahankan senyum manisnya sembari menyodorkan sekotak bekal pada sosok yang disukainya.

"Gue udah makan di rumah."

"Buat istirahat nanti."

"Gak usah."

"Setidaknya hargai usaha Rain nyiapin bekal ini buat lo," Rayyan menghampiri dengan pandangan tak sukanya pada Dean.

"Yaudah kalo gitu buat lo aja."

***

"Seneng lo dikejar-kejar sama Rain?"

"Maksud lo apa?" Dean mengernyit tak suka.

Rayyan berdecak kesal, membuang muka sembari mengepalkan kedua tangan yang berada di dalam saku celananya.

"Jauhin Rain, lo cuma nyakitin dia doang."

Dean menggeleng tak habis pikir. "Cinta merusak segalanya," kekehnya sumbang.

 FRIENDS, HUH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang